#chapter 21#

16 1 0
                                    

Happy reading guys

Kenyataan tidak sesuai ekspektasi
Begitulah menurut shelina hari ini, ia tengah disuguhi pemandangan yang amat dihindarinya beberapa hari ini, yaitu ulangan fisika.

Sesuai dengan tebaknya, ia hanya bisa bengong sambil membaca setiap kata yang tertera di kertas ujian yang berjumlah 10 soal.
Disana harus menyertakan penjelasan sejelas-jelasnya, sampai kita harus membuat jalan panjang. Melebihi perjalanan pulang dari sekolah kerumahnya.

"Shelina lo pasti bisa ingat materi kmrn, pertanyaan kecil ini nggak mungkin buat lo isdet" ujar shelina berapi-api di matanya dan mulai menuliskan jawaban  yang menurutnya benar di kertas ujian.

Kring kring

Bel keluar main berbunyi artinya Semua aktifitas belajar telah selesai, begitu juga ujian shelina telah berakhir.

"Iihh mengerikan masa gue disuruh hitung seberapa jauh buah jatuh dari pohonnya" imbuh visa bergidik ngeri kala memikirkan setiap soal yang ada di kertas ujiannya.

"Terus apa lo  jawab Vis? " Tanya Vella ikut bergabung ke Bangku shelina.

"Yaaa.. gue jawab aja yang pasti buah tidak jauh jatuh dari pohonnya, benerkan kan? Nggak salah gue" hanya visa mengenai jawaban nya itu.

"Nggak salah sih tapi kan kita lagi nggak belajar bahasa Indonesia Vis, dan tidak diragukan lagi nilai Lo donat rasa durian" jawab Vella kemudian ia melirik shelina yang terlihat murung.

"Murung amat kayak mantan gue Lo shel, kira-kira Lo berapa jawab soal fisika tadi shel? Ada yang kosong nggak?" Tanya Vella kepada shelina

"Sebelas" jawab shelina singkat.

"Buset banyak bener jawaban Lo? Katanya nggak pandai fisika ehh nyatanya terjawab hampir semua tuh" ledek visa menatap shelina.

"Gue kosong yang terjawab cuma 4 itupun asal" sambung shelina menambah keruh raut wajahnya.

"Padahal tadi malam gue udah lakuin ritual supaya guru rapat, kok malah jadi sih ulangannya" ujarnya pelan.

"Hah, ritual apa ? Yang keras Lo ngomong shel nggak kedengaran nih" tanya Vella penasaran dengan apa yang tengah diucapkan oleh shelina.

"Budeg bener Lo bininya cebol " balas visa dengan tersenyum mengejek karena sejak tadi ditanyai mengenai uh fisika. Maklum, Vella ini kan suka levi, nah Levi ini cebol, pendek, gitu mana jarinya tinggal delapan, matanya juga tinggal satu seperti bajak laut. Nilai plus dari Levi ini hanya masih hidup aja.

"Gue nggak tahu kenapa lo secinta dan sebucin itu sama lipai yang nggak sempurna sampai lock screen hp Lo sama yang lain harus tuh si cebol" heran shelina ikut-ikutan mengatai husbu Vella.

"CK ngapain sih Lo pada ngatain suami masa depan gue, dasar Kiki bagi dua" decak Vella tak terima calon suaminya dikata-katai.

Nah, kalau shelina ini sangat menyukai Gojo Satoru yang memiliki tinggi 190cm, tampan, kaya raya, op pulak kekuatannya, sekali ngeluarin jurus bakal diam membeku tuh musuh dan akan tewas ditangan gojo. Yaa sayang sih, karakter yang digadang-gadang memiliki banyak penggemar itu harus mati karena badannya kepotong jadi dua, kayak es kIko.

"CK CK nggak ada yang waras disini, cuma gue doang punya husbu hebat" ujar visa yang mampu menghentikan perdebatan kedua wibu didepannya.

"Lah Lo ngomong aja yang iya, husbu Lo kan donat bege" sahut shelina menatap tajam visa yang mengatai mereka berdua tidak waras.
"Baru muncul beberapa menit aja udah bolong tengah kayak donat karakter kesukaan Lo vis" sambung shelina.
Nggak salah sih,  husbu nya visa ini kan bg Rengoku tampan, kuat yang memiliki pernafasan api, namun seribu sayang belum lama ia muncul harus koid lawan akaza.

"Kuy kantin, gue mau ngelampiasin rasa frustasi gue dengan makan seblak nya Bu kantin" ajak shelina lalu ia keluar disusul kedua temannya.

_____

"Shel lu makan seblak apa makan cabe doang? Merah gini " ujar visa yang merasa ngeri dengan warna seblak shelina sangat merah, pasti rasanya sangat pedas sampai ke ubun-ubun.

"Kecil ini mah sama gue" ucap Shelina santai dan mulai menyuapkan makanannya.

Prank

"Upps sengaja, kaki gue tadi kesandung kaki kursi, so It's not my fault" celetuk orang tersebut.

Saat ini keadaan shelina tampak kacau karena tersiram oleh jus mangga, rambutnya sampai seragam tampak berwarna kekuningan.
Namun, yang menjadi perhatian shelina adalah seblak nya yang sudah tidak layak dimakan karena bercampur jus.

"Wahh kenapa bisa ada gembel disini, sana pergi ini bukan tempat Lo untuk ngemis" ejek kakak senior yang telah membully shelina, ia adalah Cherly and the geng.

"WH wah gue jadi bingung kok disekolah ada pelihara orang stres sih, mana buta lagi" balas shelina tetap tenang menghadapi makhluk jadi-jadian seperti Cherly dan dayang-dayangnya.

"Gue juga heran shel, kok menyekolahkan orang gila yang lepas dari Rumah sakit jiwa sih, mending dikarantina trus dirantai aja biar nggak lepas" sahut visa ikut memanasi suasana, sedangkan Vella masih asik makan baksonya.

Tak terima diejek, Cherly pun menjambak rambut shelina yang dipenuhi oleh jus mangga.
"Iih najis banget lo rambutnya, nggak pernah keramas ya? Lepek gini. Ooh gue tahu pasti Lo dari keluarga miskin yang mandi nya rebutan kamar mandi" Cherly bergaya jijik dengan tangannya yang ada sisa jus mangga kemudian ia kembali menjambak rambut shelina lebih kita dari tadi, sebelum ia ditendang oleh kaki shelina dengan kuat sampai tubuhnya terhempas di meja belakangnya.

Berjalan mendekati Cherly yang jatuh mengenaskan dibawah meja dengan wajah angkuh, shelina berjongkok dihadapan kaka seniornya itu lalu menarik dagu Cherly dengan keras.
"Lebih baik Lo jauh-jauh dari gue, hari ini suasana hatingue sedang buruk jadi lebih baik Lo jangan cari masalah dengan orang cantik ini sebelum gue balas dan ko akan benar-benar didepak dari SMA ini" ancam shelina menekan kuat dagu Cherly sampai gadis itu meringis kesakitan dan segera menepis tangan shelina.

"Hoi dayang, cepat Bawak gundik kalian pergi dari sini" perintah shelina tegas dan mereka pun segera membawa Cherly keluar dari kantin.

****
Hari ini adalah hari yang terburuk bagi shelina karena harus bertemu fisika ditambah adanya nenek lampir yang akan selalu menganggu waktunya, sialan banget!

Mengibaskan rambutnya yang masih tersisa cairan jus mangga dengan tampang jijik ala-ala orang pecinta kebersihan disepanjang koridor. Shelina trus mengutuk Cherly cs.

"Nggak ngajak ngajak rayain ulangtahun Lo shel, kalau gue tahu pasti bakal lembar lo pakai telur busuk terasi sama tepung maizena " tutur Aldo yang berpapasan dengan shelina dijalan ditangannya terdapat minuman yogurt yang sedang disantapnya sambil berdiri. Nggak ada adab memang!

" Sekarang masih sempat nggak? Mumpung gue bawa minuman nih" tanya Aldo yang ingin sekali menuangkan minuman itu kekepala
Shelina.

"Do lebih baik Lo menyingkir dari jalan gue sebelum Lo gue bejek bejek jadi sambal belacan lalu dirujuk eh dirujak maksudnya" jawab shelina yang segera merebut botol ditangan Aldo dan segera membuangnya ditong sampah

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shelina's journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang