Setelah petugas PMR memeriksa ice ia memberitahukan kepada halilintar, blaze dan Taufan kalau ice demam tinggi sekitar 39 derajat, lalu petugas itu menyarankan untuk membawa ice pulang kerumah atau lebih baiknya ia membawanya kerumah sakit untuk dirawat inap disana.
Blaze dan halilintar mengangguk lalu pergi mendekati ice untuk melihat tubuh yg terbaring dikasur dan memegang dahi ice untuk memastikan apa yg dikatakan oleh petugas tadi itu benar. Ternyata apa yg dikatakan itu benar kalau ice sedang demam tinggi, lalu Halilintar segera menggendong ice untuk pulang kerumah namun pundaknya ditahan oleh seseorang yaitu blaze.
"Kak, gue ikut ya?" Tanya blaze
"Ya.." jawab Halilintar lalu menoleh kerah adik pertamanya "fan lu disekolah aja ya?"
Taufan pun hanya mengangguk lalu pergi dari ruang UKS menuju ke kelasnya yaitu kelas 12.
Taufan duduk lemas mengetahui kalau adiknya ada yg sakit satu lagi, ia mejadi tak seperti biasanya yg dulu dia sangat ceria dan murah senyum namun setelah mengetahui bahwa adiknya gempa itu dikeroyok oleh preman, ia sangat tidak terima.namun apa daya? Ia bahkan tak tau wajah dari mereka karena tertutup masker hitam ia menjadi jarang tersenyum kepada seseorang.Beberapa menit berlalu, Taufan masih duduk melamun didalam kelasnya. Namun lamunannya buyar saat kedua adik bontot nya datang ke kelasnya untuk mengajaknya ke kantin bersama, karena waktu jam istirahat masih tersisa 25 menit.
Taufan ingin menolaknya namun tidak dengan perutnya yg sudah keroncongan, jadi ia hanya mengikuti kedua adik bontot nya itu.
Sampai di kantin ia merasa sedikit lebih baik karena melihat saudara dan teman-temannya yg lain sedang mengobrol bersama, ia kembali tersenyum dan ikut mengobrol bersama mereka.
"Eh ini si Aze kemana? Ko ga dateng-dateng dari tadi, biasanya dia yg paling awal kesininya." Tanya Yaya yg baru menyadari kalau tidak ada blaze di kantin
"Eh, iya ya, hali juga kemana? Biasanya kesini juga, Walau cuma baca bukunya doang" sambung Ying yg juga menyadari kalau tak ada halilintar
"Mereka pulang, ice tadi demam tinggi" jawab Taufan dengan sedikit menundukkan kepalanya
"Pantes tadi kuliat Aze kaya lagi lari-lari sambil gendong seseorang"—fang
"Lah emang tadi Aze bawa orang pas naik"—gopal
"Ahh udah lah yg penting moga ice cepet sembuh"—yaya
DIRUMAH
Gempa baru pulang dari taman lalu segera masuk kedalam kamarnya dan ingin tidur sebentar, karena setelah jalan-jalan tadi sudah cukup menguras tenaganya.
Ceklek..
Baru saja ingin menutup matanya ia mendengar ada yg membuka pintu depan. Ia seger pergi keluar kamar dan melihat siapa yg masuk kedalam rumahnya.
Ia melihat tiga orang yg tak asing baginya dengan salah satunya sedang menggendong seseorang yg termasuk dari tiga orang tersebut.
Setelah gempa perhatikan, ternyata ketiga orang itu adalah saudaranya yaitu halilintar,blaze dan dengan ice yg sedang digendong oleh halilintar.
Gempa segera mendekati mereka bertiga dan bertanya
"Ice.. kenapa dia?" Tanya gempa dengan mimik wajah yg khawatir
"Dia demam tinggi, dan sepertinya ini sudah semakin naik suhu tubuhnya. Jadi ayo kita bawa kerumah sakit!" Jawab sekaligus perintah halilintar
"Ah, baiklah kalau begitu aku pergi mengambil handphone ku dulu, kalian pergi kedalam mobil aja dulu," ucap Gempa sambil membalikkan badannya akan menuju keatas
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Are You? [OG]
FanfictionDulu.. Ada keluarga yang sangat bahagia, lengkap, terasa sangat hangat, saling menyayangi satu sama lain, indah dan sangat ceria. tapi.. setelah kepergian ibunda mereka tewas karena telah dibunuh oleh seseorang yg sudah bundir terlebih dahulu sebelu...