Pagi hari mereka semua pergi kesekolah kecuali Gempa yg masih dalam tahap pemulihan, ia akan mulai pergi bersekolah 5 hari lagi. Dia mulai sangat bosan berada dirumah terus-menerus, jadi ia putuskan akan ketaman dekat rumahnya untuk menghilangkan rasa bosannya.
-
_Sampai ditaman ia merasa senang karena bisa menghilangkan rasa bosannya saat tak ada saudaranya dirumah.
Merasa sedikit lapar, gempa memutuskan untuk membeli sesuatu dari kios-kios yg ada di sekitar taman itu.Ia membeli sebuah burger dengan ukuran sedang, dan juga membeli es teh untuk menghilangkan rasa hausnya saat sudah selesai memakan burger miliknya.
Sudah habis burger miliknya dan ia langsung meminum es teh yg tadi ia beli dan lanjut berjalan-jalan mengitari taman itu.
Sampai akhirnya saat ia berjalan melewati toko roti ia bertemu dengan sahabatnya semasa SMP yg bernama Gentar, ia masih sangat ingat bagaimana wajah dan tingkah laku sahabatnya itu yg sangat mudah untuk diingat. Namun berbeda dengan Gentar ia malah tak mengenali Gempa yg menyapanya tadi, ia tak mengenalinya karena wajah dan tingkah laku Gempa mudah berubah seiring berjalannya waktu.
Apa lagi tinggi dan berat badannya yg sepertinya menurun, itu semua terlihat dari tubuh kecil milik Gempa dan tinggi badannya yg mulai lebih pendek dari gentar. Padahal dulu gempa lebih tinggi dari gentar, mungkin gempa lebih tinggi 15cm dari gentar. Sementara sekarang malah sebaliknya.
Dan Gentar mulai terpisah dari sahabatnya yaitu Gempa sejak kelas 9 ia pergi ke SMA yg berbeda dengan Gempa yaitu di SMAN 101 jakarta barat, sementara Gempa di SMAN 21 jakarta timur.
Namun siapa sangka mereka berdua dapat bertemu setelah hampir 3 tahun mereka tak bertemu."Kau seperti tak asing bagiku, tapi siapa?" Tanya Gentar yg mendapat sapaan dari Gempa.
"Ohh.. ayolahh kita dulu sahabat dari kelas 9" jawab Gempa dengan tersenyum senang.
"Hmm.. kelas 9 huh? ... OHHHHH GEMPA!!" Ucap semangat Gentar saat sudah mengingat kembali sahabatnya yg dulu pernah terpisah dan sekarang ia kembali menemui nya.
Gentar melompat-lompat kegirangan karena dapat bertemu lagi dengan sahabat lamanya yg dulunya sangat-sangat dekat semasa SMP, diikuti dengan Gempa yg juga ikut melompat-lompat bersama Gentar.
Saking senangnya ia bertemu dengan gentar ia sampai lupa dengan luka yg masih terasa perihMereka berdua mengobrol bersama sambil berjalan mengelilingi taman itu.
"Hahaha... Ah.. Gentar, gimana sekolahmu? " Tanya Gempa saat selesai tertawa karena lelucon dari Gentar tadi
"Sekolah ya, hm.. ya... Lumayan lahh, tapi ga kaya dulu waktu kita masih bareng. " jawab Gentar dengan tatapan sendu di kalimat terakhirnya
"Ya.. aku juga, saat ini sangat berbeda tak seperti dulu di SMP. "
"Eh btw kenapa lu ko ga sekolah? Emang libur ya?" Tanya Gentar dengan penasaran
"Y-ya... Gak juga sih, cuma gara-gara perut ku sakit" jawab Gempa dengan sedikit gugup
"Beneran? Cuma gara-gara sakit perut doang, bukannya gak terlalu parah ya?" Tanya Gentar lagi dengan ekspresi tak percaya nya
"... Sebenernya, dulu aku pernah dikeroyok preman dan-"
"Apa kau bilang? Dikeroyok preman?! Apa kau terluka? Apa kau mengingat wajah para preman itu? Berapa jumlah preman yg mengeroyok dirimu?" Tanya Gentar bertubi tubi memotong kalimat yg belum selesai diucapkan gempa
"... Y-ya.. t-tapi kau tidak perlu khawatir aku sudah mendingan, aku tak mengingat wajah para preman itu, preman yg mengeroyok ku ada 5 orang.." jawab gempa dengan satu tarikan nafas besar karena telah menjawab seluruh pertanyaan yang keluar dari mulut gentar
"Ohh.. kamu terluka dibagian perut?" Tanya Gentar sekali lagi
"Iya dan ada beberapa goresan kecil mungkin?" Jawab gempa dengan memegang dagunya diakhir kalimatnya
"Eh btw kau sendiri kenapa kesini? Bukannya kau sekolah di jakarta barat?" Tanya gempa balik
"Pengan aja mumpung sekolah lagi libur gara-gara lagi direnovasi"
"Hmm... Eh omong-omong ini kenapa kau menjadi lebih tinggi dan lebih besar dari aku ya? Atau akunya yg menciut?" Tanya gempa yg beru menyadari bahwa tubuh gentar lebih tinggi dan lebih besar dari dirinya
"Ga tau tuh. Lu nya juga, kenapa sekarang badan lu kurus kering gitu?"
