Let me tell you

1.3K 149 61
                                    

Annyeong ..
Vote-nya kakak ..

Oke, terimakasih ..

_____

.

Apa yang Jane cari adalah tempat sampah. Ya, Jane membuang binder pemberian Lisa. Diiringi air mata saat mengingat kembali kenangan manis hari itu, hari dimana Lisa menghadiahkan buku pink itu padanya. Dan tentang ciuman itu, kini telah berubah menjadi luka.

Jane berjalan menunduk hendak kembali ke mobil ketika seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Jane pun kaget dan langsung memberontak setelah tahu bahwa itu adalah Lisa.

Namun, alih-alih melepaskan Jane dari perangkapnya, Lisa justru dengan berani menangkup wajah gadis itu kemudian mencium bibirnya. Tidak, tidak hanya mencium, Lisa bahkan melumatnya tanpa ragu-ragu.

Lumatan demi lumatan Lisa melakukannya tanpa jeda, sehingga Jane menjadi tidak berkutik. Yang Jane lakukan hanya memejamkan mata dan membiarkan Lisa menikmati bibirnya atas dan bawah. Yang mana itu adalah ciuman pertama baginya.

Jaemin yang baru saja selesai mengisi bahan bakar dikejutkan dengan adegan tersebut. Dia pun berlari hendak melerai, tetapi langkahnya terhenti begitu saja setelah tahu bahwa itu adalah Lisa. Jaemin hanya sedikit tersenyum lalu bergegas masuk ke dalam mobil.

Lisa baru menyudahi ciumannya ketika Jane mulai kesulitan bernapas. Tetapi keduanya masih saling mengunci pandangan satu sama lain sembari mengatur napas mereka yang terengah-engah.

Dan tiba-tiba Jane menangis.

"Aku minta maaf". Lisa memulai percakapan sambil tangannya menghapus air mata Jane. Nadanya begitu menenangkan, sehingga Jane tidak lagi memberontak.

"Aku minta maaf jika tindakanku melukai perasaanmu, tapi tolong dengarkan dulu penjelasanku". Sambung Lisa.

"Aku akui aku memang menerima bunga itu, tapi itu tidak berarti aku menerima laki-laki itu Jane". Lisa mulai menjelaskan.

"Aku bahkan belum memberi jawaban apapun, dan itu bukan karena aku mempertimbangkan dia, sama sekali bukan".

"Aku hanya tidak tahu bagaimana caranya menolak dia tanpa harus menyakiti perasaannya".

"Tolong percaya padaku Jane, tolong percaya padaku". Lisa mengucapkannya dengan begitu dalam.

Jane pun terpaku, mendengarkan dari hati setiap kata yang Lisa ucapkan. Matanya kembali berkaca-kaca dan bibirnya bergetar, berusaha menahan tangisnya agar tidak pecah. Setidaknya sampai Lisa selesai berbicara.

"Aku tidak mencintai siapapun_".

"Selain kau".

"Aku ingin kau yang menjadi kekasihku, bukan orang lain".

Jane tidak dapat lagi membendung air matanya. Tangisnya pecah begitu saja setelah mendengar pengakuan Lisa.

Lisa kemudian meraih kedua tangan Jane dan menggenggamnya erat-erat, tanpa memalingkan pandangannya pada gadis yang tengah menangis itu.

"Jadilah kekasihku Jane". Ucap Lisa dengan tatapan yang semakin dalam.

Jane menjelajahi tatapan itu untuk menemukan kebenaran atas kalimat yang baru saja Lisa ucapkan, dan dia menemukannya. Jane pun mengangguk dan sedikit mengangkat senyumnya meskipun pipinya masih digenangi air mata.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang