Saat ini Taeyong tengah terduduk pada sofa di dalam apartemen, dia menatap pemandangan yang terlihat pada jendela lebar, sejak tadi dia memikirkan suatu hal, nama Jeffrey terus ia seret dalam pikirannya.Semenjak pertemuannya dengan Jeffrey, pembunuhan memang terhenti, dia kembali seolah menjadi pengangguran, tapi yang menjadi pertanyaan pada benaknya, apakah benar Jeffrey bisa membaca masa depan, atau dia yang telah berhasil menangkap pelakunya? Pelaku terakhir adalah otak dari segalanya?
"Aku?" Gumam Taeyong, kata itu juga terus berputar pada pikirannya, pertemuannya dengan Jeffrey kemarin membuat dirinya terus mencurigai Jeffrey, tapi baginya tidak mungkin orang sebaik Jeffrey membunuh banyak orang dengan keji.
Walau pembunuhan telah terhenti, bagi Taeyong kasus ini belum bisa dikatakan selesai, masih buram. Jika memang benar orang yang ditangkap terakhir kalinya adalah otak di balik segalanya maka Taeyong sangat senang, namun jika... Jeffrey adalah pelakunya, dia akan merasa semuanya sia-sia.
Sedangkan di satu sisi, saat ini Jeffrey tengah menikmati nikotin yang ia sesap, di hadapannya telah terdapat tiga korban jiwa.
"Tuan, apa kita akan kembali membuang mayat ini di pinggiran kota?"
Jeffrey sontak menggeleng "bakar dan buang abunya pada sungai, dia tidak lagi butuh mayat untuk pekerjannya."
Bawahannya itu mengikuti apa yang Jeffrey katakan, menuangkan bensin pada mayat tersebut dan memundurkan langkahnya. Sekali lagi Jeffrey menghisap nikotin tersebut lalu membuang sisanya pada bahan bakar hingga langsung tercipta api yang begitu besar menghanguskan ketiga mayat tersebut.
Jeffrey menatapnya dengan seringainya, kobaran api semakin lama semakin besar bertambah dengan hembusan angin pelan yang seolah mendukung perbuatan Jeffrey, karena angin tersebut api terus saja menyala.
Limosin hitam datang setelah api padam, Jeffrey melangkah ke arah mobil tersebut dan masuk ke dalamnya "apa kau sudah tau data diri dari Taeyong?" Tanya Jeffrey setelah dia mendudukkan dirinya pada kursi belakang limosin.
"Ya tuan, telah saya lakukan dan berkasnya berada di meja kerja anda."
"Kerja bagus."
Mobil tersebut bergerak membelah jalanan yang tengah sepi, tentu saja karena tidak ada orang yang mau keluar di pukul dua dini hari, hanya mereka sang pencipta kekacauan, pembunuh berantai.
Mobil berhenti di sebuah mansion besar namun lebih terlihat seperti kastil "terus awasi Taeyong, jika dia membutuhkan sesuatu, langsung saja penuhi." Ujarnya sebelum beranjak pergi keluar dari mobil tersebut.
Langkah lebar Jeffrey menuju pada ruang kerjanya, dia membuka pintu ruang kerjanya dan terus melanjutkan langkahnya menuju meja, meraih berkas data diri dari Taeyong, masa kecil hingga kini, sangat akurat.
Jeffrey menbacanya dengan perlahan, bibirnya yang semula tersungging senyuman sekarang berganti seringaian lebar "apa ini? Kita di pertemukan kembali Lee Taeyong."
Jeffrey tertawa pelan, meletakkan berkas tersebut pada meja "jika tau dia adalah anak kecil itu, aku tidak akan membutuhkan data diri seperti ini."
Jeffrey mengenal Taeyong, sebelum berada di Edinburgh Jeffrey tinggal di Korea selatan ikut dengan sang ibu, kedua orang tuanya telah bercerai, pilihan sang anak memang lebih dominan pada sang ibu. Namun Jeffrey rasa keputusannya adalah salah besar, bukannya di rawat dengan baik, ibunya sibuk bekerja menjadi pelacur pada sebuah bar kumuh.
Mungkin beberapa orang berpikir agar Jeffrey memahami karena ibunya adalah seorang janda dan perlu menghidupi diri sendiri dan Jeffrey, itu akan terlintas pada orang yang tak pernah tau watak ibunya.
Sebelum bercerai, perkelahian antara orang tuanya telah biasa Jeffrey dengarkan, dulu dia membenci ayahnya karena terus saja menuduh sang ibu pelacur, anak mana yang mau ibunya di katakan seperti itu? Tidak akan pernah ada, itulah yang terjadi pada Jeffrey, dia membela ibunya di depan sang ayah dan mengatakan dengan lantang jika ibunya bukanlah pelacur, namun dia mengetahui semuanya setelah memilih ikut dengan ibunya, itu adalah kebodohan yang Jeffrey lakukan dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/369045241-288-k764648.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta - Scotland Edinburgh
FanficShort story Lee Taeyong yang begitu senang karena telah lulus dari kedokteran forensik dan dia juga telah bekerja di salah satu rumah sakit namun memilih untuk kembali menimba ilmu hingga ke beberapa negara dan hingga dia tiba di negara Indonesia...