Hari ini adalah hari dimana keberlangsungan hidup mereka di sekolah di pertaruhkan.
Namun, hal itu tak membuat Aldo maupun Asha merasa khawatir.
Hari ini akan diadakan ujian bagi siswa siswi yg akan naik kelas.
Begitupun dengan si bontot Erine, dia selama seminggu gak banyak tingkah. Erine lebih banyak diam di kamar. Dia akan keluar, jika memang ada hal penting atau jika Asha datang ke rumahnya.
Zidan tentunya sangat senang dengan perubahan Erine, meskipun awalnya sedikit khawatir karena anak bungsunya ini jadi banyak diam. Tapi, di satu sisi, dia bersyukur juga. Gak ada orang yg ngebuat dia naik darah di rumah.
Hal itu pun berlaku bagi Cindy.
" Dhey, ujiannya bisa tiap hari kagak?"
Begitulah pertanyaan bodoh yg keluar dari mulut Zidan.
Fiony...
Sulung keluarga Hapsari, telah lulus dari sekolah SMA.
Fiony berniat untuk langsung mencari kerja.
Tapi, Cindy melarang keras hal itu.
Begitupun dengan Zidan, dia ingin agar Fiony mau kuliah dulu. Urusan nyari kerja, itu mh hal gampang bagi Zidan.
Fiony juga sekarang gak terlalu nyebelin.
Ini dapat dilihat dari dia yg lebih kalem akhir akhir ini.
Entah apa yg terjadi, namun kesannya akan kurang jika Fiony menjadi kalem.
Sekarang, Aldo sudah berada di depan rumah Asha.
Aldo tak sendiri, dia datang bersama Erine.
Untuk Erine, dia sekarang udah bukan bocil SMP lagi.
Dia udah SMA, dan harusnya sih naik ke kelas 11 semester depan.
Baru harusnya.
Setiap pagi, dia akan ikut bersama Aldo untuk berangkat sekolah. Sesekali dia juga ikut sama Fiony, tapi lebih sering sama Aldo sih.
Alasannya, jika bersama Fiony, dia tak bisa datang agak siang.
Soalnya, Fiony pas masih aktif sekolah selalu datang pagi banget buat belajar lebih giat lagi di sekolah.
Fiony biasanya akan berangkat bersama Mirza.
Nahh, kalo Mirza.
Mirza misah sendiri, dia udah pergi jauh...
Mirza mutusin buat kuliah di luar negeri. Awalnya, Zidan dan Cindy gak setuju. Tapi, setelah Mirza membeberkan alasannya, barulah Zidan dan Cindy mulai luluh.
Jepang...
Negara ini adalah negara yg sekarang menjadi rumah bagi Mirza.
Sedikit yg orang ketahui, keberadaan Mirza langsung senyap bak menghilang dari dunia.
Untuk Muthe, dia lagi sakit, biasanya dia akan ikut nebeng sama Erine ke mobil Aldo.
" Pagi" sapa Asha
" Pagi juga" jawab Aldo dan Erine
" Dek, tumben kamu duduk di depan?" heran Asha
Dari dulu, Erine ini kalo disuruh duduk di depan deket supir. Pasti dia bakal nolak, bisa sampe nangis malahan kalo terus dipaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Since 16
Teen FictionDiantara ketidakmungkinan didalam hidup. akhirnya aku menemukanmu. Didalam kegelapan yg telah aku lalui, aku menemukan cahaya yg kekal, cahaya yg selalu membawa ku untuk terus menjalani hidup. Ketika semua orang memandangku sebelah mata. Ada kamu, y...