#chapter 20#

5 1 0
                                    

Happy reading guys
°
^^

Gelak tawa mengisi ruang kelas yang kosong karena semua murid sedang istirahat, saat ini shelina dan visa tengah tertawa bersama dengan shelina sebagai stan up comedy dan pencerita.
"Hahah seharusnya Lo ada disana Vis, pasti ngakak brutal melihat wajah-wajah senior sekaligus ratunya geng Coky doll yang nahan berak pas minta maaf sama gue" ujar shelina menceritakan kejadian saat Cherly cs harus meminta maaf kepada dirinya.

"Andai gue ada, pasti bakal gue abadikan dan disimpan tempat yang aman untuk gosip teman sekelas"

"Bila perlu bakal gue posting di lambe turah SMA biar semua orang lihat wajah memalukan tulang bully mereka yang meminta maaf"  sambung visa ikut tertawa mendengarkan cerita shelina.

"Rasanya lega banget bisa melampiaskan kekesalan gue, enak aja gue dipaksa putusin El yang mana pacar sekaligus belahan jiwa gue. Dasar cewek jelek, nggak bisa dapetin El marahnya ke gue. Sinting!" Decak shelina tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Tapi tenang
Setelah ini pasti mereka tidak akan diam setelah apa yang telah gue lakuin. Bila saatnya mereka kembali maka gue pastikan dua kali lipat pembalasan dari ratu iblis ini akan menanti mereka" ucap Shelina tersenyum licik menerawang ke masa depan.

"Wiih serem!
Ratu Lucifer yang membahana buat kita ketar-ketir akan menghadapi geng cabe-cabean sekolah yang telah menaklukkan murid cupu dan tidak bersalah"

"Penasaran dengan kelanjutan ceritanya, maka terus ikuti dan pantau shelina 24 jam, jika ada tanda-tanda ia akan berubah maka kemalangan akan menimpa seseorang, nantikanlah!"

Ujar visa kepada temannya yang baru saja duduk sambil mendengarkan cerita shelina diakhir.

"Lo pikir gue sedang main film?" Tanya shelina sambil menarik rambut visa agar menatapnya.

"Biar lebih menjiwai gitu shel, jadi harus dramatis, kapan perlu lo gabung di channel ikan terbang pasti langsung diterima jadi rentenir penagih hutang, secara Lo kan nyeremin, bukannya orang mau berhutang tapi malah Lo yang gajian" jawab visa dengan bangga, kemudian ia menarik turunkan alisnya meminta pendapat shelina.

"Ya kali gue jadi rentenir, yang ada bakal kena azab saat action pertama karena tertabrak mobil" ujar visa malas  kemudian ia mengalihkan perhatiannya pada dua teman dihadapannya yang sedang memperhatikan dirinya dengan intens. 'jangan bilang mereka setuju terima usulan visa'

"Betul banget, sekali-kali shelina harus dapat jumpscare kehidupan. Ya walaupun nggak kenyataan sih" sahut Vella.

"Ogah banget main film, belum ada satu hari pasti fans gue langsung menumpuk melebihi kasus gue. Secara kan gue cantik, body woww  kulit kinclong bersinar dan yang pasti ratu dari planet Jupiter"  ujar shelina narsis membanggakan dirinya sendiri.

"Btw gimana kalau kita nanti pergi ke mall? Sekalian ngajak Lo jalan-jalan vel sebagai peringatan bergabungnya Lo di circle penyelamat bumi dari adudu" ajak visa sembari memegang tangan shelina.

Sedangkan gadis yang memakai kacamata dengan rambut dicepol kuda hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Gue nggak bisa karena mau persiapan buat ulangan fisika besok" jawab Vella menaikkan kacamatanya yang turun.

DUARRR'
bak bom atom yang meledakkan Hiroshima dan Nagasaki, tapi kali ini rasanya kepala shelina mau meledak saking menikmati hidup ia sampai melupakan masalah satu ini.

Gerakkan slow motion ia melihat kearah Vella " ulangan fisika" ucapnya dengan suara yang hampir seperti berbisik.

"Astaga naga, shelina gue lupa kalau besok ulangannya buk Tuti. Gimana nih shel?" Panik visa menggoyangkan baju shelina secara brutal.

"Kepala gue pusing visaaa! Apaan sih Lo! Gue tambah puyeng mikirin ulangan lagi nih, ditambah belum ada satupun materi yang sudah gue pelajari" ujar shelina mengigit kukunya gemetar.

"Mimpi terburuk gue coming soon, tamat sudah, mana besok jam pertama lagih" imbuh visa dramatis.

"Atau gue besok libur aja kali ya, alergi dengan fisika, pasti buk Tuti pengertian" celetuk shelina setelah memikirkan rencana yang matang untuk bolos ulangan.

"Nggak bisa! Gue bakalan aduin Lo sama om dan Tante kalau anaknya ini cabut" tegas visa yang siap menelpon orang tua shelina.

"CK dasar musuh dalam kardus, jadi gini kelakuan Lo ember memang" decak shelina merebut ponsel visa.

_____

"Belajar sama nggak belajar tidak ada bedanya bagi gue, tetap aja kagak nyambung sama materi fisika"

"Sepertinya gue ditakdirkan plonga plongo saat ulangan besok" keluh shelina yang sejak pulang sekolah sampai tengah malam menghabiskan waktunya untuk belajar, yaa mulainya sih baru 1 jam yang lalu dan lebih banyak persiapan mental serta menenangkan pikiran.

"Kenapa sih harus masuk jurusan IPA gue, mending IPS biar santai walau ada ulangan" sesak shelina, tak lama ia bangkit dan merebahkan dirinya diatas ranjang.

"Bagaimana cara supaya besok nggak jadi ulangan ya?
Kalau Bu tuti nggak hadir pasti uh nya batal" monolog shelina yang memikirkan sesuatu di otak kecilnya.

🕯️🕯️

"Nah udah selesai, saat melancarkan aksi" seru shelina yang sudah tak sabar melanjutkan aktivitasnya malam ini.

Didepan gadis itu telah lengkap dengan lilin yang menyala menghantarkan cahaya orennya, selembar foto bu Tuti dan satu sobekan kertas bertuliskan FISIKA.

"Kali ini nggak boleh gagal, gue pastikan tidak ada ulangan besok" yakin bisa mengepalkan tangan kanannya ke atas berseru antusias.

"SIM salabim jadi apa prok' prok' prok" bertepuk tangan shelina sambil mengucapkan sebuah mantra.
Tapi kalau diingat rasanya ini tidak asing?
Bukankah ini kata-kata yang sering diucapkan oleh pak Tarno si pesulap.
"CK nge lag gue, masa baca mantra sulap sih" gerutu shelina.

"Haii fisika
Semoga besok guru rapat sampai pulang aja sekalian nanggung setengah-setengah jadi tidak perlu uh sampai bu Tuti lupa. Jadi shelina cantik aduhai manis nggak perlu mikir berat" ucap shelina bagaikan membaca mantra, kemudian ia membakar sobekan kertas, sedangkan foto Bu tuti disimpannya karena tidak berani membakar foto itu, bisa-bisa ia kena azab Beneran nanti.

Bau gosong memenuhi kamar shelina, tapi tidak menganggu penghuninya yang malah asik bermain api. Sampai suara ketukan pintu mengehentikan aktifitas gadis itu.

Tok
tok
"Shelina kenapa ibu mencium aroma gosong disini?
Apa yang sedang kau lakukan, heeii nakk cepat buka pintunya atau ibu dobrak!" Panggil ibu shelina keras, wanita itu terus mengetuk pintu putrinya.

Dengan panik shelina meniup lilin itu dan segera membukakan pintu kamarnya
"Ada apa ibu?" tanya shelina berhadapan dengan ibunya.
Fera langsung saja masuk ke dalam kamar anak gadisnya dan syok mendapati bekas abu dan lilin.

"Kamu itu sudah besar, kenapa bermain dengan api hah?!
Kalau kebakaran bagaimana? Rumah hanya satu, mau kamu tinggal bawah jembatan!"  Bentak Fera mengomeli sang anak yang hanya cengengesan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Cepat buang semua sampah itu dan tidur, sudah malam" tegas sang ibu lalu kembali ke kamarnya setelah puas memarahi shelina.

"Aduuk, dimarahi terus aku sama ibu, memang ibu nggak sayang lagi sama sheli"

"Jangan banyak drama shelina, ibu bisa denger loh. Ayo cepat bereskan!" Celetuk ibunya yang masih berdiri didepan pintu.

"Heheh baik yang mulia ratu" ujar shelina lalu membersihkan kamarnya.

Bersambung

Shelina's journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang