Terdiam.
Peat bahkan mengerjapkan mata berulang kali, coba mengembalikan kesadaran yang seolah menghilang. Senyum Fort masih memenuhi pandangan, ketika pemuda tan tak berniat menghapus sedikitpun. Dia ingin mempertahankan senyumannya, sampai dia mendengar jawaban yang akan diberikan Peat. Tak sabar rasanya, mendengar jawaban pemuda manis akan pernyataan cintanya.
"N-nong Fort-"
"Hm?"
Menarik tubuhnya sedikit, Peat membuat jarak antara dirinya dan Fort sekarang. Namun dia tak pernah melepaskan tatapan, tetap melihat wajah tampan Fort. Peat tahu dengan baik akan perasaannya terhadap Fort, sehingga dia menyadari hanya itu jawaban terbaik yang dia miliki untuk pemuda tan. Membuat Peat mengangkat sebelah tangan, lalu membelai sisi wajah Fort. Dan Fort yang menerima perlakuan lembut, tidak bisa tidak jatuh jauh lebih dalam pada Peat. Tidakkah Fort benar-benar menginginkan Peat dengan segala perasaan yang ada.
"-Tidak bisakah kita tetap seperti ini saja?"
Penolakan.
Benar, kalimat tanya yang Peat lontarkan sebagai jawaban jelas sebuah penolakan bagi Fort. Pemuda tan terkejut, amat sangat terkejut kini. Belaian lembut pada wajah tak berarti lebih, karena dia tengah ditolak oleh pemuda manis itu.
"Apakah Phi tidak menyukaiku?"
"Tidak, bukan seperti itu."
"Lalu, kenapa Phi tidak mau menjadi pacarku?"
Peat menutup mata, dia tak sanggup melihat tatapan penuh tuntutan yang tengah Fort layangkan. Dia tak ingin melihat Fort mencoba mencari hal yang salah, ketika pada dasarnya tak ada yang salah disini. Dia menyukai Fort, itu jelas sesuatu yang tak akan pernah Peat sangkal. Lebih dari itu, mungkin Peat juga sudah pada tahap jatuh cinta pada pemuda tan. Memangnya siapa yang tak akan merasakan perasaan itu, ketika semua yang ada dalam diri Fort akan membuat kalian jatuh dengan sangat mudah.
"Aku hanya belum siap, ini terlalu cepat dan mendadak."
Peat berbohong, tak hanya pada Fort namun dia juga membohongi dirinya. Jawaban yang sekarang dia lontarkan lebih seperti lelucon bodoh, karena dia jelas juga tak menginginkan untuk memberikan jawaban itu pada Fort. Tetapi satu hal yang pasti, bahwa Peat masih memiliki begitu banyak ketakutan sekarang. Sampai pada tahap, Peat takut terikat oleh orang lain.
Masa lalunya masih amat sangat menakutkan, Peat tak mungkin akan melupakan nya. Dan kedatangan orang dari masa lalu seperti Dunk, menambah rasa takutnya. Dia takut suatu hari hal yang terjadi dimasa lalu akan terungkap, lalu dia memilih untuk kembali melarikan diri. Kemudian apa yang harus dia lakukan dengan ikatan yang terlanjur dia jalin dengan Fort, Peat tidak akan mungkin melukai pemuda itu hanya karena rasa takutnya, bukan?
"Bisakah kita hanya tetap seperti ini saja, Fort? Bukankah kita dalam hubungan yang baik sekarang? Hm?"
Sehingga sekarang dari pada mereka terluka di masa yang akan datang, Peat lebih baik mencegah dengan tidak menjalin hubungan lebih dari ini. Biarkan mereka tetap dekat satu sama lain, tanpa harus merubah status diantara mereka.
"Hubungan apa yang Phi maksud? Senior-junior? Mentor-mentee? Atau Phi-Nong? Kita tidak dalam sebuah hubungan sekarang, Phi."
Dan Fort benar, jika Peat tak menginginkan hubungan lebih ini sama saja seperti mereka dengan yang lain. Hubungan mereka tidak lebih seperti Fort dengan para senior yang lain, itu hanya hubungan biasa tanpa ada keistimewaan lebih. Sedangkan Fort ingin dia dan Peat menjadi sepasang kekasih, seseorang yang ingin Fort dapat akui pada setiap orang. Bisa dia klaim adalah miliknya, jika orang bertanya siapa Peat untuk Fort.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mafia Mentee (FortPeat)
FanficDunia Peat Wasuthorn yang monoton dan membosankan berubah, ketika pemuda tampan berkulit Tan itu datang mengacaukannya. Sehingga sekarang Peat harus menerima, bahwa kehidupannya akan dipenuhi ketegangan dan bahaya karena seorang Fort Thitipong.