Taeyong telah tiba di apartemen milik Jeffrey yang pada dasarnya seluruh gedung tersebut adalah milik Jeffrey. Dia sejak tadi berbaring pada kasur untuk mengistirahatkan tubuhnya, berjam-jam ia habiskan duduk pada pesawat dan saat ia bisa berbaring dia langsung merasakan perasaan tenang dan nyaman hingga rasanya bisa terlelap dalam tidur dengan sejekap mata.Matahari menyambangi langit, Taeyong menguap lebar dan terbangun dari tidurnya, dia duduk pada kasur dan merenggangkan kedua tangannya, hari melelahkan akan tiba segera, walaupun ia tidak yakin menjadi dokter forensik akan memiliki banyak pekerjaan, tidak apa-apa menjadi dokter adalah pekerjaan yang ia cita-citakan sejak dulu dan ia akan menerimanya.
Taeyong telah siap dengan pakaian yang begitu rapi, dia leluar dari apartemen, sebenarnya terlalu pagi untuk Taeyong datang namun ia perlu mengisi perutnya terlebih dahulu. Matanya menatap sekitar, begitu beruntung apartemen yang Jeffrey tawarkan secara cuma-cuma berada di lokasi yang strategis, banyak kedai, cafe dan restoran yang berada di sekitarnya.
"Terimakasih Jeffrey, aku akan membalas jasamu itu." Gumamnya, ya karena dia tidak perlu megeluarkan uang untuk penginapan.
Taeyong melangkah ke arah kedai yang menjual roti, dia membeli roti yang berisi coklat, setelah membayarnya ia membawa roti tersebut pada tangannya menuju depan kedai, mamakan roti tersebut dengan tenang dan damai.
Taeyong telah menghabiskan roti yang ia beli, terdiam beberapa saat seperti melupakan sesuatu, dia melupakan untuk membawa air "astaga aku lupa membeli air." Gumamnya.
Perasaan dingin ia rasakan pada pipinya, dia mendongakkan kepala dan melihat Jeffrey, dia yang menempelkan air dingin pada pipinya "aku sengaja membelinya untukmu, minumlah." Ujarnya.
Taeyong menerima air tersebut dan meminumnya, untuk kedua kalinya ia dibantu oleh Jeffrey "terimakasih Jeff, kau selalu membantuku, jika ada kesulitan aku pasti akan membantumu juga." Balasnya.
"Ya, nanti kau akan membalasnya juga." Mereka terdiam dengan Taeyong yang menunduk dan Jeffrey yang menatap ke arah Taeyong, "kau ingin pergi kemana? Aku antar?" Tawarnya.
"Aku akan pergi ke rumah sakit, tidak perlu Jeff aku akan menaiki taxi saja, aku akan banyak berhutang budi padamu, kau terlalu baik." Tolaknya.
Jeffrey mengangguk saja "baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." Dia melangkah meninggalkan Taeyong, kenapa Jeffrey berada di sana? Dia memang sengaja mendatangi gedung apartemennya, dirinya tak bisa tidur karena terus membayangkan wajah Taeyong, walaupun sebelum bertemu Taeyong dia juga jarang tidur, tapi entah kenapa tadi malam wajah Taeyong terus menghantui pikirannya. Itu yang membuatnya datang untuk menghamoiri gedung apartemennya dan bertepatan dengan Taeyong yang keluar, dia terus mengikutinya dan mengernyit saat Taeyong terlihat tidak membeli bahkan membawa air minum, dan dengan inisiatifnya dia membelikan Taeyong air minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta - Scotland Edinburgh
FanfictionShort story Lee Taeyong yang begitu senang karena telah lulus dari kedokteran forensik dan dia juga telah bekerja di salah satu rumah sakit namun memilih untuk kembali menimba ilmu hingga ke beberapa negara dan hingga dia tiba di negara Indonesia...