≪ Z A V I Y O N ≫
━━━ ٭٭☣︎٭٭٭ ━━━
HARI itu adalah hari kepindahan nya ke kota New York yang telah menjadi mimpinya untuk tinggal di kota besar itu. Sejak kecil, New York adalah kota kesukaannya pasca mendiang sang kakek memperkenalkan kota itu padanya. Seharusnya dua bulan yang lalu dirinya telah memulai kehidupan barunya di kota ini, namun karena banyak hal, alhasil hari inilah waktunya yang tepat untuk pindah. Sebelumnya, perkenalkan, pria ini bernama Douzel Rouzee, keturunan darah Indonesia-Eropa yang resmi menjadi warganegara Indonesia mengikuti sang Ayah. Rouzee merupakan pria yang dikenal baik dan pengertian, juga polos meskipun kata-katanya terlontar pedas untuk di dengar. Tinggi badanya normal seperti tinggi laki-laki pada umumnya, pria yang tampan namun juga manis, cantik tetapi kecantikannya bukan seperti kecantikan perempuan pada umumnya. Cantik, yang tak bisa terangkai dalam kata, hanya bisa di rasakan.
Pekerjaannya saat ini sebagai seorang penulis, karyanya telah banyak dikenal dan memiliki banyak penggemar. Salah satu karyanya yang paling laku terjual hingga terjual ke negara lain, ialah buku yang menceritakan tentang perjuangan adik yang berusaha keras lepas dari belenggu sang kakak kandungnya sendiri, sebuah cerita dengan alur berat dimana sang kakak mencintai adiknya, hingga membunuh kedua orang tua mereka hanya demi bisa bersama dengan adiknya. Pada awalnya cerita ini mendapatkan banyak kritikan, yang pada akhirnya layak untuk dibaca dan dijadikan pelajaran sebab akhir dari cerita itu yang sesuai dengan keinginan para pembaca. Sejak saat itulah, Rouzee mulai dikenali sebagai penulis yang berbeda dari penulis lain.
Ide nya dan imajinasi penulis itu sungguh diluar imajinasi penulis pada umumnya, yang dimana setiap karyanya mengandung pelajaran yang sangat amat bermanfaat. Bahkan, kabarnya karya itu akan diangkat menjadi sebuah film, Rouzee telah mendapatkan izin dari salah satu Entertainment dan mengajaknya untuk ikut serta dari awal hingga akhir film.
Kembali kepada sang karakter utama kita, saat ini Rouzee tengah merapihkan barang-barangnya sekaligus mengumpulkan barang-barang dari apartemen yang dirinya sewa, yang tidak berguna baginya. Apartemen sewa miliknya itu berukuran cukup besar dan luas, memiliki dua kamar yang berdampingan dan hanya dipisahkan oleh dinding saja, memiliki satu kamar mandi dan dapur yang menyatu dengan ruang utama. Baginya, ini sudah sangat nyaman untuk seseorang yang tinggal seorang diri. Untungnya saja semua fasilitas telah lengkap, alhasil Rouzee tak perlu mengeluarkan uang lebih banyak lagi.
DUK!
Menghembuskan nafas panjang, Rouzee mendudukkan bokongnya di sisi ranjang, menyandarkan punggungnya setelah selesai memasukkan beberapa barang tak berguna ke dalam kardus. Untung saja barang yang dirinya bawa tidaklah banyak, alhasil Rouzee bisa beristirahat lebih cepat hari itu.
Di liriknya ke jendela yang tadi dirinya buka, memperlihatkan langit jingga indah, menandakan pergantian hari akan terjadi dalam beberapa menit. Tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi, Rouzee bergegas bangkit untuk membuang sampah itu pada tempatnya. Bisa saja Rouzee menaruh sampahnya di depan pintu dan membiarkan petugas kebersihan yang membuang, namun Rouzee tak ingin merepotkan orang lain jika dirinya mampu melakukannya sendiri. Maka melangkahlah Rouzee seraya mendekap kardus di depannya, sedikit kesulitan saat hendak membuka dan menutup pintu, namun untungnya Rouzee berhasil melewati.
Lantai tempatnya tinggali masih terlihat sepi, lampu juga mulai menyala menyinari lorong. Kesepian yang sangat tak menyenangkan, tetapi Rouzee harus secepatnya membuang sampah ini pada tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIYON || NOREN
Fanfiction〖 N O R E N A R E A 〗 Sebuah cerita tentang Rouzee yang menemukan sebuah boneka ditempat sampah sehari setelah kepindahannya. Entah mengapa, Rouzee ingin sekali membawa boneka itu, alhasil pemuda berusia dua puluh tiga tahun tersebut membawa boneka...