Prang~
"AKHHH!".
Suara Pecahan kaca dan teriakan elya membuat semua orang segera menyusul ke kamar Milik caine.
"Kenapa?". Tanya Gin saat setelah masuk ke dalam kamar elya. Bisa gin lihat,kaca jendela pecah berhamburan dilantai. Terdapat Satu peluru laras jauh di dtengah berling kaca itu.
"Gin, kau bawa adik adikmu dulu kebawah ya. Aku ingin memeriksa sesuatu". Caine menyerahkan Elya yang bergetar akibat shock.
Gin dengan Tatapan linglung pun memeluk elya dan membawanya keluar kamar.
"Mi, mami gk kenapa kenapa?". Echi bertanya dengan tatapan khawatir.
"Ada yang luka mi?". Krow ikut bertanya.
"Gk papa kok, kalian ikut gin kebawah gih. Aku mo nyelesain sesuatu dulu". Caine tersenyum, yang lain mengangguk kemudian keluar dari kamar mengikuti gin. Krow yang ingin memastikan sesuatu tetap tinggal ditempatnya.
"Dimana Rion?".Caine yang melihat krow menghampiri berling berling kaca itu bertanya.
"Papi tadi keluar,gk tau kemana katanya ada urusan bentar". Krow berujar sambil memuguti Peluru tadi.
"CN?" .batin krow.
"Telpon Rion, katakan padanya bahwa ada Tikus kecil yang ingin bermain kejar tangkap". Caine menoleh ke luar Jendela, menatap dingin ke arah kegelapan.
"Ba-baik". Krow meneguk ludahnya susah payah. Kemudian dia mengeluarkan ponselnya, membuka ikon telepon dan mendial nomor milik rion.
Ketika di angkat Krow me loadspeaker sambungan panggilan itu.
"Kenapa? Aku masih ada urusan. Jika tidak penting segera matikan". Mendengar suara dingin di seberang membuat krow menggelengkan kepala ke arah Caine.
Caine yang melihat itu menghela nafas kemudian Membuka suara.
"Kembali, ada Tikus kecil yang ingin bermain kejar tangkap. Hampir saja Salah satu Anakmu di gigit olehnya".
Hening.
Rion terdiam saat mendengar bahwa yang bersuara adalah caine, kemudian dia segera menyaut saat paham akan ucapan caine.
"Five minutes". Setelah mengucapkan itu panggilan terputus secara sepihak.
Krow menyegir menatap ke arah Caine.
"Pengecut kecil". Ujar Caine sambil mengelus surai krow.
"Siapa yang pengecut, hanya--hanya merinding saja". Krow menggaruk tenguknya malu.
"Hahaha". Tawa kecil caine keluarkan saat melihat ekspresi krow.
"Baiklah, kau ke bawah saja. Aku ingin memeriksa sesuatu". Krow yang mendengar itu mengangukkan kepalanya kemudian berlari keluar tapi sebelum itu dia memukul lengan caine agak keras.
"KITA IMPAS YA". Teriak krow sambil berlari keluar kamar.
"Huft, ada ada saja". Caine menggelengkan kepalanya.
Caine berjalan menuju balkon kamar itu, dia mengeluarkan rokoknya, mengapit dikedua bilah bibirnya dan menyalakan pematik.
"Sungguh luar biasa". Lirih Caine sambil menatap langit.
Kemudian tatapannya turun ke arah pantai, disana terlihat sosok dengan pakaian serba hitam, ditangannya memegang pistol Desert Angel yang saat ini mengarah ke arahnya.
Walaupun lumayan agak jauh, Caine bisa melihat bahwa DE tersebut telah dipasangkan peredam. Seringai Tipis hadir di ujung bibir Caine.
Dia memiringkan kepalanya, menatap orang tersebut dengan senyum menantangnya, kemudian dia menggerakkan bibirnya, mengucap beberapa kata profokasi kearah sang musuh tanpa suara.
"Sungguh tikus kecil yang bodoh".
Seseorang yang dipantai itu tentu paham dengan gerakan mulut itu tersulut emosi, tangannya siap menarik pelatuknya. Tetapi Naasnya Tubuhnya lebih dulu tumbang sebelum ia menarik pelatuknya.
Satu Peluru terlebih dahulu bersarang di kepalanya.
Rion sang pelaku menatap Tubuh yang telah terbujur kaku itu dengan tatapan dingin.
"Tsk, Kurang menantang". Lirih Rion kemudian matanya menatap kearah salah satu balkon di rumah miliknya.
Disana, disana ia melihat Caine yang menatap ke arahnya dengan tertawa kecil.
"Huft, padahal sebelum kemari aku mengira bahwa satu Fraksi yang datang membuat kacau tetapi hanya satu tikus kecil suruhan saja". Lirih rion lagi.
Sebelum ia beranjak pergi terlebih dahulu ia menggeledah mayat dibawahnya kemudian menendang tubuh yang telah terbujur kaku itu.
Kembali lagi ke sisi caine yang saat ini masih tertawa karena melihat ekspresi Rion.
"Sungguh menyenangkan". Ujar Caine.
Tbc.
Pendek dulu yak
20 juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] CAINE CHANA |rioncaine|
FanficTentu akan ada perselihan walaupun kamu mencegah agar itu tak terjadi, setidaknya nyawa dibalas nyawa dan diakhiri dengan penglengseran pemimpin.