bab 36

1 0 0
                                    

Ais yang sudah sampai ke kelas,ia melihat Lea yang sudah membaca bukunya

Ia menghampiri Lea dan menanrik kursi milik Revan agar bisa duduk didekat Lea

"Kamu marah sama Kaka ya" ucap Ais yang memegang lengan Lea

Lea menoleh,ia menggeleng
"Aku gak marah sama kak Ais,aku cuma kesel sama Abang" ucap Lea

"Maafin Abang kamu ya dek" ucap Ais yang membujuk Lea agar memaafkan suaminya

"Kaka gak usah bujuk Lea buat maafin suami Kaka" ucap Lea dengan lirih namun masih bisa di dengar oleh Ais

"Tapi kan.."

"Biarin aja kak,lagian emang salah bang atlan" potong Revan yang saat baru memasuki kelasnya

Ais menghembuskan nafas nya pasrah 'maaf kak atlan,aku gak bisa bantuin Kaka biar Lea maafin kaka' batinnya

Lea tetap diam,ia kembali fokus pada bukunya,Revan pun langsung meletakkan tas nya di kursi Axel

Karna kursi miliknya sedang di gunakan oleh ais

Ais yang menyadari bila Revan ingin duduk,ia langsung berpindah ke kursi miliknya

Revan yang melihat itu tersenyum,ia langsung duduk di tempat dirinya
Dan menatap Lea yang sedang fokus membaca buku

"Gak usah natap gitu bisa? "ucap Lea yang menyadari jika dirinya sedang di tatap

"Gak bisa.,Rugi rasanya jika tidak memandangi wajah mu "ucap Revan tanpa mengalihkan pandangan nya

"Gak usah gombal,gak berguna" ucap Lea yang sedang menahan detak jantung nya yang berdebar kencang
'jantung ayo dong kerja samanya'batinnya

"Iya kah?"tanya Revan dengan tatapan selidik

"Y-yaa i-iya"ucap Lea yang gugup karna tatapan yang Revan berikan kepadanya

Ia sudah tidak fokus membaca lagi karna Revan selalu menatap nya

"Terus itu kenapa gugup?katanya gak guna aku gombal?dan aku gak merasa gombalin kamu,itu semua isi hati ku"ucap Revan sebari menunjuk hatinya dan menatap Lea lagi

Blusss
'gak lucu sumpah,pliss jangan merah dong mukaa' batin Lea yang semakin menunduk,ia tidak ingin ada yang melihat wajah nya saat ini

'huaaa bundaaa bawa Lea bersembunyi dulu' batin Lea

"Kenapa menunduk begitu?and kenapa itu telinga nya sampe merah?"ucap Revan yang mengoda Lea

"Mana ada,telinga Lea gak merah kok"ucap Lea yang mendongakkan kepalanya

"Iya tapi wajah nya yang merah bukan telinganya" kekeh Revan yang melihat wajah Lea yang sudah bak kepiting rebus

Lea bengong sebentar,ia mencoba memahami apa ucapan Revan

"sebentar deh,kaya ada yang aneh,kak anza bilang telinga aku merah?kan aku berhijab,kok bisa tau?" Ucap Lea dengan polos

"Ya tau dong,melihat dari wajah mu saja sudah memerah,apalagi dengan telinga mu yang otomatis juga akan memerah"ucap Revan dengan santai

Lea yang mendengar penjelasan itu pun berdecak kesal

" menyebalkan " gumam lea
.
*******

Sepulangnya dari sekolah Lea langsung tancap gas menuju rumah nya

Ia sengaja menghindari atlan,karna dirinya masih kesal pada atlan

Masa bodo gak boleh marah dalam waktu 3 hari, pokonya dia mau diam in atlan

Saat dirinya sudah memasuki gerbang,ia langsung memarkirkan motornya di halaman,lalu ia berjalan masuk ke rumah nya

"Assalamualaikum momy,Lea pulang"teriak nya

𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖𝒏𝒅𝒆𝒓 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒖𝒏𝒔𝒆𝒕 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang