#chapter 19#

1 0 0
                                    

Happy reading guys

Suara grasak-grusuk terdengar dibalik UKS, seorang gadis tampak mencari-cari sesuatu yang bisa digunakan sebagai obat. Para petugas UKS saat ini tidak ada yang berjaga, jadi ia secara mandiri mencari sendiri p3k yang ada dilemari meja nakas.

Setelah menemukan apa yang dicarinya, gadis itu pun duduk dibrangkar UKS sambil memangku kotak p3k. Ia mencari salep untuk pipinya yang tampak merah dan sedikit bengkak.

Saat ini shelina ingin menghilangkan jejak kemarahan disekitar pipinya. Karena kulit putih yang sangat kontras dengan jejak tamparan itu membuat dirinya kesal.

Lihat!!

Cap tangan lima jari terdapat diwajahnya. Melihat mukanya yang tidak baik-baik saja membuat shelina mengumpat.
"Sialan! Trio macan menyebalkan, awas kalau gue ketemu sama mereka lagi, akan di geprek sampai penyet mereka bertiga" gerutu shelina meneliti wajahnya di cermin.

"Dikira perawatan muka gue sama kayak mereka lah badut pancuran, mehong ini!" Dumel nya kembali, karena bagi shelina uang yang dikeluarkan untuk perawatan wajah sangatlah mahal, wajah shelina cemberut lalu ia menghentakkan kakinya ke lantai untuk melampiaskan kekesalan yang sedari tadi ditahan shelina.

Brak'

Pintu UKS didobrak secara kasar oleh seorang pemuda. Wajahnya memancarkan kekhawatiran terhadap gadis yang ada dihadapannya.
Segera ia mendekati shelina kemudian memeluknya erat.

Shelina diam mematung
'bagaimana El bisa tahu?' batin shelina bertanya-tanya dari mana kekasihnya mengetahui keadaan dirinya seperti ini.

Shelina mengelus kepala El saat ia merasakan pelukan erat dari Elbara.
"Apa perlu aku yang membalas mereka untukmu honey?" Ucap elbara seraya melepaskan pelukannya.

"Tidak perlu El, aku bisa mengatasi hama wereng ini. It's oke" jawab shelina menenangkan elbara dengan menampilkan senyum tulusnya yang menandakan dirinya baik-baik saja dan itu bukanlah masalah besar.

"Kamu tidak perlu mengurus para sampah itu Elina, aku bisa menyingkirkan mereka secara diam-diam" imbuh elbara mengusap lebam di pipi shelina.

"No! Sekarang mereka telah berani mengusikku, maka! detik ini trio macan itu akan menjadi mainan ku el" ujar shelina tegas menatap serius elbara.

Pemuda itu dapat menghela nafas lega melihat keberanian kekasihnya ini, beruntung shelina tidak mudah ditindas, jadi ia tidak perlu repot-repot mengeluarkan para sampah itu dari sekolah ini.

"As you wish babe" putus El lalu mengecup kedua pipi shelina.

" Masih sakit?" Tanya El dengan suara yang dilembutkan membuat shelina cemberut, matanya berkaca-kaca melihat Elbara. Kemudian gadis itu langsung memeluk laki-laki dihadapannya.

"Nggak sakit hiks, tapi wajahku jadi jelek dan lihat seragam ini sudah kotor" rengek shelina menyembunyikan wajahnya didalam pelukan elbara.

"Tunggu sebentar, nanti akan ada yang mengantarkan seragam ganti untukmu" tutur elbara mengelus pundak shelina. Ia juga membalas pelukan shelina tak kalah erat, tidak memperdulikan noda merah yang mungkin akan menempel di seragamnya.

"Haiikk!
Eeh kok Kamu bisa tahu kalau aku diganggu sama Coky doll?" Tanya shelina kemudian ia mengangkat kepalanya menatap elbara yang memiliki tinggi badan 179 membuat ia harus mendongak agar bisa melihat wajah kekasihnya.

"Aku memiliki mata-mata yang bisa mengabari ku kapan saja, apalagi kamu sudah masuk kedalam kehidupan ku Elina" jelas elbara.

Tok
tok'

Pintu UKS diketuk oleh seseorang, sepertinya ia tahu apa yang tengah dilakukan sepasang sejoli itu sehingga ia tidak langsung membuka pintu UKS.

Cklek

Shelina's journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang