|~8•

123 8 0
                                    

MALAM HARINYA

Mereka sudah akan berangkat ke rumah sakit
Namun ayah mereka tiba-tiba ada didepan pintu depan dan melarang mereka semua pergi ke rumah sakit dan harus tetap dirumah untuk membersihkan rumah yg sangat berantakan dan kotor, itu semua karena ulah Ayah mereka sendiri yaitu Amato

Tentu mereka semua menolak dan langsung pergi meninggalkan Amato kecuali Halilintar dan Taufan yg tangannya dipegang erat oleh ayahnya dan ditarik paksa kedalam rumah lalu dipaksa untuk membersihkan seisi rumah hanya berdua saja
Lalu Amato pergi meninggalkan mereka berdua, entah akan pergi kemana

Saat selesai mereka berdua ingin beristirahat sebentar lalu kerumah sakit menyusul saudaranya yg lain

-
_

Sampai dirumah sakit ternyata sudah ada Ice yg tertidur disamping ranjang Gempa, dengan Gempa sendiri yg sedang mengobrol dengan Yaya, Ying, Solar dan Thorn sembari terdengar sedikit suara tawa dari arah mereka.

Sementara Blaze dan Gopal hanya bermain ponsel bersama atau.. bisa dibilang mabar, sepertinya sedang bermain ff? Atau ml? Atau mungkin keduanya secara bergantian game. Seperti orang pada umumnya yg sedang mabar ml atau ff biasanya akan mengatakan beberapa kata kasar, ini juga sesekali berkata begitu tapi dengan suara yg sangat pelan

Bagaimana dengan Fang? Dia hanya bermain ponselnya dan duduk didekat meja obat yg ada di samping ranjang Gempa

Taufan dan Halilintar yg sedang berada di ambang pintu segera masuk dan melihat Gempa yg sepertinya sudah sembuh total karena terlihat dari senyumannya yg tulus dan sangat bahagia seperti dulu sebelum ia dirawat, tak seperti saat ia dirawat di hari-hari sebelumnya senyumannya terlihat lelah, letih, lesu ಠ⁠‿⁠ಠ

Taufan lantas mendatangi Gempa dan menyenggol bahu Gempa lalu bertanya dengan semangat dan wajah tengilnya

Taufan: wedehhh udah sembuh nihh

Gempa: hehe, iya kak. Eh btw kalian kenapa baru datang?

Taufan: ehh... Itu.. ceritanya lumayan panjang

Gempa hanya mengangguk dan tersenyum kecil karena sudah terbiasa ia mendapat jawaban singkat, padat, jelas seperti itu dari kedua kakaknya

Halilintar yg sedang melihat Blaze dan Gopal hanya bisa terkekeh kecil lalu melanjutkan membaca novel yg dibawa nya kemana pun ia pergi
Sedangkan Taufan ikut mengobrol bersama temannya

-
_

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.20 berarti ini waktunya teman dan saudara Gempa pulang kerumah

Saat saudara dan temannya sudah pulang, ia langsung merebahkan diri dengan sangat lelah, namun ia tetap tersenyum bahagia karena besok ia sudah diperbolehkan pulang kerumah dan akan kembali bersekolah bersama saudara dan tak lupa dengan semua temannya itu. Lalu ia pun segera tidur dengan perasaan senang memenuhi hatinya

DIRUMAH KELUARGA ELEMENTAL

Terlihat sebuah mobil hitam yg berhenti didepan rumah Amato, tak lama keluar 2 orang secara bersamaan yaitu Blaze dan Ice yg terlebih dahulu keluar dari mobil mereka diikuti Solar, Thorn lalu Taufan bersamaan dengan Halilintar masuk kedalam rumah

Didalam rumah semuanya baik-baik saja seperti sebelum Halilintar dan Taufan keluar kerumah sakit menyusul saudaranya tadi

Sampai..
Tiba dikamar pertama yg ada atas tangga yaitu kamar ketiga sulung, ternyata kamar itu sudah sangat lah berantakan. atau mungkin.. seperti kapal pecah?

