Gyros menatap ke arah dinding dengan pandangan yang kosong "tidak ada yang peduli kecuali Tuan Jeffrey, dia membantuku dengan menumbangkan orang yang mengejarku."Taeyong terdiam menyimak cerita Gyros dan melihat ekspresi Gyros guna melihat apa yang dikatakan Gyros kebenaran atau kebohongan belaka, dia percaya pada bahasa tubuh yang tak bisa bohong.
"Tubuhnya yang kecil itu begitu lincah melawan empat orang yang memiliki tubuh besar, aku takjub melihatnya, Tuan Jeffrey menawarkan sebuah pekerjaan, menjadi seorang kurir narkoba, aku tak memikirkan konsekuensi selagi Tuan Jeffrey berada di sisiku, aku yakin dia akan melindungiku seperti dia menghajar orang-orang itu." Gyros menarik nafasnya dan menghembuskan nafasnya dengan pelan, "dulu hukum di Edinburgh tak seindah tempatnya, aku sebagai yatim piatu tak dianggap sebagai warga negara, tidak ada hukum yang melindungi hak kami, tidak ada orang yang peduli pada kami. Kau pernah mendengar pembantaian besar-besaran di Edinburgh ini?"
Taeyong mengangguk pelan dan ragu-ragu "aku tak yakin karena kejadiannya sudah sangat lama, 10 tahun yang lalu."
"Kau sibuk bersekolah bukan?"
Taeyong kembali mengangguk "ya, aku sibuk bersekolah untuk mengejar cita-citaku."
"Di umurmu yang begitu kau masih sibuk dengan sekolah sedangkan tuanku Jeffrey sibuk membela yang lemah, dia mencari seorang politisi yang juga peduli dengan rakyat bawah dan anak yatim piatu, memberikan politisi itu dorongan agar maju dan merubah segalanya, semua hasil jerih payah yang kami lakukan kami sumbangkan pada semuanya atas nama politisi itu, Tuan Reymond. Tuan Jeffrey tak pernah membunuh orang tanpa alasan, semua yang pernah ia bunuh adalah urusan bisnis dan memang cara mereka kotor."
"Tentang pembantaian itu apakah ada kaitannya dengan Jeffrey?"
"Tentu saja, ada dua cara menebang pohon, yang satu langsung menebang batangnya dan yang satu mencabut hingga akarnya. Tuan Jeffrey adalah orang yang tak pernah meninggalkan kotoran sedikitpun, melancarkan segala rencananya adalah hal mutlak yang ingin ia lakukan." Tangan Gyros terlipat di depan dadanya, "maka dari itu, pembantaian itu dilakukan sebagai pilihan yang bagus, membunuh orang-orang yang memang tuan Jeffrey yakini akan menghalangi semua jalannya. Dr. Kylon, Ny. Anne, adalah salah satu orang yang Tuan Jeffrey bunuh, kedua orang itu adalah pendiri panti asuhan yang aku tinggali dulu, tidakkah Tuan Jeffrey baik? Aaah aku tau kau akan mengatakan kenapa harus menggunakan cara buruk jika cara baik bisa di lakukan."
"Selain ada dua cara menebang pohon maka pola pikir manusia lebih banyak lagi, ada seseorang yang diperlakukan dengan cara baik tetapi tidak diakukan dan malah semakin congkak, dari 100 orang satu tahun dengan cara kasar hanya terdapat dua orang dengan cara baik, itu tidak efektif bukan? Tuan Jeffrey sangat malas mengeluarkan suaranya, berbicara panjang lebar tapi tidak ada hasilnya, cara terbaiknya adalah membunuh hingga ke akarnya."
"Mengubah pola pikir sekaligus memberikan trauma." Gumam Taeyong.
"Benar, trauma adalah pilihan yang bagus untuk merubah pola pikir manusia, semakin manusia di tekan maka pola pikir mereka akan terus mengalir sesuai keinginan, lagipula apa yang Tuan Jeffrey lakukan tidak untuk keuntungan dirinya semata tapi untuk kota Edinburgh ini, hingga semua orang mengatakan Kota Edinburgh adalah kota yang indah."
"Mustahil."
"Aku lapar, kau ingin bertanya apalagi sebelum aku keluar untuk makan, atau kau mau aku bawakan makanan kemari?"
"Ide bagus, sepertinya aku ingin bertanya banyak hal, maka bawalah banyak makanan kemari, tolong ya Gyros."
"Baiklah."
Gyros keluar menuju dapur, membawa banyakan makanan ringan dan manis sesuai permintaan Taeyong, lagipula Jeffrey juga mengatakan apapun yang Taeyong inginkan langsung berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta - Scotland Edinburgh
FanfictionShort story Lee Taeyong yang begitu senang karena telah lulus dari kedokteran forensik dan dia juga telah bekerja di salah satu rumah sakit namun memilih untuk kembali menimba ilmu hingga ke beberapa negara dan hingga dia tiba di negara Indonesia...