Mungkin aku belum cerita, kalau tiap malam minggu aku selalu datang ke clubbing. Emang nggak sering, paling 2 atau 3 minggu sekali, tergantung mood aja sebenarnya. Pertama kali aku tempat itu juga dibawa sama abang dan teman-temannya, waktu itu aku masih kelas 9. Disaat Marvel begitu menjagaku, agar nggak ikutan mabuk seperti abangku dan teman-temannya yang lain.
Waktu itu aku belum sadar, kalau Marvel menyukaiku. Aku nggak bisa bedain perhatian orang padaku. Entah perhatian karena akrab, perhatian karena dia teman abangku, atau perhatian karena suka. Dan akupun malas memikirkannya, apalagi yang perhatianku itu juga banyak. Nggak cuman Mavel aja!
Ada abang, Ayahku, mas Andra, Andre, dan beberapa cowok yang pernah one night stand denganku yang ku-ghosting setelah kami bercinta pun, mereka sering ngechat dengan memberikan perhatian padaku. Bahkan sampai aku risih diganggu seperti itu, sampai akhirnya ku block aja orang-orang itu.
Malam itu, aku pergi ke sebuah club yang lokasinya cukup jauh dari rumahku. Tepatnya di pinggiran Jakarta Selatan menuju Jakarta Pusat. Namanya, Velvet Bar, aku kesana pun sebenarnya diundang oleh Tommy. Ya, jadi waktu itu Tommy lagi ngerayain ulang tahunnya di tempat itu. Awalnya aku malas buat dateng, apalagi aku tahu temen-temen cewek Tommy, Edgar dan Raka itu banyak. Dan beberapa juga ada dari SMP ku dulu. Tapi Tommy membujukku, sambil bilang kalau aku nggak perlu bawa kado untuknya. Dia bilang, aku aja udah cukup jadi kadonya. So sweet banget deh, pengen mual!
Tapi harus aku akui, sejak aku berhubungan dengan mereka bertiga. Tommy jadi sering ngechat aku. Entah kenapa, chat-chat yang dia kirim ke aku itu terdengar mesra banget sampai jujur, aku sempat salah tingkah. Aku juga bingung dia kenapa, tapi yang jelas kayaknya Tommy biseksual deh. Tapi dia mungkin awalnya ngebully aku karena baru tahap bi-curious. Masih dalam tahap penasaran aja, tapi ketika aku buka peluang untuknya. Dia kayak gencar gitu buat dapetin aku, tapi aku nggak mudah terbuai. Karena nyatanya yang pengen diriku juga banyak, nggak cuman dia ya kan?
Sementara Raka dan Edgar, mereka juga sering ngechat aku. Tapi nggak seintens Tommy. Raka dan Edgar itu lebih nunjukin kangennya padaku dengan sentuhan, tiap kita ketemu di sekolah. Contonnya pas ngantri beli makan di kantin, waktu itu di belakangku ada Edgar. Dia dempetkan tubuhnya padaku, sampai gundukan di selangkangannya itu ia sengaja gesekkan ke pantatku. Aku biarin aja, karena Edgar emang sangean orangnya. Hingga aku pun melayaninya setelah makan di kantin waktu itu.
Lalu Raka, pernah kita ketemu di toilet. Aku mau pipis, dan ada dia yang lagi pipis duluan disana. Ketika ia selesai pipis, ia tunjukkan penisnya itu padaku dan aku pun langsung genggam penis itu sambil kukocoki sampai pejunya keluar.
Aku tahu, semua itu terkesan pelecehan terhadapku, tapi aku nggak menganggap hal itu sebagai pelecehan. Aku malah suka, ketika mereka menyentuhku. Jangankan mereka bertiga, ketika teman-teman baruku saja. Sepeti Michael, Indra dan Gion tengah merangkul atau menggenggam pinggangku saja. Aku suka. Tapi ngomong-ngomong soal itu. Dibelakang Gion, aku dengan Michael dan Indra sering threesome bareng. Kasiannya si Michael, dia jadi punya saingan baru yang adalah temannya sendiri.
Bisa dibilang pergi 1, datang 6. Piaraanku yang tadinya cuman satu yaitu Andre, yang telah pergi memilih cowok lain. Kemudian sekarang aku malah dapat enam piaraan lain yang tunduk padaku. Michael, Indra, Gion, Tommy, Edgar dan Raka. Aku jadi punya sebuah ide gila untuk mereka, aku sempat pengen adakan orgy. Seru kali yah? Hihihi...
Singkat cerita, malam itu aku sampai di Velvet Bar sekitar jam 8 malam. Aku kesana naik taksi online. Saat aku turun dari mobil, aku bisa melihat sekumpulan cewek-cewek gaul yang berjalan masuk ke dalam bersama beberapa cowok ganteng yang menemani mereka. Sebenarnya aku nggak insecure ya, lagian dibandingin sama cewek-cewek itu juga masih cantik diriku. Tinggal gimana caranya aja bikin semua cowok-cowok ganteng itu tidur denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBIN: The Harlot
Teen Fiction⚠️{{BL LOKAL}} 21+⚠️ ⚠️ CERITA INI TERLALU LIAR UNTUK DIBACA. BAGI YANG BELUM BERUSIA 21 TAHUN KE ATAS (21+) DAN NGGAK SUKA CERITA BL. MOHON JANGAN BACA CERITA INI!!!⚠️ "Kalau kamu single, kamu bukan tipeku. Tapi kalau kamu punya istri dan anak...