"Abang.... " Panggilnya saat sudah sampai di meja makan.
Mendengar itu, semua yang ada di sana lantas menoleh ke satu orang yang sama, Saku.
"Saya" Sahut beberapa dari mereka.
Mungkin ia lupa jika semua orang yang sedang duduk di meja makan itu adalah abangnya. Rancu memang
"Abang siapa... " Tanya Jose saat melihat anak itu malah diam terpaku.
"Aa-abang shawn" Sahutnya gugup, mendengar namanya di sebut shawn yang duduk di kursi paling ujung pun melambaikan tangannya.
" Tuh abang shawn di ujung" Tunjuk Jose.
Setelahnya ia pun segera menghampiri shawn, yang sedang duduk, menarik kursi yang ada di sebelahnya agar ia bisa duduk. Wajah shawn sudah kembali berseri tidak seperti saat bersamanya tadi.
"Kenapa? " Tanya shawn santai, seolah tidak terjadi apa apa.
"Abang.... Minta maaf aku nakal tadi." Ucapnya dengan wajah yang tertunduk lesu.
Shawn pun tertawa melihat itu, anak kecilnya ini sangat cepat sekali berubahnya, dimana saku yang marah dan berapi api tadi?, apa yang jeffrey katakan sehingga membuatnya menjadi seperti ini?, biasanya jika mereka sedang berselisih paham shawn lah yang akan mengalah, atau paling tidak mereka akan lupa sendirinya. Sekarang saku yang minta maaf?. Langka momen ini
"Iya."
"Besok gak boleh begitu lagi ya" Sambung shawn. Yang di balas anggukan oleh sang empu.
"Kenapa shawn" Tanya theo menginterupsi.
"Gakpapa bang masalah anak anak biasa" Sahut shawn terdengar sepele. Mendengar itu theo pun memilih tidak memperdalam lagi pertanyaannya.
Tak lama datanglah Jeffrey dan emeer yang sedari tadi mereka tunggu."Udah jeff?" Tanya jose
"Udah yuk"
Mereka pun mulai menyantap sarapannya. Seperti biasa mereka akan sedikit mengobrol atau bercanda hingga tak terasa sarapan mereka pun selesai.
"Kita permisi dulu ya bang mau siap siap" Pamit Ruhi pada ke empat belas abangnya.
"Iya, silahkan" sahut dovan mewaliki.
Hari ini hanya keenam bocah itu saja yang akan pergi ke perusahaan. Sedangkan 14 orang yang lainnya hari ini libur. Jadwal mereka memang seperti itu, tidak menentu.Setelah beberapa saat hening tiba tiba...
"Tadi tuh kenapa si bang" Tanya emeer yang tidak tahu apa apa pada jeffrey.
"Biasa ribut, gak tau gw, tau begituan dari mana tu anak........"
Tiba tiba semua tatapan menghunus pada dovan dan Jean. Karna setahu mereka yang terakhir berhubungan dengan anak itu diantara mereka adalah dovan dan jean.
"Hah? Begituan apa si jeff" Panik dovan, seingatnya ia tidak pernah menunjukan hal yang aneh.
"Lu bawa ke mana kemarin tu anak bang" Tanya jeffrey kepada 2 tersangka penyebab keributan hari ini
"Ke danau ujung sana, naik sepeda doang" Jawab dovan dan di angguki oleh Jean.
"Kenapa emangnya, ceritain kenapa kita gak tau jangan bikin gw geter dong" Sambungnya
"Tadi pagi pagi dia udah ribut sama Shawn" Sahut jeffrey.
"Hah?, siapa yang ribut pagi pagi? " Teliti Jean
"Si saquilo itu lah siapa lagi, pagi pagi dia udah teriak teriak sama si shawn, gak mau latihan gak mau latihan katanya" Jawab Jeffrey di akhiri gelak tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuetra Cassa
FanfictionJust contains daily activities anak anak wish yang penuh huru hara Stay Tuned 🔜 Caution ❗❗❗ Author Amatir ⚠️ Hanya pelampiasan imajinasi.