|~7•

123 8 0
                                    

Gempa yg sedikit terkejut sekaligus keheranan karena seperti mengenal pria itu
Dan dia hanya bisa menatap pria yg berjalan sempoyongan itu sampai pria itu hilang dari pandangannya
Tak lama suster datang dan menyuruh Gempa untuk segera tidur lalu Gempa hanya mengangguk sambil berjalan kearah kasurnya lalu tidur

PAGINYA
DIRUMAH KELUARGA ELEMENTAL

'hari ini adalah hari yg cukup berat pastinya'
batin orang dengan manik merah ruby itu yg sedang berjalan menuruni tangga untuk kedapur memasak sarapan untuk adik-adiknya yg akan bersekolah sama seperti dia sendiri
Tapi ternyata ada orang lain yg berada didapur, dia lah Taufan yg sedang memasak sarapan lebih dahulu dari Halilintar, Halilintar langsung menanyainya kenapa Taufan sedang memasak padahal Halilintar sangat jarang melihat satu adiknya ini memasak sendiri dan tidak membangunkannya

Halilintar: Fan?

Taufan: hm?

Halilintar: kenapa kau memasak sendiri? Kenapa tidak membangunkan ku?

Taufan: yaa.. kau tidur dengan sangat nyenyak jadi aku tidak membangunkanmu hehe~

Halilintar: huhh... Ya udah sini Ku bantu

Taufan mengangguk dan mereka memasak sarapan bersama

Selesai memasak Taufan baru ingat tentang foto yg dikatakan Hali kemarin

Taufan: kak, kau bilang akan menunjukkan foto itu

Halilintar: hmm... Ya sudah selesai sarapan akan kutunjukkan kepadamu

Taufan: hm..

Sebenarnya Taufan sudah tidak sabar karena menunggu cukup lama dari kemarin tapi ia tetap harus sabar dengan tingkah laku Kakak nya itu

-
_

Selesai sarapan Halilintar menyuruh Taufan ke gudang untuk menunjukkan foto nya

Saat sudah sampei di gudang Halilintar langsung menunjukkan sebuah kotak kayu yg berukuran cukup besar kepada Taufan dan menyuruhnya untuk membuka kotak itu
Mata Taufan terbelak melihat sebuah foto yg tak asing baginya maupun bagi saudaranya yg lain

Foto itu adalah...
Adalah foto kenangan terakhir mereka bertujuh bersama ibu mereka, tapi foto itu sudah tersobek tepat dibagian wajah ibu mereka dan bahkan kaca yg melapisi foto itu sudah pecah dibagian wajah ibu maupun mereka bertujuh. Dan itu semua tentu membuat Taufan terkejut karena itu adalah satu-satunya fot kenangan yg tersisa dirumah ini yg masih utuh sampai sekarang, namun karena ayah mereka yg membenci ibunda maupun anak-anaknya sendiri itu telah menghancurkannya

Taufan hampir menangis namun ia tahan dengan sekuat tenaga sampai kakaknya Halilintar berkata " menangis lah, aku ada disini " tentu itu membuat Taufan menangis seketika sambil memeluk kakaknya
Akhirnya setelah beberapa menit Taufan pun berhenti menangis lalu melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan gudang itu bersama Halilintar

Sampai diruang keluarga Taufan dan Halilintar melihat adik-adik mereka sedang bermain kecuali Solar yg sudah bersiap-siap pergi ke sekolah, tentunya mereka berdua langsung menyuruh adik-adiknya untuk segera bersiap pergi ke sekolah bersama

-
_

Sampai di sekolah, semuanya melakukan kegiatan mereka seperti biasanya dengan normal hanya saja karena tak ada Gempa Taufan dan temannya yg bernama Fang yg merupakan wakil ketua kelasnya menjadi lebih sibuk menggantikan pekerjaan Gempa yg menjadi sekretaris dan bendahara kelasnya

Fang: tak kusangka menjadi bendahara sampai segininya ಥ⁠‿⁠ಥ

Taufan: ya.. memang gini tugasnya, bukan?

Where Are You? [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang