Caine menghirup udara di halaman mansion dengan senyum lebar, akhirnya dia keluar rumah sakit setelah ia pundung tadi pagi hingga sore ini dan tak mau membuka mulut atau menatap semua orang. Dan itu berhasil membuat rion maupun yang lainnya uring uringan termasuk mirae, jadi dengan berat hati dia mengizinkan caine untuk pulang.Dan saat ini ia sedang duduk di gazebo di halaman belakang ditemani boneka dino yang lebih besar darinya, itu hadiah dari rion omong omong.
"Zizizizi, baiklah mari membuat rencana". Caine duduk bersilah, dia mengambil laptopnya yang terletak disamping.
Tangannya mulai menari di atas keyboard, matanya yang dibalut kacamata itu semakin menajam.
Setelah beberapa saat ia kemudian berhenti, tatapannya menatap deretan kalimat dilaptopnya dengan serius.
From : Klon345
[Tuan, beberapa klon telah mencari data yang anda minta. Daripada melakukan aliansi tahap 3 lebih baik melakukan aliansi tahap secret, dikota ini ada salah satu petinggi kepolisian bernama makomi sinclair. Makomi sinclair sendiri ternyata memiliki pekerjaan lain selain menjadi polisi, di perbatasan kota ini ada satu bangunan tua di jarak 500 meter dari jalan raya perbatasan.]
16.02
[Pekerjaan apa yang dilakukan olehnya selain menjadi kepolisian?]
16.04
[Tuan apa anda pernah mendengar kelompok yang bernama 'MS BLACK' . Makomi adalah ketua mereka dan lagi dengan status makomi sebagai polisi cukup membantu anda tuan, dan saya juga telah menemukan bahwa mirae yuzuki tinggal bersamanya].
16.05
"MS BLACK? Dan apa makomi yang dimaksud mirae tadi pagi?". Caine bergumam.
[Berikan kontak makomi padaku]
16.09[Baik Tuan,
👤MS-SIN]
Caine menyimpan kontak makomi, kemudian menekan ikon telepon.
"Halo, dengan siapa?". Terdengar suara berat diseberang, membuat caine terdiam beberapa detik.
"Ekhem, halo makomi. Perkenalkan em saya caine chana, bisa dipanggil caine saja". Caine memperkenalkan dirinya.
Untuk beberapa saat caine tidak mendengar sautan diseberang ,ia mengecek ponselnya, masih tersambung.
"Halo?". Caine membuka suara lagi.
"Ah ya, maaf. Baik em caine? Jadi ada yang perlu saya bantu?". Makomi segera menjawab caine.
"Saya ingin bertemu langsung dengan anda, apakah bisa?".
"Bisa, tapi saya masih jam kerja. Bisakah menunggu hingga malam nanti?".
"Ah ya, bisa kok. Terima kasih untuk waktunya makomi".
"Ya sama sama caine".
Tut
Panggilan terputus, hey caine dimana panggilan 'saya-anda' sebelumnya? :)
Caine tersenyum setelah mematikan telepon itu, ah dia merasa bahagia sekarang.
"Kenapa tersenyum seperti itu hm?".
Wajah seseorang muncul tepat di depan wajahnya membuat caine memekik terkejut dan mundur kebelakang.
"AAAAAAA".
Orang itu segera menutup telinganya mendengar teriakan caine.
"Stttt, kenapa sih caine?". Rion menggosok pelan telinganya.
"Kenapa muncul tiba tiba yon?". Caine meringis kecil sambil memegangi perutnya karena tiba tiba bergerak tadi membuat lukanya terasa sakit.
Rion yang melihat caine meringis langsung merasa khawatir.
"Mana yang sakit sini liat". Rion menyikap baju bagian perut caine memperlihatkan perban yang melilit perut caine dan ada sedikit darah disana.
"Apa jahitannya terbuka?". Rion bertanya dengan khawatir, caine menatap wajah rion membuatnya tertegun.
"Tidak". Caine menjawab dengan masih menatap wajah rion, rion mengangkat wajahnya membuat wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi saja.
Tangan rion terangkat, jarinya dengan lembut menyentuh kelopak mata caine membuat caine memejamkan matanya.
Kemudian jari rion turun ke arah pipi caine, mata caine kembali terbuka menampilkan netra keemasannya.
"Rion". Suara lembut caine membuat rion kembali menatap netra emas itu.
"Caine". Rion balas memanggil caine.
"HEEE PAPI APAIN MAMI".
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] CAINE CHANA |rioncaine|
FanfictionTentu akan ada perselihan walaupun kamu mencegah agar itu tak terjadi, setidaknya nyawa dibalas nyawa dan diakhiri dengan penglengseran pemimpin.