3

1.6K 103 1
                                    

Kirana lagi diam melamun sambil tangannya bertumpu pada dagunya. Ia sedang memikirkan sesuatu, lebih tepatnya dia sedang overthingking memikirkan suaminya. Jendral memang baik, dia selalu perhatian dan berusaha menunjukkan afeksinya pada Kirana, Hanya saja dirinya merasa bingung.

Apakah dirinya kurang cantik? Atau kurang seksi? Kenapa suaminya itu bahkan tidak pernah sekalipun melihatnya. Jendral hanya sebatas mencium dahinya, tidak lebih dari itu seakan akan dirinya tidak sudi menyentuh kirana. Atau jangan jangan suaminya itu punya simpanan?! Makanya dia gak pernah mau ngajak untuk berhubungan badan.

Kirana tidak mau menuduh, tapi sikap Jendral menunjukkan segalanya. Kirana paham, hubungan mereka masih terlalu canggung, tapi tidak bisa kah Jendral memandangnya sebagai istri sekali saja? Setidaknya memeluknya saat tidur atau mengecup bibirnya. Tapi sepertinya itu mustahil. Saat tidur saja Jendral selalu membelakangi Kirana.

Sebenarnya ada apa dengan Jendral?

"Mas pulang"

Jendral masuk kedalam rumahnya dan langsung mencari keberadaan sang istri. "Sayang? Kamu masak apa malam ini?" Tanya Jendral, wajah lelahnya seketika hilang saat melihat istrinya sudah menunggunya dengan makan malam yang terhidang diatas meja makan.

Jendral langsung duduk di kursi sebelah istrinya dan mulai mengambil piring.

"Mas tumben baru pulang?" Tanya Kirana pelan.

"Maafin mas ya, tadi mas bener bener lupa ngabarin kamu kalo malam ini lembur" jujur Jendral, dia juga tidak menyangka malam ini akan lembur.

Kirana yang mendengar penjelasan Jendral hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. "Makanannya udah dingin, mau aku panasin lagi?" Tawar kirana.

Sudah hampir 1 jam Kirana menunggu suaminya, jelas saja masakannya sudah dingin sekarang.

"Gausah sayang" tolak Jendral yang emang udah laper banget. Dia sengaja nahan lapernya dari tadi demi bisa makan masakan Kirana. Padahal dia bisa aja ikut makan sama temen temennya tapi dia inget Kirana selalu masakin makan malam dan nunggu dia pulang untuk makan bareng.

"Ayo makan, kok malah ngeliatin mas?" Suruh Jendral saat gak sengaja ngeliat istrinya cuman diam ngeliatin dia makan.

Kirana menggeleng. "Aku lagi diet mas"

Jendral yang denger jawaban istrinya cuman cengo. "Kamu serius sayang? Kok tiba tiba diet?" Heran Jendral. Padahal Badan kirana itu udah bagus banget, body goals malahan. Menonjol di bagian bagian tertentu, tapi pinggangnya bener bener ramping.

"Pengen aja, sekalian besok aku mau yoga boleh kan mas?" Tanya kirana bikin jendral tambah heran. Kok tiba tiba banget istrinya pengen ngebentuk badan.

"Yoga boleh, tapi dietnya gak boleh" tegas jendral membuat kirana cemberut.

"Badan kamu udah bagus sayang, ngapain sih diet diet? Gak akan mas biarin kamu diet pokoknya" ulang jendral kekeuh.

"Tapi mas-"

"Makan sekarang." titah jendral dengan suara datar. Ngebuat kirana langsung ciut dan berakhir menuruti ucapan sang suami.

Setelah selesai makan, seperti biasanya kirana langsung mencuci piring dan membersihkan meja makan. Sementara suaminya langsung mandi untuk menyegarkan dirinya.

Kirana sendiri pun setelah selesai bersih bersih langsung masuk kedalam kamar. Dirinya terhenti sejenak dihadapn cermin besar yang berdiri di pojok kamarnya memutar tubuhnya kekiri dan kanan untuk mencari dimana kekurangannya.

"Baju aku kayanya kurang seksi deh makanya mas Jendral gak pernah lirik aku" pikir Kirana.

Klekk

Jendral masuk kedalam kamar sudah dengan pakaian tidurnya, dia melihat Kirana yang tampak sibuk berkaca. "Lagi ngapain sayang?" Tanya Jendral heran.

Kirana hanya menggeleng dan memilih untuk berpindah duduk di kasur. "Mas besok lembur lagi?"

"Harusnya sih enggak. Jatah lembur mas itu, seminggu cuman boleh sekali aja lembur" balas jendral yang sekarang juga ikut duduk disamping sang istri.

"Mas besok aku pergi yoga beneran gak papa kan?" tanya Kirana lagi untuk memastikan.

"Emang mau yoga dimana sih yang?" tanya Jendral penasaran.

"Di tempat Wiwin biasa flying yoga mas"

Jendral cuman ngangguk, kemudian mulai merebahkan badannya di ranjang. "Ayo tidur sayang, udah malem banget loh ini" ajak Jendral seraya memposisikan dirinya berbaring di ranjang sebelah kanan.

Tanpa menjawab, Kirana pun mulai berbaring di sisi ranjang yabg kosong. Jendral bersiap akan memiringkan badannya membelakangi Kirana namun dengan cepat sang istri menahan tangannya.

"Mas kenapa sih kalau tidur sukanya belakangin aku?" Tanya Kirana sambil menatap murung kearah Jendral.

"Mas cuman takut aja, kamu gak nyaman kalau tidurnya hadap ke kamu" Jendral kini berbalik dan mulai memposisikan dirinya untuk berhadapan dengan Kirana.

Kirana tersenyum bertatapan dengan Jendral yang kini juga ikut menatapnya.

"Yaudah kamu tidur gih" suruh Jendral dan Kirana pun dengan patuh langsung menutup matanya. Jendral sendiri belum menutup matanya, menunggu istrinya itu benar benar terlelap lalu dia bisa melancarkan aksinya.

Cupp

setelah memastikan sang istri sudah ada di alam mimpi, Jendral dengan berani langsung mengecup bibir Kirana cukup lama, sebelum akhirnya ikut memejamkan matanya. Kebiasaan Jendral setiap malam, sayang sekali Kirana tidak pernah tau karena Jendral memang sengaja melakukannya saat dia sudah terlelap.

Memang dasar suami tsundre!

Mas Jendral ; JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang