Peat Wasuthorn, seorang mahasiswa jurusan Bisnis. Salah satu mahasiswa tahun ketiga, yang harus menjadi mentor mahasiswa baru tahun ini. Tidak, Peat tidak melakukan dengan suka rela, saat salah satu junior tahun keduanya lah yang memaksa untuk melakukan itu. Noeul Nuttarat, memaksa Peat melakukan bersama dengan dirinya, ketika berkata bahwa dia tak akan mungkin bisa melakukan semua itu sendiri.
"Jika tak mau melakukannya, jangan lakukan."
"Tapi Phi, aku mau menjadi mentor yang baik untuk junior ku seperti apa yang Phi lakukan dulu padaku."
"Lalu, kenapa aku juga harus melakukannya lagi?"
Ini yang membuat Peat heran, jika Noeul mau menjadi seorang mentor, maka dia hanya harus melakukannya. Tetapi mengapa pemuda itu harus memaksa Peat untuk melakukan lagi, saat tahun lalu saja dia melakukan karena terpaksa akibat ancaman para senior nya. Lalu tahun ini, dia juga akan dipaksa melakukan lagi bahkan oleh juniornya sendiri.
"Ayolah, P'Peat. Kau mentor terbaik yang pernah aku temui. Jadi aku ingin junior tahun ini juga merasakannya."
Alasan konyol, Peat memperbaiki letak kacamata dengan bibir mengerut. Dia ingin mengajukan penolakan kembali, sampai teman dan junior lain kekeh untuk dia menerima tugas itu kembali. Walau sebenarnya alasan utama mereka ingin melihat Peat menjadi mentor kembali adalah sesuatu yang sungguh jahat, jika saja pemuda berkaca mata itu tau.
"Kalau begitu, ini Peat dokumen akademik junior yang akan menjadi mentee mu."
Peat mengambil lembaran kertas, tatapannya jatuh pada foto kecil diujung atas. Pemuda tampan dengan tatapan tajam, dia bahkan dapat merasakan sedalam apa tatapan itu menghujaminya. Itu hanya berasal dari sebuah potret kecil, tetapi berhasil mengintimidasinya. Bagaimana jika mereka bertemu secara langsung? Apakah Peat akan terintimidasi nantinya?
"Noeul, apa tidak apa-apa membiarkan Peat menjadi mentornya?" Ton bertanya khawatir, tak tenang juga membiarkan sahabatnya akan dijebak.
Noeul meringis, mengingat alasan sebenarnya dia bersikeras memaksa Peat untuk kembali menjadi mentor. Sungguh, pemuda manis itu sudah menyumpahi Boss ratusan kali. Dan tentu saja, sepupu pemuda tampan itu juga mendapatkan bagiannya.
"Aku juga tidak tahu Phi, mereka memaksaku, sungguh."
Melihat Noeul mencicit lirih hampir menangis, membuat Tonnam Piamchon tak tega untuk menyalahkan semuanya pada pemuda itu. Jika ada yang harus disalahkan, maka itu adalah Boss Chaikamon. Dan tentu saja jangan lupakan, sumber masalah mereka yang utama Fort Thitipong. Junior tahun pertama mereka yang memberikan mereka semua masalah itu.
"Kita berdoa saja, semoga Peat selamat."
*
Peat Wasuthorn
Fort Thitipong
Noeul Nuttarat
Boss Chaikamon
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mafia Mentee (FortPeat)
FanfictionDunia Peat Wasuthorn yang monoton dan membosankan berubah, ketika pemuda tampan berkulit Tan itu datang mengacaukannya. Sehingga sekarang Peat harus menerima, bahwa kehidupannya akan dipenuhi ketegangan dan bahaya karena seorang Fort Thitipong.