BAGIAN 12: MANTAN?

1.2K 214 60
                                    

✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          SIANG hari disekitar pukul setengah dua belas waktu Amerika memperlihatkan seseorang yang masih nyaman lelap dalam tidurnya. Bergelung dalam selimut tebal berwarna putih memperlihatkan bagian rambutnya saja, dunia bawah sadar seakan tengah mengirimkan sepasang telapak tangan untuk menutup indra pendengarannya dari dunia nyata agar sang jiwa bisa istirahat dengan tenang. Suara alarm pun tak bisa membangunkannya, panasnya matahari dikalahkan oleh rendahnya suhu akibat menyalanya Air Condition atau singkatnya adalah AC.

Mulut kecilnya terbuka sedikit memperlihatkan gigi rapihnya, tertidur seperti seorang bayi mungil yang sedang mengalami fase tumbuh gigi. Detik demi detik terus bergerak hingga waktu telah menunjukkan pukul dua belas siang, ketika masuk pada detik ke lima, sepasang mata yang tertutup mulai bergerak, merenggangkan tubuhnya hingga dirasa jauh lebih baik dan bisa untuk bergerak. Kepalanya menoleh, menatap jam yang sudah menunjukkan siang hari, sedikit melamun hingga otaknya memberikan ingatan yang terjadi semalam dan juga sosok Zaviyon yang bisa berubah menjadi manusia.

Sontak, dirinya menampar pipinya sendiri, “Atau semalam hanya mimpi?” Gumamnya, menggerakkan kepala dan menemukan bonekanya juga berbaring di sampingnya. Inginnya, Rouzee berpikir jika apa yang ia alami kemarin penuh adalah sebuah mimpi panjang, namun sayangnya ketika mata menangkap noda merah yang mengering pada tubuh boneka itu, telah meruntuhkan pemikiran warasnya saat itu juga. Dengan kondisi masih berbaring, Rouzee menutup matanya dengan lengan, memikirkan segala hal rumit tak masuk akal terjadi dalam hidupnya.

Bukti telah dirinya saksikan bahkan melihat semuanya sendiri, suara boneka itu ketika berubah menjadi manusia dan semua sentuhannya terlalu nyata untuk dianggap sekedar halusinasi belaka. Rasa sakit pada lengannya juga telah menjadi bukti kuat atas segala hal yang terjadi. Jika boleh jujur, ini semua terlalu rumit untuk diterima oleh nalarnya, tetapi pada dasarnya memang benar jika Zaviyon adalah boneka yang bisa berubah menjadi manusia. Ia kembali menatap boneka, menatap dengan begitu dalam selama beberapa saat hingga membawanya untuk duduk pada pangkuan. Jemarinya menyentuh dengan lembut permukaan wajah Zaviyon, hingga maniknya terpusat pada baju yang kotor.

“Aku akan membersihkan dirimu,” Gumamnya, turun dari ranjang bersama Zaviyon dalam dekapannya. Sebelum pergi, Rouzee sempat mengisi daya pada ponselnya dan mematikan ponsel, setelahnya lelaki itu melangkah turun dan berjalan menuju kamar mandi yang berada di ruangan sebelah. Namun langkahnya berhenti ketika dirinya telah membuka pintu kamar dan melihat pemandangan yang membuatnya tersenyum pahit sesaat, pandangannya jatuh pada boneka dalam dekapannya dan menatap benda mati itu dengan senyuman kecilnya, “Kau berubah menjadi boneka agar tidak membersihkan kekacauan yang kau buat, Zaviyon?” Ucapnya dengan nada yang sirat akan ancaman bagi Zaviyon.

Secara tiba-tiba saja, komputer yang berada dalam kamar Rouzee menyala dan masuk ke tampilan Microsoft Word, papan keyboard terdengar dan beberapa tombolnya bergerak seakan ada sepuluh jari yang sedang menggunakannya. Rasa terkejut tiba-tiba berubah menjadi rasa penasaran, Rouzee mendekati layar dan membaca beberapa kata yang terangkai membentuk kalimat.

ZAVIYON || NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang