Jeffrey merasa kesepian setelah ikut dengan ibunya, karena itu setiap dia pulang sekolah memutuskan untuk pergi ke taman, sekedar menghirup udara segera dan duduk pada ayunan.Saat itulah pertama kalinya Jeffrey bertemu dengan Taeyong, anak kecil itu berlari ke arahnya dengan sebuah boneka kelinci pada pelukannya, dia mengutarakan jika dirinya kesepian karena kedua orang tuanya sibuk bekerja.
Taeyong yang saat itu masih kecil, menatap Jeffrey yang duduk seorang diri sangat antusias untuk mengajaknya bermain, dia rela kabur dari pengasuhnya demi ingin bernain dengan Jeffrey.
Jeffrey kecil tak menolak, mereka bermain petak umpet, sepeda dan lainnya dan itu dilakukan hampir tiap hari, berjanji untuk bertemu pada taman tersebut. Hingga Jeffrey merasa nyaman, aneh memang rasanya memiliki perasaan saat usia mereka terbilang muda, bahkan membuang air kecil saja masih belum lurus, ujar orang dewasa.
Tapi Jeffrey tak peduli, dia mencintai Taeyong seperti remaja pada umumnya, namun untuk meminta Taeyong menjadi kekasihnya adalah hal yang terburuk, di lihat dari sisi manapun Taeyong terlihat seperti anak yang tak tahu apapun, bagaimana jika nanti Jeffrey mengajukan permintaan tentang menjadi kekasihnya dan Taeyong menjawab untuk bertanya pada orang tuanya dulu, hal buruk yang kemungkinan terjadi adalah berpisah, orang tua mana yang rela anak kecilnya telah mengenal tentang hal berpacaran.
Maka Jeffrey hanya bisa diam tak berani untuk mengungkapkan cinta, hingga suatu saat dirinya harus pergi ke Edinburgh, ayahnya memintanya untuk datang dan tanpa berpikir panjang Jeffrey menyetujuinya, untuk apa juga hidup dengan seorang ibu yang hanya sibuk dengan pekerjananya yang sebagai pelacur, hanya memikirkan tentang kepuasan sexnya.
Ayah Jeffrey bukanlah orang kaya namun juga bukan orang miskin, mereka hidup serba kecukupan, entahlah kenapa ibunya lebih memilih melakukan hal gila di luaran sana, atau sang ibu memanglah mengidap hyper sex, Jeffrey tak lagi peduli.
Karena Jeffrey hidup di kalangan orang eropa, bergaul dengan banyak teman, dia mengenal dunia malam, pesta sex, miras dan narkoba, pengecualin untuk yang terakhir, Jeffrey tak pernah menyentuhnya, sangat menakutkan akibatnya.
Tak hanya itu, Jeffrey juga kenal petarung ilegal, mereka bertarung pada tempat kumuh dengan uang sebagai taruhannya, berinvestasi pada salah satu petarung. Jeffrey melihatnya untuk pertama kalinya dan dia jatuh cinta, dia menginginkan menjadi seperti seorang petarung yang saat ini tengah menang.
Dengan keberanian yang kuat, Jeffrey mendatanginya dan memintanya untuk menjadi mentornya, mau mengajarkan beladiri yang tadi dilakukan. Beruntungnya orang itu mau mengajarkan Jeffrey tanpa perlu dirinya bersujud bahkan memberikan imbalannya.
Setelah bersekolah dengan giat, dia akan kabur dari rumah untuk berlatih, hingga Jeffrey berusia 18 tahun, dirinya mencoba skill bela dirinya dengan ikut bertanding pada arena dengan sang guru yang menaruhkan uang untuknya. Walaupun baru, Jeffrey begitu pandai menyerap pelajaran ataupun materi yang telah di ajarkan, dia dengan mahir menguasai semua beladiri hingga dia selau memenangkan pertandingan, tak ayal beberapa orang yang pertama meragukan Jeffrey di awal mula sontak terkejut dan langsung memberikan taruhan dengan nila uang yang cukup fantastis.
Dan selama itu juga Jeffrey belum pernah terkalahkan hingga dia memiliki julukan 'tangan Hades', entah kenapa orang-orang menjuluki dirinya seperti itu, atau mungkin setelah seseorang yang menjadi lawannya kalah, dia harus di larikan ke rumah sakit dan harus melalukan perawatan yang intensif, jika tidak mati itu adalah keberuntungan.
Jeffrey sangat mencintai pekerjaannya itu, dia menekuni beberapa bela diri hingga mahir. Dia meraup banyak keuntungan dari perkelahian ilegal itu, siapa peduli? Jeffrey tidak peduli, walaupun saat pulang tubuhnya penuh lebam dan sakit, sebuah kastil yang saat ini ia tinggali itu, adalah hasil dari meraup keuntungan pertarungan ilegal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta - Scotland Edinburgh
FanfictionShort story Lee Taeyong yang begitu senang karena telah lulus dari kedokteran forensik dan dia juga telah bekerja di salah satu rumah sakit namun memilih untuk kembali menimba ilmu hingga ke beberapa negara dan hingga dia tiba di negara Indonesia...