11

1.8K 81 4
                                    

Sekitar pukul 10 malam, sepasang pasutri baru itu baru kembali dari hotel. Setelah mengganti baju, Kirana menunggu sang suami yang masih ada di kamar mandi sambil berdiri menatap pemandangan keluar jendela.

Saat tengah asik menikmati pemandangan di hadapannya, Kirana di kejutkan dengan sebuah tangan yang dengan nakalnya mengelua bokongnya. Kedua tangan kekar itu kemudian beralih memeluk pinggang Kirana sambil mengecupi leher sang istri.

"M-mas? Udah selesai mandi?" tanya Kirana gugup. Selama pernikahan mereka, Jendral tidak pernah melakukan hal seberani ini pada dirinya.

"eunghh.. mas" Kirana kembali melenguh saat sang suami beralih mengecup telinganya.

Jendral kemudian membalik tubuh istrinya dan langsung memojokkannya di jendela besar tersebut membuat Kirana membulatkan matanya saat dirinya bertatapan dengan Jendral yang tengah menatapnya nyalang.

"Mas.. kenapa?" tanya Kirana kebingungan karena Jendral malah fokus menatap tubuhnya yang hanya terbalut lingerie dress miliknya. padahal lingerienya tidak terlalu seksi, tetapi kenapa suami nya malah terlihat sangat bernafsu.

"Mas pengen kamu sayang" dengan deep voicenya Jendral berbisik pada telinga Kirana membuat sang istri langsung bergidik ngeri.

"Maks— eumhh"

Kirana yang memang sudah terbiasa berciuman dengan sang suami pun langsung ikut membalas ciuman tersebut dan tidak perlu waktu lama untuk Kirana terbawa dengan permainan Jendral.

Jendral menggerakan bibirnya, menjilat, menarik bibir atas dan bawah, bertukar saliva, serta menjelajahi mulut Kirana dengan handalnya. Ciuman Jendral membuat Kirana terbuai dan mengalungkan tangannya ke leher sang suami.

"Eungg mass... " Kirana menarik pelan rambut Jendral untuk mengisyaratkan dirinya hampir kehabisan nafas.

Dengan tidak rela Jendral akhirnya melepaskan bibir manis itu. Dan menatap wajah cantik Karina yang memerah itu tengah mengatur nafasnya.

"Mas boleh kan ngelakuin 'itu' malam ini?" pinta Jendral dengan wajah memelas bercampur bernafsunya.

Malu malu, Kirana pun langsung mengangguk. Jendral yang mendapatkan lampu hijau dari sang istri pun tersenyum senang dan langsung mencium kenbali bibir merona sang istri.

Kirana melingkarkan tangannya lebih erat pada leher Jendral. Perlahan lahan, tubuh Kirana mulai terangkat seperti seekor koala menuju keatas ranjang dan langsung membaringkan sang istri tanpa melepaskan pangutan mereka.

Kaki Kirana refleks melingkar di pinggang Jendral. tangannya ia letakkan ke pantat sintal istrinya dan meremas nya dengan kencang. Sampai Kirana melenguh.

"Eeungghhh.. aahh mass"

Kirana mendesah saat suaminya menggit lehernya dan menghisapnya sehingga meninggalkan tanda keunguan disana.

Jendral tak tahan lagi. Dia langsung menanggalkan lingerie yang dikenakan Kirana dan melemparnya asal. Lidah Jendral mulai menari nari sambil menandai leher sampai ke puncak dada yang sangat menggoda itu.

"Aahhhh massh..  janganhh terlaluhh aahh— ouhh kuaatthh sshh~"

Jendral tersenyum senang saat mendengar desahan Kirana yang mengalun indah pada telinganya. setelah puas menggerayangi tubuh seksi istrinya, Jendral mulai melepaskan seluruh pakaiannya termasuk celana yang ia kenakan tanpa menyisakan sehelai benang pun, persis seperti Kirana yang sudah telanjang bulat daritadi.

Kejantanannya menyembul seketika saat celana pendeknya lepas. Jendral mengocok penisnya sebentar dan langsung menyiapkan kewanitaan ketat sang istri yang nampak sudah basah karena cairannya sendiri.

Mas Jendral ; JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang