|~2•

171 9 4
                                    

Thorn: itu bang Ufan sama bang gem!

Ucap Thorn sambil menunjuk kea arah kedua kakaknya yg sudah sangat kewalahan dengan 3 preman
Ya 3 yg dua lainnya sudah menyerah

Halilintar: TAUFAN, GEMPA!!

Teriak Halilintar, lalu sang empunya nama pun menengok ke arah Halilintar yg terlihat panik sekaligus khawatir

Gempa: to- to... Long...

Ucap Gempa yg mulai tak sadarkan diri karena mendapatkan luka tusukan di bagian kiri perutnya dan tergeletak di tanah begitu saja, disusul Taufan yg juga pingsan karena mendapat pukulan tepat di belakang kepalanya saat ia lengah

Halilintar: TAUFAN, GEMPA!!

Ucap Halilintar sambil berlari menuju kearah mereka berdua dan para preman itu

Halilintar: Taufan!, Gempa! Kalian... Bangun!

Blaze: bang.. kita harus melawan mereka bertiga!

Solar: kalian.. kenapa kalian tidak pernah berhenti mengganggu di sekitar jalan sini?!

Ucap Solar yg terlihat mengepalkan tangannya dengan sangat erat karena geram dengan mereka

??2: kenapa? Karena kami sangat menyukai perkelahian yg seru seperti ini

??1: itu benar.. dan jika kami sudah puas kami akan berhenti, tapi...

??3: tapi kami kali ini sudah cukup puas jadi kami permisi dulu~

Blaze: TUNGGU! KALIAN TIDAK BISA LARI BER-

Ice: sudah lah Blaze.. kita pulang kasian mereka berdua

Blaze: ck!, yasudah ayo cepat!

Merekapun pulang kerumah membawa Gempa dan Taufan yg pingsan

Skip sampai dirumah

Anehnya saat mereka pulang tidak ada ayahnya itu yg biasanya berada di depan rumah sembari meminum kopi

Solar: aneh.. biasanya si pak tua itu didepan ko gk ada

Halilintar: sudahlah ayo kita masuk, lalu obatin mereka berdua dulu baru kalian nanti mandi

All: ok

Sampai di kamar trio sulung merekapun mencari-cari kotak p3k yg biasanya ada di dalam lemari, namun entah kenapa kali ini mereka cari tidak ketemu
Mereka juga sangat panik karena darah yg bercucuran dari perut Gempa tak kunjung berhenti
Barulah saat Thorn mencari keluar kamar ia menemukan kotak p3k yg ada di lemari dapur.

Thorn: kak, ini kotak p3k nya ada di dapur

Halilintar: oh, iya makasih Thorn

Halilintar pun segera mengobati kedua adiknya yg terluka karena melawan preman tadi, dan tak lama sang ayah pun pulang entah dari mana dan bukannya menolong anaknya yg berusaha mengobati adiknya ia malah cuma santai² di ruang tamu sambil membaca bukunya seolah tidak peduli lagi dengan anak-anaknya

Saat sudah selesai mengobati Taufan dan Gempa mereka pun segera mandi dan makan malam

Brak!

Terdengar seperti suara orang yg terjatuh dari atas
Dan ternyata itu adalah Taufan yg sudah bangun dan ingin pergi ke kamar mandi namun ia masih pusing lalu jatuh dari atas tangga

Halilintar: huh?!, suara apa itu?!

Blaze: ayo kita lihat!

Mereka pun berlari kearah tangga dan melihat Taufan yg meringis kesakitan karena kepalanya berdarah akibat terbentur meja yg berada tepat disamping tangga

Halilintar: Taufan! Kau kenapa tidak panggil kami saja kalo kau ingin turun?!

Taufan: maaf...

Mereka pun segera mengobati luka baru yg ada di dahi Taufan
Taufan melihat ke arah kanannya lebih tepatnya dikasur adik pertamanya itu, ia juga merasa kasian juga khawatir tentang keadaan Gempa adik pertamanya itu
Halilintar yg seolah mengerti apa maksud adik pertamanya melihat Gempa dengan tatapan sendu pun mengerti dan segera memeluk Taufan

Halilintar: sudahlah.. Gempa ga papa ko, kamu tenang aja

Taufan: tapi..

Halilintar: tenang saja

Taufan hanya mengangguk dengan kalimat Hali yg terakhir dan membalas pelukan hangat Halilintar








[Dah, otak nya  lagi buntu buat mikirin ceritanya 🗿]






TBC

SEE YOU NEXT PART~ 👋

Where Are You? [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang