Sad story

1.1K 145 63
                                    

Annyeong ..

Note : Ini bukan cerita oneshot ya, jadi kalo mau paham isi ceritanya harus baca full, karena alurnya dibikin nyambung setiap chapter-nya ..
Buat yang bacanya loncat-loncat ya bukan urusan author kalo kelen gak paham.
Author juga bukan karena gabut nulis part Rosé & mamaknya, itu masuk ke inti cerita juga, jadi perlu kelen simak biar gak keder sampe di ujung cerita. Oke.

______

.

"Bibi, tolong aku titip Jane". Ucap Lisa sesaat sebelum dia pergi untuk bekerja.

Ya, meskipun Jane tidak lagi merengek untuk ikut dengannya, nyatanya Lisa tidak tega melihat kekasihnya itu menjadi murung bahkan sampai bel pulang berbunyi. Dan di sinilah mereka sekarang. Di halaman rumah Lisa.

Mau tidak mau, Lisa akhirnya meminta tolong pada So Yeon untuk menjaga Jane selama dia pergi.

"Kau boleh memukulnya jika dia nakal". Sambung Lisa dengan tawa jahatnya, yang itu langsung mendapat balasan dari yang bersangkutan.

Jane memukul bahu kiri Lisa.

Alih-alih kesakitan, Lisa justru semakin menertawakannya. Begitu juga dengan So Yeon, dia ikut tertawa.

"Baby, aku pergi dulu, kau baik-baik di rumah, jangan merepotkan bibi". Ucap Lisa sambil mengusap pucuk kepala Jane di akhir kalimatnya.

Jane mengangguk lalu menuliskan sesuatu di bindernya. Bersamaan dengan itu, Lisa menaiki motornya.

"Hati-hati di jalan honey".

"Aku akan". Balas Lisa seraya mengangguk.

"Eum, apa kau mau aku bawakan sesuatu?". Lisa menawarkan dan Jane dengan cepat menggeleng.

Sejenak Lisa melambaikan tangan sebelum mulai melajukan motornya. Jane dan So Yeon membalas lambaian itu, bahkan sampai motor Lisa hilang dari pandangan.

"Mari masuk nak". Ajak So Yeon kemudian.

Jane mengangguk, tersenyum dan tanpa ragu melingkarkan tangannya di pinggang So Yeon ketika berjalan memasuki rumah Lisa. Seolah keduanya sudah saling mengenal dalam waktu yang lama.

"Bibi". Jane membuka percakapan melalui ketikan di ponselnya.

Saat ini mereka berada di ruang tamu dengan posisi Jane berbaring di pangkuan So Yeon, menghadap lurus ke arahnya.

Jane yang hampir 10 tahun hidup tanpa kehadiran orang tua di sisinya dan So Yeon yang hingga kini belum dikaruniai anak, membuat keduanya seolah menemukan kehangatan yang telah lama mereka cari. Rasa nyaman itu tercipta begitu saja, meski keduanya baru bertemu hari ini.

Jane nampak begitu manja ketika So Yeon membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang.

"Iya nak?".

"Apa bibi sudah lama mengenal Lisa?". Tanya Jane kemudian.

"Bahkan sejak dia masih dalam kandungan, kami sudah bertetangga". Jawab So Yeon ramah dan Jane sedikit tertawa.

"Kalau begitu, tolong ceritakan padaku tentang Lisa, apapun". Pinta Jane dengan semangat.

"Apapun?". So Yeon memastikan dan Jane mengangguk.

So Yeon tidak langsung menjawab karena masih berpikir dari mana dia akan memulai cerita yang diminta oleh Jane tersebut.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang