Di sela-sela obrolanku dengan mas Andra, di chat malam itu. Nyempil chat dari kak Marvel disana. Aku nggak nyangka, kak Marvel mudah terpengaruh dengan permainanku. Tapi masalahnya, isi chatnya terkesan...
Yang biasanya kita cuman ngobrol setiap ada di sekolah dan itupun jarang sekali, apalagi sekalinya ngobrol itupun hanya basa-basi belaka. Nggak pernah yang sampai yang gimana-gimana, tapi malam itu dia chat aku dengan intens.
Mulanya dari sore tadi, ketika aku pulang sekolah. Kak Marvel tersenyum padaku saat hendak ke motor abang untuk pulang bersamanya. Dan di perjalanan pulang pun dia chat aku hingga malam itu. Tiba-tiba dia jadi perhatian padaku, seperti menanyaiku sedang apa, sudah makan belum, dan lain-lain.
Saat itu aku curiga, apa jangan-jangan kak Marvel beneran suka denganku?
Bahkan di jam tidurku malam itu, yah aku memang nggak punya jam tidur yang signifikan ya. Bisa jam 10, jam 11 atau lewat tengah malam sekalipun tergantung kondisi dan abang yang bermain seru terhadap tubuhku.
Seperti malam itu contohnya. Sekitar jam 11 malam, kak Marvel dan aku masih saling chat satu sama lain. Dia mengira kalau aku tidur di jam segitu, sehingga ia menyuruhku tidur supaya nggak telat ke sekolah besok. Perhatiannya sungguh klise, tapi tetap saja dia menunjukkan perhatiannya padaku.
Tapi yang nggak dia tahu, saat itu nggak bersiap untuk tidur. Gimana mau tidur, kalau abangku yang ganteng itu tengah sibuk melecehkan lobangku. Posisi tubuhku kini dalam keadaan rebahan sambil pinggang sampai kaki menekuk ke atas. Aku lirik abangku yang semakin dalam terhiptotis dengan lobangku itu.
"Lobang lo ngecil lagi, dek!" Kata abang sambil meludahi lobangku dan membuatnya masuk ke dalam.
"Gedein lagi dong, udah ngaceng kan?" Sahutku sambil menggodanya.
"Bentar lagi, gue masih belum puas makananin lobang lo!" Kata abang yang lanjut menjilat-jilati lobangku, hingga lidahnya terasa menjalar-jalar di dinding rongga pembuanganku itu.
Nggak cuman kak Marvel, Andre juga chat aku. Dia masih terpukau dengan apa yang ia alami denganku hari ini. Aku pun hanya bisa tersenyum dengan isi chatnya itu. Bahkan dia sempat merasa tersaingi dengan abangku, sampai dia ingin aku menginap di rumahnya.
Aku sih mau saja ya, cuman nanti suamiku akan sangat cemburu dan marah padaku. Sebagai selir raja di kerajaan SMA Sandyakala, itu akan berdampak pada kendaliku di sekolah itu. Bahkan aku dan mas Andra pun seringkali menginap di hotel dan villa untuk menghabiskan waktu berdua.
Malam itu aku pun akhirnya tidur pada jam 1 pagi, yah lewat dikit lah. Seperti biasa, abang dengan berkeringat mengatur nafasnya setelah berhubungan denganku. Sambil kukeringkan tubuhnya dengan handuk kecil, akhirnya aku pun tiduran di pelukan abang. Kami berdua nggak pernah pakai baju ketika tidur berduaan seperti itu.
"Tadi berantem sama kak Marvel ya?" Kataku menoleh padanya.
"Iya. Kok tau?" Kata abang.
"Hm, tadi dia cerita. Pas istirahat dia ngajakin aku ngobrol berdua." Ungkapku sambil mendaratkan kepalaku lagi di dadanya yang bidang.
"Hati-hati." Gumam abang.
"Hati-hati kenapa?" Tanyaku.
"Dia suka sama lo." Ungkap abang.
"Hah?!" Aku terkejut. "Kok bisa?"
"Bisa lah, udah dari lama dia suka sama lo! Lo pikir dia kelamaan jomblo, karena ga laku?" Kata abang sambil meremas lenganku. "Dia sengaja nggak cari cewek, biar bisa ngincer lo!"
"Lo nggak bilangin ke dia, kalo gue punya pacar?" Kataku agak panik. "Dia kan bukan tipe gue, lo tau sendiri. Tipe gue kan cowok-cowok kayak lo, mas Andra sama ayah. Yang udah punya cewek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBIN: The Harlot
Teen Fiction⚠️{{BL LOKAL}} 21+⚠️ ⚠️ CERITA INI TERLALU LIAR UNTUK DIBACA. BAGI YANG BELUM BERUSIA 21 TAHUN KE ATAS (21+) DAN NGGAK SUKA CERITA BL. MOHON JANGAN BACA CERITA INI!!!⚠️ "Kalau kamu single, kamu bukan tipeku. Tapi kalau kamu punya istri dan anak...