"Gara-gara jarang makan mungkin"
"Loh, kenapa? Bukannya ada saudaramu dirumah jadi bisa ikut membantumu?"
"Mereka pada sibuk katanya.. eh tumben kamu perduli banget, ga kaya dulu" Jujur gempa sangat keheranan karena kenapa sahabatnya ini seperti sangat mengkhawatirkannya? Dan terlihat sangat perduli padanya tidak seperti dulu saat SMP
"Gatau kayanya gara-gara jarang ada yg mau temenan sama gue" senyuman gentar hampir luntur sepenuhnya karena mengingat tak ada yg mau berteman dengannya
"Lah, kenapa ga ada yg mau temenan? Bukannya kamu itu orangnya asik?"
"Ya karna itu, semuanya menganggap kalau aku sok asik kepada mereka"
"Tapi setidaknya ada beberapa orang yg mau berteman denganmu kan?"
"Ya, ada 4 orang namanya Glacier, Frostfire, sori dan sopan" ucap Gentar kembali tersenyum kepada Gempa
"Ya.. baguslah."
Mereka kembali berjalan-jalan mengitari taman itu dengan bercerita tentang kehidupan mereka dirumah masing-masing.
DI SEKOLAH
'duh.. ko gue pusing ya?' batin seorang pemuda yg ber iris Biru aqua itu Ice dengan memijit pelipisnya
Blaze yg melihat Ice sedang memijit pelipisnya langsung memasang wajah kebingungan. Ia segera menyenggol lengan ice.
"Kau ga papa kan Ice?" Tanya blaze dengan wajah khawatir sekaligus kebingungan
"Ugh.. kepalaku hanya terasa pusing, j-jangan terlalu mengkhawatirkan ku" ucap Ice berusaha menenangkan blaze
"Bener? Ke UKS aja yok"
"Ga, ga perlu cuma pusing doang ko"
Blaze merasa tambah khawatir terhadap ice karena wajahnya sedikit pucat dan berbicara dengan suara yg terdengar gemetaran. Namun blaze hanya bisa mengangguk lalu lanjut mengerjakan tugas yg diberi oleh sang guru.
-
_Kringg
Bel berbunyi menandakan pelajaran sudah selesai dan saat ini waktunya istirahat.
Masih dikelas 11 (kelasnya Blaze dan Ice) Blaze ingin pergi kekantin tapi ia mengajak adiknya terlebih dahulu, karena sepanjang materi pembelajaran ia hanya tertidur pulas dengan menutupi seluruh wajahnya dengan kedua tangannya.Blaze menggoyangkan bahu ice berusaha membangunkannya. Namun ice tidak bergerak sama sekali, karena biasanya hanya beberapa kali blaze menggoyangkan bahunya ia akan tetap terbangun karena merasa tidurnya terganggu. Hal itu membuat blaze sangat khawatir, ia terus menggoyangkan bahu ice dengan sedikit lebih cepat. Namun nihil ice tetap saja tak bangun.
"Ice? Ice.. ice! Bangun ice! Kau kenapa!? Hei bangun bego! Plis jangan buat gue khawatir, ice. cepat bangun dasar kebo!" Ucap blaze dengan sangat khawatir
Blaze sudah terlanjur kesal karena ice sama sekali tak menggubris dirinya. Lalu ia mendongakkan kepala ice, dan ia baru tersadar kalau adiknya ini pingsan. Ia lantas segera menggendong ice dan membawanya ke UKS secepatnya.
Saat sedang dilorong kelas ia berpapasan dengan kedua kakaknya yaitu Taufan dan Halilintar namun, ia tak menyadari hal itu. Sementara hali dan Taufan yg melihatnya sedang menggendong ice dengan terburu-buru, mereka pun mengikutinya sampai ke uks.
Sesampainya di UKS blaze segera meletakkan ice diatas kasur yg ada di uks itu dengan perlahan, lalu sedikit menyingkir agar ice dapat diperiksa oleh petugas yg ada di uks.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Are You? [OG]
FanfictionDulu.. Ada keluarga yang sangat bahagia, lengkap, terasa sangat hangat, saling menyayangi satu sama lain, indah dan sangat ceria. tapi.. setelah kepergian ibunda mereka tewas karena telah dibunuh oleh seseorang yg sudah bundir terlebih dahulu sebelu...