Part 16

261 32 4
                                    

Beriringan.

Peat melakukan seperti apa yang dikatakan, bahwa dia akan mengantarkan Fort sampai ke kelasnya. Sehingga sekarang mereka berjalan beriringan, dengan Peat yang berjalan didepan dan Fort mengikuti seolah bukan kelasnya yang sekarang mereka tuju. Fort seperti orang yang tengah berada dalam pikirannya sendiri, saat fokus nya sekarang tak berada di sana. Dia masih memikirkan dengan serius, hal terakhir yang terjadi tadi.

"P'Peat."

Merasa dipanggil, Peat menghentikan langkah lalu menoleh kearah Fort. Dan pemuda tan itu ternyata sudah berhenti terlebih dahulu, kini menatap Peat dengan pandangan lurus begitu serius. Membuat Peat membalas tatapan, ingin mengetahui alasan Fort memanggilnya.

"Phi melihat orang yang tadi menghentikan kita dijalan, kan?" Peat terlihat berpikir, namun pada akhirnya mengangguk sebagai jawaban.

"Dimanapun P'Peat melihatnya, hindari dia. Pergi sejauh mungkin, jangan sampai Phi bertemu dengannya."

"Alasannya?"

"Hanya hindari saja, Phi. Kumohon."

Katakan Fort takut, bukan takut dalam artian sebenarnya. Menghadapi Dunk secara langsung, Fort yakin dia akan menang telak. Tetapi jika membiarkan orang itu melakukan hal licik, apalagi itu akan dilakukan pada Peat dia merasa begitu takut. Pemuda itu terlalu berbahaya, Fort bahkan tak tahu sampai mana hal yang bisa dia lakukan. Sehingga lebih baik mencegah semua itu terjadi, dari pada Fort akan menyesal kemudian.

PUK!

"Baiklah, aku juga tidak berniat bertemu dengannya. Apa yang begitu kau takutkan, Nong Fort?"

Menepuk kepala Fort lembut, Peat pada akhirnya mencoba menenangkan pemuda tan. Fort terlihat sedikit kacau, berekspresi terlalu serius seperti bukan dirinya yang biasa. Peat jadi merasa dia harus menegaskan satu hal, bahwa tanpa diminta sekalipun dia memang tak ingin terlibat apapun. Entah itu masalah Fort, apalagi yang berhubungan dengan balapan atau semacamnya.

"Phi, aku sungguh-sungguh. P'Peat harus menghindar begitu bertemu dengannya, ya?"

"Apa aku harus berlari?"

"Jika bisa, Phi sungguh harus berlari."

Peat jadi membayangkan, dia harus sampai berlari hanya untuk menghindari seseorang. Membayangkan saja membuat Peat berpikir itu lucu, dia tak akan bisa melakukan di kenyataan. Sekarang Fort benar-benar berlebihan, sehingga Peat harus meyakinkan nya bahwa dia bisa menjaga diri. Lagi pula dia juga laki-laki, jika memukul seseorang yang coba menyakitinya Peat yakin dia bisa melakukannya.

"Bagaimana jika aku memukulnya saja ketika bertemu? Itu lebih mudah!"

"Tidak, Phi. Dia orang yang licik, jika dia datang menemui Phi pasti sudah memiliki rencana jahat. Jadi lebih baik menghindarinya, dari pada menghadapinya."

Oke, sepertinya Fort tidak sedang dalam keadaan untuk diajak bercanda. Padahal Peat bermaksud bercanda dengan kalimat nya, namun dia lagi-lagi ditanggapi serius. Sehingga sekarang dia akan memilih mengiyakan, tak membalas lagi kalimat Fort. Agar pemuda tan itu menjadi tenang, dan tak memikirkan hal macam-macam.

"Baiklah, Fort. Aku akan menghindar begitu melihatnya, aku akan berlari begitu dia mendekat. Begitu?"

"Ya, begitu Phi. Kau harus melakukan nya, janji?!"

"Ya ya, aku berjanji."

Setelah selesai menjanjikan Fort, baru pemuda itu mau memasuki kelasnya. Membicarakan Peat untuk pergi ke kelas nya juga, karena sebelumnya Fort jelas tidak tenang untuk membiarkan Peat pergi seorang diri. Namun karena pemuda cantik itu sudah berjanji, maka Fort menjadi sedikit tenang sekarang.

My Mafia Mentee (FortPeat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang