≪ Z A V I Y O N ≫
━━━ ٭٭☣︎٭٭٭ ━━━
BUNYI alarm yang berbunyi dan bergetar diatas permukaan meja kecil sisi ranjang membangunkan sesosok manusia yang terpejam mengistirahatkan raga lelahnya. Seorang pria manis yang semalam bekerja keras melakukan riset dan alur untuk karya selanjutnya hingga jatuh tertidur telah terbangun. Kedua tangannya terentang dengan tujuan membuat tubuhnya jauh lebih segar, kelopak mata indahnya perlahan terbuka dan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang menyapa.
Wajahnya terlihat bengkak, ekspresi biasa ketika manusia baru saja bangun dari lelapnya. Di turunkan selimut ke atas perut, mengernyit saat merasakan sebuah buntalan besar berada di sisinya dalam kondisi seakan tengah memeluk dirinya. Keningnya semakin mengerut kala ingat, bahwa semalam ia tertidur di atas meja depan komputer, lantas mengapa dirinya bisa berada di atas ranjang? Apakah dirinya mengalami tidur berjalan? Tetapi, Rouzee ingat benar jika itu bukanlah kebiasaannya saat terlelap.
Di angkatnya Zaviyon, menatap dengan binar polos. “Apakah kamu tau bagaimana bisa aku tertidur disini?” Yang tentu saja tak mendapatkan jawaban dari si boneka, sebab Zaviyon hanyalah benda mati. Menghela nafas, pria kecil itu berganti posisi untuk duduk bersandar pada kepala ranjang sembari mendekap Zaviyon. Sepasang manik rubah cantiknya memindai seisi ruangan seraya mencoba mendapatkan kembali ingatan tentang dirinya yang bisa tertidur di atas ranjang.
“He’s look so cute,”
Samar Rouzee mengingat sebuah suara berat dari laki-laki tak diketahui semalam, ia yang terlalu mengantuk tak mampu membuka matanya untuk melihat siapa pria yang bersuara. Meskipun kesadarannya hampir terenggut sepenuhnya, Rouzee bisa merasakan ada sepasang mata yang menatapnya semalam bahkan ia juga mendengar derap langkah yang datang mendekati. Otaknya dia pekerjakan dengan begitu keras hanya demi mendapatkan kembali ingatan semalam, namun sayangnya yang Rouzee terima ialah rasa sakit dan pusing yang begitu kuat. Ia mengerang dan berdesis lemah, tangan kirinya memegangi kepala seraya menjambaknya sedikit dengan harap bisa mengurangi rasa sakit.
Perlahan kakinya turun menyentuh lantai, duduk sebentar dan mencoba menenangkan dirinya. Setelah dirasa sakit kepalanya tak sekuat tadi, barulah Rouzee melangkah menuju dapur mengambil minuman dengan langkah pelan sembari menahan rasa sakit di kepalanya. Mengambil sebuah gelas lalu menuangkan air mineral ke dalam, hampir penuh, menegaknya hingga habis.
“Sshh—” Rouzee meringis kembali, memundurkan tubuh untuk mendudukkan bokongnya pada kursi. Rasa sakit yang datang pada kepalanya bersamaan dengan suara-suara aneh, teriakan akan kemarahan dari oknum-oknum yang tak dirinya ketahui. Juga, Rouzee samar melihat beberapa penglihatan aneh dan menyeramkan dalam seperkian detik yang terus berganti, hingga dari semua penglihatan yang dirinya lihat meski tak jelas, ada satu objek yang terlihat jelas. Yakni, seorang pria berbahu lebar berdiri beberapa meter di depannya dengan kondisi pakaian yang kotor akan debu juga darah, pria berbahu lebar yang merentangkan kedua tangannya di pinggir rooftop gedung, kepala pria itu menoleh dan bisa Rouzee lihat seutas senyum kecil sebelum pria itu jatuh ke bawah, menjatuhkan dirinya sendiri.
“ARGH!”
Jantungnya berdebar kencang, kedua pupil matanya bergetar dan basah sebab air mata yang turun tanpa dirinya sadari. Rambutnya lepek sebab keringat, tubuhnya bergetar karena mimpi yang baru saja ia lihat dengan jelas. Bahkan, mimpi itu terasa begitu nyata. Di lihatnya ke sekitar, tampaknya waktu sudah berganti menjadi pagi menuju siang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIYON || NOREN
Fanfiction〖 N O R E N A R E A 〗 Sebuah cerita tentang Rouzee yang menemukan sebuah boneka ditempat sampah sehari setelah kepindahannya. Entah mengapa, Rouzee ingin sekali membawa boneka itu, alhasil pemuda berusia dua puluh tiga tahun tersebut membawa boneka...