#chapter 10#

8 3 0
                                    

Happy reading guys

°
°
°

Bel tanda waktunya pulang sekolah berbunyi, sorak riuh kesenangan para murid cowok memenuhi setiap koridor ruangan, mengeluarkan lelah dan letih selama pembelajaran untuk bersenang-senang menghabiskan waktu dengan kegiatan masing-masing.

Sedangkan siswi cewek menyusun rencana bepergian menghabiskan uang untuk berbelanja dan menikmati waktu. Di sepanjang ruangan hanya diisi oleh percakapan mereka tak terkecuali sang tokoh utama yang dikepalanya hanya berisikan kesenangan dan tingkah ajaibnya.

"Shel lu tau nggak di taman garden dekat cafe bobagum ada buka pasar malam lohh" kata visa tentang pembukaan official pasar malam dan sekarang adalah waktunya.

"Iya kah? Dari mana lu tahu vis, kok nggak ada kabarnya sih" tanya shelina yang memang belum mengetahui samasekali informasi terkait pembukaan pasar malam ini, jarang sekali ia bisa bermain ke pasar malam.

"Barusan lewat di beranda tik tok gue si Seno posting poster nya tuh pasar malam " jawabnya lalu menunjukkan postingan Seno ke shelina.

"Eehh iya si Seno too,
Pembukaan pertama hari ini pukul 18.00 menjelang malam"

"Seru pasti shel ,,, Yoo lah sesekali kita main-main keburu tutup tuh acaranya" ajak visa.

"Hmm🤔
Okelah nanti kita ketemuan di warungnya mas Jojo, bosan juga lama-lama di rumah" putus shelina.

"Yess
Asiikk sahabat gue, bestiew paling manis se dunia"
Pekik girang visa sambil memeluk erat shelina dari samping.

Shelina yang dipeluk  erat meronta lalu mendorong visa agar menjauh darinya "huu huh kecekek dodol, ntar koid nih gue dari dunia gimana?
Pastinya gue bakal gentayangan ke rumah lu Vis tengah malam" sahut nya yang merasa sesak akibat pelukan erat dari visa.

"Hihihi sorry atuhh gue kan bahagia bisa keluar ntar malam..
Udah dulu shel supir gue udah sampe rupanya
Bye bye sayangku muahh jangan rindu yaww" Ujar nya sambil berlari meninggalkan shelina menuju mobil keluarga nya terparkir.

"Dih stres kali tuh anak, siapa yang rindu coba?
Mumet sih iya" celetuk shelina. Ia mulai keluar dari gerbang sekolah lalu memesan ojek online.

Skip__

"IBUNDAKUUU ANAK GADIS CANTIK, IMUT MU SUDAH PULANGG, MANA KARPET MERAH NYA NIH BUN" teriak shelina yang telah sampai di rumah lalu meneriaki orang rumah yang tidak ada kelihatan samasekali.

"Ibuuuuuuuu!"

"JANGAN TERIAK-TERIAK SHELI, ini bukan hutan " balas teriak dari ibunya yang sedang berada di dapur sedang memasak.

" Ibu juga teriak tuh..
Hehehe" sahut shelina di dapur menemui sang ibu lalu memeluknya dari belakang.

"Kamu ini bukanya Salim lalu mandi, ini teriak ² nggak jelas, anak gadis itu harus lemah lembut dan disiplin shelina" nasehat ibu memberikan pengajaran kepada gadis yang tingkahnya tidak mencerminkan seorang perempuan dibelakang nya ini.

"Maaf ibu
Tapi hari ini ibu cantik dehh jadi makin sayang" ujar shelina dengan nada dilembutkan ya.

"Mencurigakan
Pasti ada maunya ya?" Tebak ibunya tepat sasaran, memang jarang sekali anaknya ini memuji sesuatu. Kalaupun ada pasti akan ada lokan dibalik batu ehh maksudnya udang dibalik batu.

Bertingkah malu malu kerang menatap sang ibu dengan puppy eyes "Bu hari ini ada pembukaan pasar malam nggak jauh dari sini, sheli boleh main sama visa nanti?" Tanyanya lalu memeluk tangan ibunya dan mendusel disana bertingkah layaknya anak kucing.

Awalnya ibu ragu mengizinkan shelina keluar malam' begini. Apalagi anaknya ini perempuan satu-satunya, namun melihat antusiasnya shelina membuatnya ia tidak sanggup menolak keinginannya.

Menghela nafas pelan sang ibu pun mengiyakan permintaan anak gadisnya dan ini mengundang pekikan girang shelina lalu ia berlari ke lantai 2 kamarnya, sebelum itu ia sudah melabuhkan kecupan singkat di pipi ibunya yang baik hati ini.

Pukul 17.45

"Ibu aku pergi" ujar shelina lalu mengecup punggung tangan ibunya.

"Hati-hati di jalan, ingat! Jangan pulang terlalu malam ya sayang. Kalau sampai kamu ketahuan pulang larut malam akan ibu kunci pintu" ancamnya kepada sang anak.
shelina bergidik ngeri mendengar ancaman ibunya, memang benar ucapan ibunya ini tak main-main. Tak ayal ia pun menganggukkan kepalanya lalu bergegas pergi keluar rumah.

Shelina berjalan kaki ke warung mas Jojo yang tidak terlalu jauh, ketika sampai di sana ia melihat visa yang duduk bermain ponsel disebuah kursi. Ia tersenyum miring lalu berjalan mengendap-endap ke belakang visa.

"KEBAKARAN"

AAAAA

bruk

Visa yang kaget pun tak bisa menahan dirinya, sehingga ia terjungkal ke belakang. Jantungnya ingin lepas saja dari tempatnya, sudah berapa kali ia dikejutkan dengan tiba-tiba begini. Beruntung saja di keluarga nya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung, kalau ada pasti sekarang telah tersedia sebuah pemakaman yang bertuliskan nama nya dikarenakan teman jadi-jadian nya ini.

"Heheh peaaccc" mengulurkan tangan membantu visa berdiri lalu dibersihkan debu yang menempel pada pakaian.

" Cuman gue yang waras, Lo mah dari rumah sakit jiwa yang lepas kandang  lalu ketemu di persimpangan jalan ngemis makan, karena gue baik hati dan suka membantu terpaksa pungut Lo jadi sahabat" kata-kata pedas yang keluar dari mulut visa namun tidak membuat sang empu tersinggung, dan dengan santainya di tarik tangan visa.

"Ayok visa ku kita sudah terlambat, keburu malam soalnya" sahut shelina terus menarik tangan sahabatnya.

🎡

Malam itu, pasar malam tampak lebih hidup dari biasanya. Lampu-lampu warna-warni menyala di setiap sudut taman, Suara riuh rendah dari berbagai stan, aroma makanan yang menggugah selera, dan tawa riang pengunjung membentuk suasana yang tidak bisa diabaikan, apalagi anak-anak sangat antusiasnya menikmati setiap wahana menciptakan suasana yang semarak. Shelina dan Visa berdiri di gerbang pasar malam dengan mata berbinar-binar.

"Wow, lihat semua pemandangan menakjubkan ini!” kata Shelina dengan mata berbinar. “ gue sudah tidak sabar untuk menjelajahi semua stan.”

Visa yang juga sangat bersemangat, menatap dengan penuh minat. “Ayo mulai dari yang dekat sana. Gue ingin coba semua makanan yang ada"

Mereka melangkah masuk ke pasar malam, dikelilingi oleh berbagai gerai yang menawarkan berbagai macam makanan, mulai dari jagung bakar yang harum hingga es krim berwarna-warni. Mereka membeli beberapa camilan untuk dicicipi, sambil terus berjalan dan mengamati berbagai aktivitas di sekitar mereka.

Ketika sedang asyik menikmati gula-gula kapas, mereka mendengar suara musik yang meriah dari wahana yang berputar di ujung pasar. Visa mengerlingkan matanya seraya berkata, “Sepertinya ada wahana yang menarik, ayo kita lihat”

Mereka dibawa ke area yang dipenuhi dengan berbagai wahana. Komedi putar berwarna-warni dengan lampu yang berkelap-kelip tampak sangat mengundang perhatian. Shelina dan Visa memutuskan untuk naik bersama, memilih dua tempat duduk di salah satu sisi komedi putar.

Ketika komedi putar mulai berputar, mereka merasa seperti berada di dunia yang berbeda. Musik ceria dan cahaya lampu yang berkilauan membuat pengalaman mereka semakin mengesankan. Mereka tertawa keras saat komedi putar melaju ke atas dan ke bawah, merasa seperti terbang di udara.

Setelah beberapa putaran yang seru, komedi putar akhirnya berhenti. Shelina dan Visa turun dari wahana dengan senyum lebar di wajah mereka. “Ini luar biasa!” kata Shelina, masih tertawa kecil. “ seperti menjadi anak kecil lagi.”

Visa mengangguk setuju. “Rasanya seperti kembali ke masa lalu” Dengan semangat yang masih tinggi, mereka melanjutkan petualangan di pasar malam, mencoba berbagai permainan di stan permainan, seperti lempar cincin dan balap karung. Mereka juga berfoto dengan berbagai kostum lucu di stan foto. Tak ingin membuang kesempatan visa pun memposting foto mereka berdua di Instagram.

Bersambung

Shelina's journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang