03 tulang ayam

72 6 0
                                    

Taeyong telah menghabiskan makanannya, dia melirik ke arah kotak makan milik Jeffrey yang tidak tersentuh, kotak tersebut belum terbuka sedikitpun.

"Emm Jeff, apa kau tak lapar?"

Jeff mengalihkan atensinya yang berawal dari tab miliknya lalu menatap ke arah Taeyong "aku tidak lapar, aku menawarkannya padamu tadi."

Grrrrrr

Taeyong tertawa pelan dengan menutup mulutnya "itu kau bilang tidak lapar? Cairan di lambungmu telah memberontak ingin menghancurkan makanan."

Jeffrey sebenarnya malu namun dia begitu pintar menyimpan ekspresinya "itu bukan suara perutku."

Taeyong mengibaskan tangannya "jangan berbohong, jika aku menebak kau itu bukan tidak lapar tapi kau tidak pernah makan daging yang terdapat tulang, mau aku sisihkan untukmu?" Tawarnya.

Dengan wajah tanpa ekspresi Jeffrey mengangguk dan Taeyong langsung meraih kotak makan milik Jeffrey dan memisahkan antara daging dan tulangnya, setelah selesai Taeyong meletakkannya kembali di depan Jeffrey "makanlah, dagingnya juga aku sisihkan menjadi potongan kecil jadi kau bisa langsung memakannya pakai sendok."

"Terimakasih." Gumamnya yang di dengar oleh Taeyong.

"Sama-sama Jaehyun, anggap saja itu sebagai permintaan maafku karena telah menamparmu, pipimu pasti sakit sekali."

Jeffrey mengangguk disela acara memakan makananya, sejak tadi perbincangan dan kegiatan mereka tak luput di perhatikan oleh bawahan Jeffrey, jarang sekali atasannya itu berbicara panjang lebar dan mengucapkan terimakasih, diam saat wajahnya ditampar bahkan hal yang mengejutkan juga atasannya itu tertawa dan tersenyum. Namun walaupun mereka dilanda penasaran dengan apa yang terjadi pada atasannya, mereka semua hanya bisa bungkam tak berani bertanya atau mereka bisa saja dihabisi karena terlalu ikut campur urusan atasannya.

Taeyong tersenyum saat melihat Jeffrey yang makan, cara makan Jeffrey pun begitu sopan berbeda dengan dirinya yang makan dengan menimbulkan suara "kau orang kaya ya, dari bawahan dan cara makanmu." Gumamnya.

Jeffrey telah menghabiskan makanannya, dia membuang bungkus sisa makanan pada tempat sampah "sekali lagi Terimakasih Taeyong."

"Sama-sama Jeff."

"Jika boleh tau, kau ke Skotlandia ingin bertemu siapa? Kau memiliki keluarga di sana?“

Taeyong menggeleng " Aku akan bekerja di salah satu rumah sakit."

"Kau baru pertama kali menginjakkan kakimu di Skotlandia?"

"Ya, aku pertama kali akan pergi ke sana, tidak masalah aku akan bertanya-tanya pada orang lain mengenai penginapan di sana."

Jeffrey mengangguk mengerti "aku berasal dari sana, aku akan menawarkan bantuan padamu, aku akan mengenalkan beberapa tempat dan mengenalkanmu tentang Skotlandia, ah kau membutuhkan penginapan bukan? Aku memiliki apartemen, tempat itu jarang sekali aku kunjungi karena aku kembali ke rumah, kau bisa tinggal di sana."

Taeyong mengerjapkan matanya tak percaya "kau baik sekali tapi aku tidak ingin merepotkanmu, kita orang asing."

"Tidak apa-apa, aku senang membantumu, nanti salah satu dari mereka akan mengantarmu ke apartemen, tinggalah di sana dengan nyaman."

Pengumuman pesawat yang akan landing di umumkan, Taeyong dengan segera mengemas barang-barang yang ia keluarkan selama di pesawat. Sedangkan Jeffrey langsung memberikan tab yang ia pegang pada bawahannya, dia tidak mengeluarkan apapun.

Pesawat mulai landing pada bandara, mereka berdua keluar secara bergantian yang diikuti oleh bawahan Jeffrey "ikutlah dengan dia Taeyong."

"Jeffrey sekali lagi aku mengatakan terimakasih, kau terlalu baik untukku yang orang asing ini."

Jeffrey mengangguk sekilas "cepat ikuti, aku pergi dan kita akan bertemu kembali." Dia mekangkah menjauhi Taeyong dan menuju mobil yang telah menunggu kepulangan Jeffrey, "markas." Ujarnya.

Jakarta - Scotland EdinburghTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang