"Kok nggak ada yang ngasih tau kalo pak Harris dateng" Ucap renan terkejut.
"Santai aja bang, kita semua sama kok kagetnya kaya abang" Ucap Shawn menengahi.
"Apalagi gw yang bukain pintu, deg.... Tau tau beliau depan pintu" Ucap Theo sambil memperagakan kejadiannya.
"Iya, mana dateng dateng ruang TV lagi kaya kapal pecah, gw lagi tidur langsung di bangunin suruh beres beres" Ucap haeri.
"Nnggak maksud gw emang beliau nggak ada angin gitu mau ke sini" Ucap renan berusaha membela.
"Angin apaan si nan, kalo ada angin juga gak mungkin anaknya gw bawa mancing" Sahut Jose,
Memang betul yang di katakan Theo, harris memang sengaja datang secara tiba tiba tanpa pemberitahuan sepertinya ia ingin melihat seperti apa kehidupan sang anak secara langsung tanpa ada yang di tutup tutupi.
" Udah yuk ah makan gak usah mikirin si Harris itu " Ucap Jean yang langsung menutup mulutnya, ia keceplosan karna kesal menyebut nama Harris tanpa embel embel "pak".
" Pak yan pak" Ucap Emeer mengingatkan Jean.
" Yaudah panggil yang lainnya Shawn, ri" Titah Theo pada Shawn dan haeri meminta yang lain agar segera berkumpul di meja makan, mereka berdua pun segera pergi untuk memanggil anggota mereka yang lain.
"Bu, ini nanti pak Harris.... " Tanya Theo dengan sedikit mengkode pada bu suri.
" Udah di pisah kok den, mereka makan bertiga aja di ruang TV kata bu Elisa". Sahut bu suri yang kemudian di angguki oleh Theo, sambil mereka pun kembali membicarakan saku sambil menunggu yang lain datang.
Sementara itu di ruang TV....
"Saku ingin makan sayang? " Tanya elisa pada sang anak yang masih setia berada di pelukannya.
"Nnnggak... " Ucapnya dengan suara yang serak, ia sudah tidak menangis lagi tapi entah kenapa tubuhnya terasa sangat lemas, Mungkin karna efek menangis tadi.
"Kenapa tidak mau?, tadi mama sudah belikan makanan untuk saku" Ucap elisa kembali bertanya.
"Mau makan di luar aja.... Sama abang" Sahutnya lagi
"Di sini saja, makan dengan mama ya, sama dengan abang di luar juga makan ini" Bujuk Elisa, ia pun menunjukan makanan itu pada saku.
"Noo....mmamaa" Ucapnya sambil menjauhkan sekotak makanan itu, meskipun ini terlihat sangat menggiurkan tapi itu bukan seleranya,
Elisa pun menghela nafas, ia pikir saku sudah mengurangi kebiasaan memilih-milih makanan tapi nyatanya tidak, dia tetap picky eater.
"Coba dulu sayang, ini enak" Tawar Elisa, ia coba Suapkan sepotong kentang goreng pada saku dan Nihil, saku malah membuangnya.
"Kalau begitu tunjukan, saku mau yang mana biar mama ambilkan" Ucap Elisa, masih berharap sang anak mau memakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuetra Cassa
FanfictionJust contains daily activities anak anak wish yang penuh huru hara Stay Tuned 🔜 Caution ❗❗❗ Author Amatir ⚠️ Hanya pelampiasan imajinasi.