Setelah beberapa saat bersepeda, akhirnya mereka sampai di sini. Tinggal beberapa blok lagi, mereka akan tiba di rumah. Saat ini, hari sudah mulai gelap dan suasana sudah tidak seramai tadi, tetapi sesekali masih ada orang yang lewat dan menyapa mereka.
"Halo pak, budi!!!" Sapa saku saat mereka melewati rumah seorang pria. Terlihat pria itu sepertinya sedang asyik memotong rumput.
"Eh, halo dari mana kamu? " Sahut pria itu dari halamannya.
"Aku habis memancing di danau" Sahutnya lagi.
"Oh ya?, dapat banyak kah?" Tanya pria yang di ketahui bernama budi itu. Jose pun menghentikan sepedanya saat melihat pria itu akan mendekat, yang lainnya pun ikut menghentikan sepedanya untuk ikut sekedar menyapa pak budi.
"Dapat 2 besar, sama satu lagi itu" Ucapnya sambil menunjuk ember yang di pegang yuvi dan ikan yang tergantung di stang sepeda Jose.
"Wah besar ya, bapak boleh minta nggak" Tanya pak budi yang tentu saja hanya bercanda.
"Gak, bapak memancing aja di sana masih banyak" Jawabnya dengan yakin, sangat sok tau memang.
"Oh gitu, yaudah lah kalo gak boleh" Ucap pak budi dengan nada kecewa, tentu saja itu hanya pura pura.
"Oke bye pak budi" Ucapnya asal sambil melambaikan tangannya.
Dan Hal itu sontak membuat para abangnya dan pak budi yang melihat itu tertawa, sampai akhirnya Jose dan yang lainya pun izin untuk pergi.
"Permisi ya pak budi" Ucap Jose sebelum ia pergi.
"Iya silahkan... " Ucap pak budi, tangannya senantiasa melambai untuk membalas lambaian tangan saku.
Jose pun kembali menggoes sepedanya menjauhi pekarangan rumah pak budi. Ia sedikit menambah kecepatan sepedanya mengingat hari sudah mulai gelap."Kamu kenal pak budi dari mana" Tanya Jose pada saku.
"Temannya pak min" Sahutnya tidak jelas, membuat Jose bingung.
"Teman pak min? " Tanya jose lagi.
" Iya!, kata pak min itu temannya" Sahutnya lagi.
"Nggak, kamu ketemu pak budi dimana" Jose pun mengulang pertanyaannya lagi.
" Dari pak min, aku ikut pak min kemarin" Sahutnya lagi lagi masih tidak jelas.
"Kamu ikut pak min ke rumah pak budi?" Tanya Jose kembali memperjelas.
"Iya! ". Sahutnya.
" Owh begitu"
Setelah sercakapan singkat yang sedikit rancu itu, tak terasa mereka mulai masuk ke block tempat tinggal mereka, setelah melewati pos satpam, mereka hanya perlu melewati 4 rumah lagi untuk sampai di rumah mereka.
"ABANG STOP" Pekiknya saat mereka sudah sampai di depan pekarangan rumah mereka.
"Kenapa" Tanya jose panik.
" ii-itu ada siapa" Tanya nya dengan gemetar menunjuk sebuah mobil yang terparkir di depan rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuetra Cassa
FanfictionJust contains daily activities anak anak wish yang penuh huru hara Stay Tuned 🔜 Caution ❗❗❗ Author Amatir ⚠️ Hanya pelampiasan imajinasi.