Flashback Lima tahun sebelumnya
"Sudah ku bilang jangan banyak tingkah !" Jin hanya tersenyum dia tak bisa berhenti menatap keindahan di depannya . Sang kekasih nya yang imut bahkan saat mengomel "kau dengar tidak sih?"
"Iya... Iya ... Dengar"
Merepotkan sekali jin benar benar tak tau diri "aku mohon berhenti membuat masalah . Kampus kita sudah menyerah padamu "
"Tapi mereka yang pertama mengganggu Yoongi. Mau tak mau aku dan yang lainnya harus ikut"
"Itu masalah Yoongi . Kenapa kau ikut campur?"
"Hey kami solidaritas kau tau? Ahh... Kau tak akan paham"
"Hem aku tak paham dan tak ingin paham juga. Jadi aku mohon berhenti lah bermain main. Sebentar lagi kelulusan buat kita. Kita mau wisuda Buatlah kenangan yang membuat bangga"
"Aku punya kenangan yang membanggakan. "
"Ah pembohong. "
"Ya ya ya aku serius.. mendapatkan mu adalah kenangan paling membanggakan untuk ku "
"Ya Tuhan sadarkan lah dia "
Jin terkekeh gemas tangannya mencubit kedua pipi kekasih nya "maafkan aku eum.. tak akan aku ulangi lagi "
"Terserah lah aku akan kembali ke kelas. "
"Baby... Tunggu dulu. Temani aku disini saja lenganku masih sakit "
"Itu sudah di obati. Istirahat lah "
"Tapi aku mau kau menemaniku "
Pemuda manis itu meringis kesal , dia duduk di samping kekasih nya sambil merunduk "aku akan ketinggalan pelajaran"
"Santai lah sedikit " jin tersenyum mengelus rambut nya dengan sayang.
"Kadang aku merasa rindu padamu padahal kita jelas jelas bertemu setiap hari"
Bahkan sebenarnya kehebohan ini semata mata hanya untuk mencari perhatian pada lelaki manisnya. Hanya ingin lukanya di obati terus menerus oleh Jungkook . Dia ingin jungkook punya waktu lebih untuk nya"Maafkan aku" cicit jungkook
Tak tega melihat wajah manis itu merasa bersalah buru buru jin memeluknya erat, mencium kening kekasihnya "tidak masalah selama kau mencintai ku"
"Aku selalu mencintaimu"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Romance"Aku tidak pernah menyalahkan takdir. Jika kamu merasa keputusan mu adalah yang terbaik lalu aku bisa apa?? " Jungkook menatap kekasihnya nanar