15. Ramaikan

768 87 95
                                    

"ga usah aja deh, kasian nanti Iyo sama Uya belum sembuh. Kalian juga kan baru aja sembuh."

Yushi dan Riku mengabaikan ocehan Jaehee yang sedari tadi mencoba untuk menahan agar tak pergi mengikuti lomba. Yushi dan Riku hanyut dalam obrolannya sendiri, memanas mengenai lomba apa saja yang akan mereka ikuti.

"Lomba makan kerupuk ada buat orang dewasa ga sih? Udah lama gue ga makan kerupuk yang digantung." ucap Riku pada Yushi.

"Kagak tau gue, yang pasti disana ga ada lomba karaoke. Tapi tenang aja, karang tarunanya udah nyiapin panggung hiburan. Gue bisa lah nyumbang satu album lagu." ucap Yushi dengan bangganya.

"Kalian dengerin gue ga sih?!" amuk Jaehee.

"Dengerin, gapapa kali kalo sakit lagi kan Lo bisa ngerawat kita." dengan entengnya Yushi berkata seperti itu.

"Nahh bang Sion udah siap. Yok berangkat, Cil mau gue gendong ga?" tawar Riku pada Iyo yang menenteng botol susunya.

"Gak biar gu-

"Mawuuu!!!" ucap Iyo dengan semangat memotong perkataan Jaehee. Iyo menyerahkan botol susunya pada Jaehee diikuti dengan Uya yang juga melakukan hal yang sama.

"Bang nanti saki-

"Gapapa itung-itung olah raga. Kalo sakit nanti malem Lo pijitin gue ya." Riku berjalan keluar pagar lebih dulu.

"Ushiii pangkuu~" ucap Uya, tangannya merentang tanda ingin dipangku. Dengan senang hati Yushi menyanggupi permintaan balita roti itu.

"Ayo kita susul Iyo, wushh!" Yushi berlari dengan Uya yang membuat pose seakan-akan akan terbang. Tak berhenti disana, Riku pun melakukan hal yang sama saat Yushi berlari melewatinya.

"Wahh pegangan, yo. Kita tancap gas."

"Blummm." suara melengking Iyo terdengar mengiringi kecepatan Riku saat berlari.

"BANG JANGAN LARII!" teriak Jaehee panik saat melihat kedua abangnya berlari sambil memangku Makhluk kecil kesayangannya.

"Yok Je naik." Jaehee mengernyit dengan tingkah Sion yang membungkuk didepannya.

"Kan anak-anak udah digendong abang-abangnya. Giliran gue yang gendong emaknya. ADOHH JEE SAKIT!" Sion mengusap pundaknya yang terasa panas karena pukulan dari Jaehee.

"Mampus! Kunci pintu sama pagar. Jaga jarak sama gue satu meter." ketus Jaehee lalu meninggalkan Sion yang masih mengusap pundaknya yang terasa perih.

Suasana dilapangan komplek sangat ramai, banyak sekali para penghuni yang ikut memeriahkan. Berbagai macam perlombaan telah panitia siapkan, kerupuk yang bergantungan, botol kaca yang dijajarkan dengan rapi, pohon pinang yang telah berdiri apik di tengah lapangan dengan berbagai macam perabotan rumah tangga yang bergelantungan sebagai hadiah, jangan lupakan satu bambu kokoh yang dipasang bagaikan jembatan untuk perlombaan lintas bambu. Tak hanya itu masih banyak lagi perlombaan yang diadakan, panas terik dari matahari sepertinya tak membuat semangat para warga hilang, disisi lapang terdapat panggung lengkap dengan sound sistem yang memutarkan lagu agar warga yang menonton tak merasa jenuh.

"Rik ikut itu yok, lomba masukin paku ke botol." tunjuk Yushi, saat mendengar pengumuman jika perlombaan tersebut akan segera di mulai.

"Ogah. Gue mau nunggu lomba makan kerupuk. Liat tuh kerupuknya gede-gede. Kenyang gue pasti." sejak awal sampai mata Riku memang terkunci pada kerupuk putih yang bergelantungan bagaikan awan.

"Elahh botol dulu baru itu, yok bang Lo juga. Kanjeng mami tunggu disini aja ya jagain bocil." Yushi dengan cepat menarik Sion dan Riku untuk mengambil posisi di perlombaan botol.

HOUSE No.24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang