|~3•

164 10 0
                                    

Besoknya...
Hari Sabtu

Halilintar sedang menemani Taufan yg sendirian didalam kamar sambil membaca buku novel milik kakak nya Halilintar

Halilintar: aku tak pernah tau kau ternyata juga suka membaca novel

Taufan: ya... Tidak semua, hanya beberapa yg kusukai

Halilintar hanya mengangguk lalu pergi sebentar untuk mengambilkan sarapan untuk Taufan
Saat Halilintar kembali ia terkejut melihat adik keduanya itu seperti menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil bergumam tidak terlalu jelas

Halilintar: Gempa?

Taufan: huh?, Gempa sudah bangun?

Halilintar: yah.. sepertinya begitu, tapi... Dia kenapa seperti sedang panik dan ketakutan?

Taufan: benarkah?

Taufan pun mendekat ke arah Halilintar yg ada di samping kasur Gempa, dan melihat wajah, tangan dan beberapa bagian tubuhnya mengeluarkan keringat dingin yg berarti dia memang sedang ketakutan entah karena apa

Taufan: kau benar kak... Tapi haruskah kita panggil yg lain?

Halilintar: hm, ya panggil mereka kesini

Taufan mengangguk dan pergi keluar untuk mencari adik-adiknya yg berada diluar sedang bermain bersama

Taufan: kalian semua masuk!

Solar: ada apa kak?

Taufan: ck!, sudahlah nanti kujelaskan jadi cepat masuk

All: iya

Semua sebuah masuk kedalam rumah dan pergi menuju ke kamar Gempa
Saat semua berada di ambang pintu kamar mereka membeku tak bergerak karena melihat wajah Gempa sangat memerah serta sangat panas dan terlihat terengah-engah, saat mereka mendekati Halilintar yg sedang mengompres Gempa tiba-tiba ayah mereka datang dengan wajah marah entah karena apa

Amato: hey! Kalian kenapa ada disini semua!? Kenapa tidak melakukan sesuatu yg sedikit bermanfaat dikit kek?!

Blaze: hey pak tua... Apa kau tidak bisa melihat anakmu ini sedang demam tinggi huh?!

Solar: itu benar! Kenapa kau tiba-tiba datang dan memarahi kami?!

Amato: huh? Anak? Hmm... Sepertinya aku tidak pernah punya anak sejak istri ku tiada, ah.. bodoh nya aku bukannya anak-anakku lah yg membunuh istri ku ya?

Dua kata yg sangat mereka benci ternyata muncul LAGI dari mulut sang ayah
Lagi? Ya Mereka sudah pernah mendapatkan kata yg sama sebelumnya

FLASHBACK ON

—————

M

asih kelas 2, 1, tk
Saat mereka bermain tiba-tiba ayah mereka datang dan memarahi mereka

Amato: kalian ini sudah kubilang belajar, malah main!!

Taufan: tapi ayah kami kan sudah belajar

Thorn: benar!

Amato: huh? Ayah? Maaf aku sudah tak punya anak lagi, aku hanya terpaksa mengasuh kalian

—————

Masih kelas 4,5,6
Saat mereka sedang main dan menemukan kucing di pinggir jalanan

Thorn: kak! Itu ada kucing dipinggir jalan!

Halilintar: ah? Iya ayo kita bermain dengannya

Where Are You? [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang