CHAPTER 12 - DIVERSION

121 7 0
                                    

Bukan rahasia umum lagi, kalau seluruh siswa di sekolahku punya badan yang bagus. Nggak ada yang terlalu kurus dan terlalu obes disini! Di setiap taman di sekolah, selalu ada tiang-tiang pull up yang berdiri, dan digunakan sekelompok anak di tiang itu. Total ada 10, dan setiap tiang diisi dengan kelompok-kelompok anak yang berbeda-beda. Bahkan dari kelas-kelas berbeda.

Nggak heran, kalau banyak cewek dari sebelah, yang adalah sekolah negri. Mereka selalu cari pacar dari sekolahku.

Tentu nggak semua cowok di sekolahku suka olahraga, ada yang suka menikmati tubuh mereka untuk bercinta. Contohnya aku. Aku adalah pengendali 2 anjing buas di sekolah, abangku dan Andre.

Badan-badan anak di kelasku rata-rata besar, dan seringkali kulihat bisep mereka ditunjukkan dengan baju seragam mereka. Kecuali aku dan Billy. Makanya aku kadang merasa tersaingi dengan kehadiran Billy. Dia punya tinggi 170 cm, tingginya yang kecil jujur saja adalah idamanku. Menurutku punya tubuh kecil itu anugrah buat boti kayak aku, biar gampang buat para pejantanku menggendongku.

Di jam istirahat pertama, aku berjalan menuju gedung latihan renang di sekolahku. Di bantu Michael, aku berjalan perlahan menuju kesana.

Michael, badan dia juga bagus. Badannya sedang, nggak gemuk dan nggak kurus gitu. Tulangnya juga kuat saat ia membopongku berjalan ke sana. Tingginya setara denganku, membuatku sesekali melirik ke arahnnya. Entah kenapa, Michael punya wajah yang menarik ketika aku melihatnya dari dekat. Dia tampan, bibir agak tebal, dan alisnya pun juga tebal. Kami berdua juga sekelas pas kelas 10. Dan dia baik juga anaknya, bahkan dia lah yang tadi menawariku bantuan. Sementara Andre yang sedang sibuk bantuin Billy dengan urusan kelas.

Walau masih sebal dengan hubungan Andre dan Billy yang tiba-tiba jadi dekat, tapi disisi lain Michael boleh juga. Tapi dia keliatan seperti anak baik-baik, hah! Pikiran liarku mulai muncul, membayangkan hal-hal liar kepadanya!

"Disini aja, Mike!" Kataku menunjuk ke depan pintu masuk gedung.

"Serius?" Kata Michael sambil membopong ke tempat yang ingin kutuju.

"Iya, gapapa disini aja." Kataku. "Thanks ya, Mike."

"Oke, santai." Kata Michael sambil melepas rangkulanku. "Biasanya bareng Andre mulu, lagi berantem?"

"Hah? Nggak, kan dia lagi bantuin Billy. Mungkin dia gregetan kali, liat Billy ngerjain tugas jadi ketua kelas." Ungkapku.

"Iya sih, Billy nggak pernah jadi ketua kelas sebelumnya. Makanya rada lama penyesuaiannya, apalagi sama penyakit mamanya itu." Kata Michael yang terlihat prihatin.

"Iya, makanya itu." Kataku, yang sebenarnya nggak peduli.

"Yaudah, gue ke kantin dulu. Nanti kalo lo mau barengan lagi, chat aja Bin! Oke?" Kata Michael sambil melangkah pergi.

"Oke!" Senyumku padanya.

Setelah Michael menghilang dari pandangku, akhirnya aku pun masuk ke sarang duyung jantan itu. Aku putuskan untuk meladeni kemauan Marvel yang ingin bertemu di tempat itu. Aku bisa saja mengabaikan permintaannya, tapi setelah melihat dengan mataku sendiri bagaimana seriusnya ia memandangku. Aku jadi bingung dan takut, kalau Marvel akan menyebarkan berita terkait hubunganku dengan mas Andra.

Dan ya, dia tengah berenang bebas di dalam air. Ujung ke ujung, dengan kecepatan tinggi seperti sedang meluncur. Aku nggak nyangka, tempat itu bakal jadi tempat yang kubenci untuk kudatangi. Padahal baru 2 kali aku kesana. Bukan tempatnya yang kubenci, lebih ke penghuninya. Yaitu Marvel!

Aku duduk di bangku sembari melihatinya berenang-renang dengan indah, bukan niatku untuk mengaggumi kemampuannya dalam berenang. Hanya saja, dia emang punya teknik yang bagus ditambah tubuh yang prima sebagai atlet renang.

BOBIN: The HarlotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang