chap 32

556 68 2
                                    














Skip Di Bandung:

  Setibanya di Bandung.

  Asha dan Erine langsung keluar dari mobil lalu mengambil nafas yg sangat dalam( Sedalam luka yg dia beri)

  Berbeda dengan Fiony.

  Dengan langkah lunglai, Fiony masuk ke dalam Villa. Sepertinya tidur Fiony sedikit kurang dari waktunya. Makanya, dia masuk ke dalam Villa lebih dulu dibanding yg lain. Mungkin mau tidur lagi.

  Sedangkan Aldo dan Muthe, berlalu meninggalkan Asha dan Erine yg masih asik menghirup udara segara.

Aldo dan Muthe, berjalan menyusuri tepian Villa yg ditumbuhi oleh pohon pohon yg menjulang tinggi. Dilengkapi dengan semak semak yg cukup tinggi bagi Muthe.

  Tapi, di tempat ini.

  Merupakan tempat yg menjadi saksi. Bagaimana tumbuh dan berkembangnya Aldo dan Muthe sebagai sepupu.

  Di tempat ini, Aldo selalu diajari oleh Zidan dan Dhey, agar bisa melindungi, mengajari dan mengayomi ketiga putri kerajaan.

  Aldo selalu belajar, bagaimana caranya agar bisa melindungi, ketiga putri kerajaan tersebut( Fiony, Muthe dan Erine). Berbagai cara diterapkan oleh Zidan dan Dhey agar Aldo bisa menjalankan tugasnya tanpa paksaan ataupun keterpaksaan.

  Sedangkan bagi Muthe.

  Villa ini, menjadi saksi bagaimana Muthe kecil berkembang sampai dia beranjak remaja.

  Muthe sedari kecil tinggal di Bandung.

  Berbeda dengan Aldo yg bisa pulang pergi Jakarta Bandung.

  Muthe kecil tak ingin jauh dari Bandung. Dia ingin selalu bisa disini. Bahkan dia punya keinginan untuk menghabiskan waktu tua di Bandung.

  Muthe diajarkan agar bisa hidup sederhana dan apa adanya oleh Eli.

  Muthe sedari kecil selalu berlaku layaknya seperti yg Eli ajarkan.

  Sederhana, apa adanya dan selalu bersyukur. Itulah Muthe yg tak pernah berubah.

  Simple, Humble dan selalu membawa keceriaan, Muthe tak pernah lelah untuk membuat orang di sekitarnya selalu tersenyum dan tertawa akan tingkahnya.

  Seperti yg sudah dijelaskan di awal.

  Muthe lebih dekat dengan Aldo dibanding Fiony maupun Erine.

  Jika bersama Aldo, Muthe seperti punya musuh. Tapi, dia juga punya sahabat.

  Bersama Aldo juga, Muthe akan lebih terbuka untuk bercerita apa saja.

  Begitupun sebaliknya.

  Aldo tak pernah menutupi masalah apapun dari Muthe.

  Tak pernah dan tak akan bisa. Karena Muthe akan tau jika Aldo sedang berbohong.




















" Udah lama gue gak kesini" ucap Aldo

" Lu sih, tiap gue ajak kagak mau" ucap Muthe

" Cape Muth" alibi Aldo

" Hilihh, semenjak lu pacaran sama Asha. Lu gak pernah mau tuh gue ajak kesini" cibir Muthe

" Cemburu?" tanya Aldo

" Iya, gue cemburu"








  Aldo tau jika Muthe akan lebih manja jika kepadanya. Namun, adanya Asha. Membuat Muthe sedikit segan untuk bermanja kepada Aldo. Hal ini, juga disadari oleh Aldo.








Since 16Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang