10

188 19 0
                                    

Sekarang waktu menunjukan pukul 19.00 dan saat ini Izel dan saku sedang menunggu guru privat mereka datang, mereka tidak ikut makan malam bersama karna memang biasanya begitu. Setiap mereka ada privat atau waktu sekolah mereka di haruskan untuk makan lebih awal. Tadi mereka sempat menolak untuk makan dengan alasan masih kenyang, mungkin izel kenyang karna tadi ia makan ramen tapi saku dia tadi hanya makan ice cream saja. Akhirnya dengan sedikit paksaan mereka pun mau makan di suapi oleh bu suri tentunya sepiring berdua.͡° ͜ʖ ͡ -

Sementara di bawah tepatnya di ruang makan, para penghuni rumah ini sedang asik menyantap makanannya, tapi tidak dengan ruhi dari tadi ia sibuk dengan ponselnya karna guru privat yang seharusnya sudah datang ternyata belum datang karna tersesat, padahal tadi ia sudah mengirimkan lokasi dengan sangat detail dan akurat.

"Belum dateng juga hi" Tanya shawn sambil menyantap makanannya.

"Belum bang, kayaknya kesasar deh padahal dari tadi udah gw arahin" Sahutnya gusar.

"Udah sampe mana emang hi" Tanya Jose menimpali.

"Udah di jln. Jal**k." Tangannya sibuk memperbesar layar untuk melihat sebuah papan yang terdapat alamat.

"Owh dekat itu, samperin aja 3 blok dari sini. Pinjam motor pak min aja sana" Saran Jose.

"Dekat warung bensin itu ya" Tegasnya

"Iya Warung jamet" Jelas Jose.

Setelahnya Ruhi pun izin keluar untuk menjemput guru private itu, ia pun segera menghampiri pak min untuk meminjam motornya.

"Pak min, pinjam motor dong, aku mau jemput guru private yang kesasar" Ucapnya pada pak min.

"Kesasar dimana den" Tanya pak min.

"Di jln. Jal**k pak deket warung yang jual bensin itu" Jawabnya.

"Owh deket itu den, mau bapak aja yang jemput? " Tawarnya pada Ruhi.

"Ee-enggak usah pak aku aja" Tolaknya.

"Owh, yaudah nih kuncinya, tuh motornya" Tunjuknya pada sebuah motor di ujung sana.

"Oke, pinjam dulu ya pak"

"Hati hati den Ruhi" Pesannya pada Ruhi.

" Aman pak" sahutnya dengan ibu jari yang mengacung. Setelahnya segera ia melesat pergi untuk menyusul guru privat yang sedang tersesat itu.

Tak sampai 15 menit Ruhi sudah kembali dengan ke rumah dengan guru privatnya, Namanya Kencana Diharja atau mereka biasa memanggilnya Sir Ken.

"Jauh juga ya hi, pindahnya dari rumah sebelumnya" Ucap Ken seraya melepas jaketnya.

"Iya, maaf ya jadi ngerepotin sir" Ucapnya basa basi

"Aish... Apa si kamu ini" Sahut Ken seraya menepuk punggung Ruhi.

"Ayo sir masuk dua bocah itu udah tantrum kayaknya" Ajaknya diakhiri kekehan

"Hehe iya ya udah telat jauh banget kita, oiya hi rumah sebesar ini ada berapa orang yang tinggal" Tanya Ken penuh penasaran.

" 23 orang sir "

"Wow tambah sir jadi 2 lusin dong" Guraunya pada Ruhi

"Boleh tapi sir tidurnya di bawah tangga ya" Tanggap Ruhi yang di balas tawa oleh sang guru

"Udah ayo masuk"Ajaknya pada Ruhi.

Setelahnya mereka pun masuk, dan langsung saja Ruhi bawa Sir ken ke lantai 3 dimana izel dan saku berada, benar saja keadaan sekitar sudah kacau meja belajar sudah terpental entah kemana dan mereka berdua sudah terkapar sambil menonton Kaiju yang jelas di larang sir ken karna itu menghambat mereka dalam belajar bahasa. Kenapa menghambat? Karna mereka akan lebih sering mengulang kalimat berbahasa Jepang yang menurut mereka menarik dalam kehidupan sehari-hari.

Nuetra CassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang