30. END

2.5K 361 60
                                    

TYPO TANDAI.


Hal yang tak diharapkan oleh caine adalah membunuh ribuan orang dalam sehari, rasa bersalah yang amat besar hinggap dihatinya. Tapi mau bagaimana lagi, inilah pekerjaannya dan ini pula kosekuensi menjadi seorang mafia.

Caine meludah kesamping, rasa kesat besi terasa dimulutnya. Menatap sekitar menemukan ratusan mayat berserahkan di tanah, siaga 4 yang artinya menjadi awas telah dibunyikan oleh pemerintah untuk memeperingati warga lokal agar tidak keluar rumah.

Kota yang awalnya indah dan tentram telah menjadi lautan darah, di setiap sisi kota telah terjadi pembunuhan dan tak banyak pula beberapa warga menjadi korbannya.

Dalam hati caine hanya ingin keluarganya selamat, hari ini banyak taruhan nyawa yang membuatnya merasa bersalah karena menyeret banyak orang.

Cosa nostra telah dilumpuhkan, imbran dan ella telah ditahan oleh anak buah james jourgan.

Caine dengan terengah tengah menghampiri anak anak dan juga rion, kondisi mereka tak kalah kacau darinya.

Caine mendudukkan dirinya disamping rion, tatapannya jatuh menatap bahwa mereka semua mendapatkan beberapa luka, ada yang serius dan ada yang tidak.

Kali ini ada beberapa yang tak bisa hadir karena perang kali ini mendadak dan tak sempat mengabari anggota yang lain, apalagi mako riji dan sui masih berada dirumah sakit. Gin dan souta dia sembunyikan dirumahnya.

Caine merasakan lukanya mulai terasa sakit, dia mengeluarkan pil pereda nyeri lagi dan meneguknya, rion menatap caine dengan marah.

"Hentikan itu caine, kau bisa overdos". Rion ingin merebut tabung obat itu tapi segera di sembunyikan oleh caine.

"Sisanya berikan padaku, kau bawalah anak anak ke tepi, kali ini aku tidak bisa mengajak kalian untuk maju lagi". Caine berdiri dari duduknya, sedikit terhuyung tapi caine mampu menahan tubuhnya.

"Bukankah sudah selesai caine? Cosa nostra telah dikalahkan bukan?". Rion ikut berdiri, luka rion bisa dibilang cukup serius, mendaptkan tembakan dan juga tebasan katana maupun pisau.

"Kali ini adalah urusanku yang sebenarnya". 

"Apa maksudmu?". Rion mengeryit bingung, bukankah ini sudah selesai kan?

"Iyon, jika pun nanti aku selamat atau tidak selamat, bawa aku sejauh mungkin". Caine tersenyum, kemudian mengkode sesuatu lewat tangannya.

Beberapa orang menghampiri mereka, membuat anak anak dan rion merasa waspada.

"Sean, aku percayakan mereka padamu. Lindungi mereka dan jangan sampai ada yang berani melukai mereka, untuk 4 medis itu setelah mereka usai mengobati kirim pada Villaine jems dan claude untuk mengobati anggota mereka". Caine menepuk bahu sean, membuat Sean membungkuk sedikit.

"Baik tuan". 

.

Caine berdiri ditengah lautan mayat dan darah, dengan ekspresi datar dan dinginnya ia mengintrupsi Ke udara.

"Keluar, siapkan posisi". Caine memberi intrupsi, rion dari jauh melihat caine dengan ekspresi kosong tak terbaca.

"Kami disini!!". Suara serentak menggelegar, membuat mereka yang tersisa menatap orang orang yang mulai keluar. Bendera biru dengan lambang Bulan biru dililit naga putih dengan katana yang saling menyilang berkibar.

"KAMI SIAP MENGANGKAT PEDANG". Seruan itu kembali terdengar, Lima orng maju dan berdiri disamping caine. Masing masing memegang katana yang membuat semua orng merasa terpukau, itu katana asli kesengsaraan musim gugur.

 Masing masing memegang katana yang membuat semua orng merasa terpukau, itu katana asli kesengsaraan musim gugur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] CAINE  CHANA     |rioncaine|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang