Gurat lelah tergambar dengan jelas pada air muka Jaehee, kaus yang telah kusut serta rambut yang dia sisir secara acak. Waktu telah menunjukan pukul sepuluh malam, baru saja lima belas menit yang lalu dia menidurkan Uya. Kedua balita itu tak henti-hentinya menangis karena merasa gerah tapi juga dingin dalam satu waktu, belum lagi rasa sakit yang mereka rasa.
"Jangan lama-lama ya, kakak sedih liat kalian kayak gini." Jaehee telah memutuskan jika ia akan tidur di bersama Iyo dan Uya dikamar Yushi, nanti setelah dia memeriksa tiga orang lagi dikamar sebelah.
Kamar Sion terlihat gelap, terdengar tarikan nafas yang berat juga samar-samar suara ringisan. Tangan Jaehee meraba tembok untuk mencari saklar lampu, kamar itu kembali terang. Terlihat tiga orang disana tengah terlelap tidak nyaman. Demam mereka telah turun, hanya tinggal flu serta rasa pusing yang terkadang masih dapat mereka rasakan.
"Cepet sembuh abang-abang, bobo yang nyenyak~" ucap Jaehee sambil mematikan kembali lampu kamar Sion, pintu kamar ditutup sepelan mungkin untuk menghindari timbulnya suara.
Baru hendak merebahkan tubuhnya disamping Uya, dering ponsel tanda panggilan masuk membuat Jaehee menghela nafas. Semalam ini ibu dari Sion menelponnya, pasti penting.
"Hallo Tante?"
"Jee Tante baru baca pesan dari kamu, Tante titip Sion dulu gapapa? Om jatuh, karena keteledoran Tante. Beruntung saraf di otaknya ga kena, jadi ga memperburuk keadaan om."
Jujur saja sebenarnya Jaehee berharap Ibu dari bang Sion dapat membantunya kali ini, sebab pada siapa lagi dia berharap? Ayah Riku sudah pasti tak akan peduli, keluarga Yushi? tak mungkin , dia saja tak tahu siapa orang tua dari Yushi. Bukan hanya Jaehee, bahkan Sion dan Riku pun tak tau. Yushi seakan-akan memberi batasan pada mereka untuk mengetahui seluk beluk keluarganya.
"Jaehee usahakan, ya Tante. Tante juga jangan sampai sakit, jaga kesehatan masih ada Om yng perlu Tante, om juga cepet sembuh."
"Makasih Jee, Tante tutup ya. Kamu istirahat juga ya, nak."
Kepala Jaehee mendadak berdenyut nyeri, lima orang itu terlalu banyak. Tapi dia tak bisa egois dengan mengabaikan mereka semua. Dilain sisi Jaehee juga bingung bagaimana nanti memberi tahu Sion tentang musibah yang menimpa ayahnya. Gambaran wajah panik Sion sudah tergambar dengan jelas dalam imajinasinya, siapa yang tak panik jika mendengar kabar kurang mengenakkan datang dari keluarganya.
"Gue harap ini cuman mimpi." Jaehee menarik selimut hingga dada, memejamkan matanya perlahan untuk menjemput alam mimpi. Niatnya gagal, Jaehee membulatkan matanya.
"Sial! gue punya tugas power poin lagi. ARGHH!!" suara teriakan Jaehee tertahan, rambutnya dia acak-acak tanda prustasi. Dia lupa jika punya tugas kelompok, dan buruknya lagi dirinya kebagian membuat powerpoint. Jaehee bangkit dengan terburu-buru untuk mengambil semua perlengkapannya. Seharian ini jaehee sa sekali tak membuka aplikasi WhatsApp, notif chat dari Jungmin terus dimuat hingga ponsel Jaehee mendadak load.
"Mimin Lo kere pulsa apa gimana? udah tau datanya ga gue nyalain malah Lo telpon WhatsApp. Heran kok bisa dia masuk OSIS ... "
beruntung untuk materi telah teman-temannya berikan lewat chat, meskipun begitu Jaehee masih harus tetap membacanya lebih dulu, meringkas narasi panjang menjadi pendek. Sesuai namanya Powerpoint, berarti isinya hanya ringkasan besar mengenai materi yang dicakupnya."Gue harus cepet, terus tidur. Ga boleh gadang!" Jaehee termasuk murid pintar nilai mapel Umur serta kompetensinya termasuk tinggi, kurangnya hanya di bagian kesosialan. Jaehee sama sekali tak mengikuti kelas tambahan juga ekskul apapun disekolah, bahkan organik wajib seperti OSIS dan Pramuka. Baginya sekolah dari pagi hingga sore itu cukup melelahkan, lagi pun dia sama sekali tak ada minat untuk melanjutkan kepeguruan tinggi. Itulah alasan Jaehee memilih masuk SMK, mungkin setelah lulus dia akan mengambil alih pekerjaan salah satu orang tuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/374087426-288-k347421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE No.24
De Todo[NCT Wish Lokal ] Keseharian tiga orang bujang lapuk dengan satu bocah SMK yang kepalang baik dan polos dalam merawat dua balita aktif. "Abang Abang liat Jee bawa apa!"-Jaehee "Bukannya bawa cimol, malah bawa benih-benih anak tuyul!"-Yushi "BUJUBUSE...