Kamar itu sangat berserakan dan tak teratur bahkan ada beberapa barang yg pecah
Dan bahkan lemari baju Taufan yg dibuka dengan lebar dan seisinya sudah dikeluarkan tak tentu arah
Meja belajar Gempa di terbalik kan sampai semua barang yg diletakkan nya disana berceceran dimana-mana, bahkan handphone milik Gempa juga retak karena tertimpa buku besar miliknya
Kasur milik Halilintar juga berantakan selimut dan bantal entah itu milik Halilintar, Taufan atau Gempa juga beberapa menghilang

Mereka berlima yg melihatnya sontak membulatkan matanya dengan mulut yg menganga
Kecuali Halilintar, ia sepertinya sudah sangat lelah dengan keadaan rumahnya yg sebelumnya susah payah ia bersihkan bersama dengan Taufan

Ice: kak, sudahlah ayo kita bersihkan bersama

Thorn: itu benar! Kita bersihkan bersama nanti bisa lebih cepat selesai

Mendengar itu Halilintar langsung tersenyum kecil sambil mengangguk lalu masuk kekamar dan mulai membersihkan kamar ketiga sulung itu

-
_

Tak terasa waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 22.55 mereka semua baru saja selesai membersihkan kamar ketiga sulung itu

Lalu mereka semua langsung tertidur pulas kecuali Halilintar yg masih membuka matanya dan sedang mengerjakan tugasnya yg menumpuk sebagai ketua OSIS dimeja belajarnya yg hanya diterangi oleh lampu belajar saja

??: ternyata belum tidur ya bang

Tiba-tiba ada suara yg masuk ke telinga Halilintar, sontak ia pun menoleh ke asal suara. ternyata beralasal dari kasur milik Taufan

Halilintar: kau juga kenapa belum tidur?

Taufan: belum, gk bisa tidur sepertinya

Halilintar: sama. Kebetulan masih ada tugas numpuk jadi kukerjain aja

Taufan: hm, eh btw ini jam berapa?

Halilintar: jam 23.20, kenapa?

Taufan: tidak ada.. cuma nanya

Halilintar hanya mengangguk lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya yg sedang menumpuk

-
_

Pagi hari dihari Selasa, hari dimana Gempa akan pulang dari rumah sakit. Namun.. siapa yg akan menjemputnya? Dia akan pulang pada pagi hari sekitar pukul 07.00 dan pada saat itu seluruh saudara dan teman-temannya sudah pergi bersekolah, jadi mau tak mau Gempa akan pulang bersama Amato ayahnya.

Sebenarnya Gempa sangat tak ingin dijemput oleh ayahnya, ia sudah tau pasti apa yg akan terjadi saat ia sudah pulang kerumah dan hanya berdua dengan ayahnya. Pasti akan di marahi ataupun disuruh ini itu oleh ayahnya sendiri, tapi tetap saja tak ada pilihan lain selain pulang kerumah lebih awal bersama ayahnya atau pulang lebih lambat bersama saudaranya.

Tentu Gempa tak ingin berlama-lama didalam rumah sakit yg dipenuhi dengan bau obat-obatan yg sangat menyengat di indra penciumannya, apalagi disamping kiri kamar rawat Gempa ada ruang ICU yg penuh dengan obat-obatan tentunya.

Sudah sekitar 40 menit Gempa menunggu ditaman depan rumah sakit namun tak ada yg datang dengan niat menjemputnya sama sekali
Sudah sangat bosan Gempa menunggu disana tapi sama saja tak ada yg menjemputnya pulang, jadi ia berniat untuk jalan kaki pulang.
Karena jarak antara rumah sakit dan rumahnya sendiri tak terlalu jauh, jadi ia berusaha berjalan menyusuri trotoar dengan perlahan

Sampai ia melewati sekolah SMA nya dan saudaranya, ia hanya menatapnya tepatnya pada lantai 3  sekolah itu dimana tempat kelasnya (kls 12 klo g tw cek di eps 'funfact') dan kelas 11 disana.

Tanpa Gempa sadari ternyata seseorang juga melihatnya dari lantai itu, juga yaitu Halilintar. Halilintar yg melihat Gempa sedang berjalan sendirian langsung terkejut karena sebelumnya ia sudah memberi tau ke ayahnya untuk menjemput Gempa sekitar pukul tujuh pagi

Tentu Halilintar keheranan apa memang dia lupa untuk menjemputnya atau memang sengaja?






























TBC
SEE YOU NEXT PART~ 👋

Where Are You? [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang