Fight

1.2K 157 62
                                    

Annyeong ..
Vote dulu boleh?
Oke, makasih ..

_____

.

3 hari kemudian.

Lisa duduk sendiri di bangkunya karena Somi belum datang. Dia beberapa kali memandang ke arah pintu seperti sedang menunggu seseorang. Dan ya, tidak lama kemudian seseorang itu pun datang. Lisa lalu mengikutinya dari belakang sampai seseorang itu duduk dan meletakkan ranselnya.

"Rosé". Panggil Lisa lirih tetapi itu berhasil mengejutkan yang bersangkutan hingga dia hampir terjatuh dari tempat duduknya.

"Haisssss". Erang Rosé kesal karena Lisa tiba-tiba berdiri di hadapannya.

"Ada apa?!". Tanya Rosé galak.

"Eum_". Lisa berusaha merangkai kalimat untuk ditanyakan pada Rosé tetapi dia kesulitan.

"Katakan, ada apa?! Kau jangan membuang waktuku, lagi pula suasana hatiku sedang buruk, aku bisa membunuhmu sekarang juga!". Rosé bertambah kesal karena Lisa tidak kunjung berbicara.

"Eum, Jane, kau tahu di mana Jane?". Tanya Lisa dengan cepat dan tanpa jeda.

Lisa bertanya demikian karena terhitung sudah 3 hari ini Jane tidak masuk sekolah.

Selama dua hari itu Lisa tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik, dia gelisah memikirkan keadaan Jane.

Lisa hendak bertanya tetapi dia segan untuk menghadapi Rosé yang sedikitpun tidak pernah menampakkan senyumnya setiap kali mereka berpapasan. Dan barulah hari ini Lisa memberanikan diri untuk bertanya.

"Jane sakit". Jawab Rosé singkat dan ketus.

"J-Jane sakit?". Lisa terkejut.

"Iya, dia sakit, dan kau adalah penyebabnya". Balas Rosé masih dengan nada ketus.

"A-apa maksudmu?". Tanya Lisa yang tak mengerti.

"Ck, selain bodoh kau juga pikun ternyata". Cibir Rosé pada tanggapan yang Lisa berikan.

"Dengar, Jane sakit gara-gara kau ajak dia berjemur di bawah matahari waktu itu". Kata Rosé penuh penekanan.

"Aku, aku minta maaf, tapi aku rasa itu bukan salahku, dia dihukum karena salah dia sendiri tidak mengerjakan tugas". Balas Lisa lugu.

Rosé yang terpancing dengan ucapan Lisa pun langsung naik darah. Dia menggebrak meja lalu berdiri dengan tatapan yang seolah mampu membunuh lawan bicaranya.

"Kau pikir Jane seburuk itu, huh?". Ucap Rosé menggertakkan giginya.

"Kau pikir dia seorang pemalas?! Sama sepertimu?!". Sambung Rosé berapi-api.

"Asal kau tahu, Jane sudah mengerjakan tugas, tapi dia tidak mau menyerahkannya pada Ms. Ji Ah hanya karena dia tahu kau tidak mengumpulkan tugas itu, ck, konyol". Imbuh Rosé penuh penekanan.

"A-aku minta maaf, aku tidak_". Balas Lisa menyesal.

"Tidak ada maaf untukmu, dasar pembawa sial". Sambar Rosé bahkan sebelum Lisa selesai berbicara. Lisa reflek menundukkan kepala saat mendengar umpatan yang Rosé layangkan padanya.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang