"KAMUU...KENAPA TIDUR DI KASUR AKU!!" Pekiknya dengan penuh emosi.
Pagi pagi sekali rumah ini sudah di hebohkan dengan teriakan saku, pasalnya anak itu terbangun dengan izel sebagai pandangan pertama dan kakinya yang tertanggal di atas perut saku.
"Heunggggh... Kamu apa sih teriak teriak" Tanya izel dengan santainya seraya menggeliat.
" Apasih apasih kamu kenapa tidur di kasur aku, memang kasur kamu kenapa, kamu pipis di kasur lagi ya" Tanyanya penuh curiga, pasalnya dulu waktu mereka masih menjadi Trainee ada kejadian seperti itu, dan berakhir dengan ia harus membantu izel untuk mencuci kasurnya.
"Haish.... Inikan kamar aku terserah aku lah mau tidur di mana" Jawabnya santai,
Jika dipikir pikir benar juga yang di katakan izel, ini kan kamarnya terserah dia mau tidur di sebelah mana. yang "menumpang" Di sini kan saku.
"Iiih.... TAPI INI KASUR AKU" Serunya tak mau kalah, kakinya berusaha menendang tubuh izel dan izel malah sengaja memeluk erat kakinya, Dan itu sungguh menjengkelkan.
"IZEL MINGGIR AAAA..... " Jeritnya frustasi, sementara pelakunya hanya menutup mata seraya menikmati suara merdu di pagi hari ini, bibirnya tertarik membentuk sebuah kurva.
Jaden yang mendengar ribut ribut dari kamar sebelah bergegas keluar, dengan keadaan top less dan handuk kecil yang tertangkar di bahunya.
"Apa sih saku pagi pagi udah teriak teriak". Tidak biasanya ini terjadi saku itu termasuk anak yang tenang jarang sekali ia begini.
"ITU DIA TIDUR DI KASUR AKU ABANG" sahutnya dengan nyalang.
"emangnya kenapa izelnya kan cuma tidur aja kamu nggak di apa apain kan" Tanya jaden memastikan.
"Hua..... TAPI AKU NGGAK MAU ABANG" Tangannya terus memukul mukul bantal yang ada disebelahnya sebagai pelampiasan kekesalan. Kalau sudah begini apa bisa di kategorikan kedalam tantrum?
Tanpa aba aba jaden langsung menarik izel dan memindahkannya ke kasurnya sendiri dan hal itu sontak membuat izel yang sedang tersenyum terkejut.
"Aaaa.... Jaden aku kaget, jaden" Protes izel, ia memang jarang memanggil jaden dengan embel embel abang sekalipun ia panggil abang pasti ada maunya di akhir. lagipun jarak usia mereka tidak sampai satu tahun jadi menurut izel itu belum bisa dikategorikan abang.
"Zel jangan digodain terus zel ini masih pagi berisik" Ucapnya setelah melihat izel yang merengut.
"Ck.... Jaden rusuh" Sela izel
"Udah ya, Udah abang pindah izelnya, jangan ribut lagi nanti dimarahin bang theo" Peringatnya pada kedua bocah itu.
"Kamu juga zel jangan pindah lagi" Sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuetra Cassa
FanfictionJust contains daily activities anak anak wish yang penuh huru hara Stay Tuned 🔜 Caution ❗❗❗ Author Amatir ⚠️ Hanya pelampiasan imajinasi.