Pagi itu, sinar matahari menerobos masuk melalui tirai jendela Kamar di lantai tiga, memancarkan cahaya lembut di kamar yang masih remang-remang. Suara alarm dari jam yang tergeletak di meja samping tempat tidur mulai berdering, membangunkan penghuninya dari tidur. Dengan mata yang masih setengah terpejam, Ruhi mulai beranjak dari posisi nya mengumpulkan nyawa kemudian bersiap untuk memulai rutinitas paginya.
Hari ini Ruhi berencana untuk lari pagi, semalam ia sudah membuat janji dengan youto bahwa pagi ini mereka akan lari pagi mengitari komplek sekaligus mengenalkan penghuni rumah baru mereka kepada warga sekitar.
"hi, udah siap?, ayo kita berangkat" Ajak youto setelah ia selesai mengikat tali sepatunya.
"Iya bang udah kok".
Mereka pun pergi meninggalkan rumah. Mereka hanya pergi berdua saja karna memang Ruhi sengaja tidak mengajak yang lainnya alasannya karna youto tidak memintanya jadi Ruhi pikir tidak sopan rasanya jika ia harus mengajak yang lain tanpa di minta youto.
.
.Sementara itu di salah satu kamar du lantai 3 terlihat 2 buah gundukan yang masih setia di atas tempat tidur. Tidak ada tanda tanda mereka akan bangun, sampai akhirnya.
Brak...
"Bangunnnn semuaa!!! " yuvi datang dengan menggebrak pintu, dia memang selalu seperti itu, apalagi waktu mereka masih tinggal bersama di sebuah apartemen kecil. ia selalu membuat suara bising untuk membangunkan penghuni apart, entah dengan menyetel radio sekeras mungkin atau dengan panci yang sengaja ia banting. Bahkan tak jarang unit mereka di datangi petugas keamanan untuk menegur karna penghuni sebelah merasa terganggu, sangking berisiknya mereka.
Jaden hanya menggeleng gelengkan kepala, sejak pertemuan pertama yuvi tidak pernah berubah, selalu usil pada adik adiknya khususnya saku. pernah suatu pagi yuvi dengan sengaja membangunkan saku dengan cara menempelkan es batu ke telapak kakinya, saku yang masih menikmati tidurnya pun tekejut,
"Caku-chan bangun...." Yuvi langsung lompat ke atas kasur saku ia terus mengguncang, mengusak, bahkan mencium. Saku yang di perlakukan seperti itu sontak menggeram marah siapa yang tidak marah jika di bangunkan dengan cara seperti itu.
"Arrghhh....ummn.... Minggir sana" Mendengar itu jaden langsung menarik yuvi turun dari kasur ia takut saku badmood, jika itu sampai terjadi maka akan sulit mengembalikan mood anak itu. Yuvi tampak tersenyum bangga karna itulah tujuannya dari awal. Menjahili saku.
"Sshttt...jangan yuv masih pagi ini, saku ayo bangun......, Habis itu kita turun ke bawah sarapan, kamu mau makan apa hari ini? " Tanya Jaden berusaha mengalihkan perhatian saku yang sedang menatap nyalang ke arah yuvi sedangkan yang di tatap malah melempar balik senyum jahil kepadanya. Ia berusaha membuat saku agar merasa lebih baik dengan memeluk dan mengelus kepala anak itu. So gentle....
Saku tidak menjawab ia hanya diam mengerejapkan mata mengumpulkan nyawa sambil menikmati elusan Jaden. ia tidak menolak selagi itu buka izel dan yuvi, karna sudah biasa di perlakukan seperti itu oleh Jaden. Lain halnya jika dengan izel dan yuvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuetra Cassa
FanfictionJust contains daily activities anak anak wish yang penuh huru hara Stay Tuned 🔜 Caution ❗❗❗ Author Amatir ⚠️ Hanya pelampiasan imajinasi.