Yoongi menemui Jimin di garasi lukis rumah Jungkook. Tampak Yoongi menatap lukisan Jungkook. Dan kemudian menatap Jimin yang berdiri di samping nya.
"Maaf aku mengacaukan segalanya"
Ruang remang , lampu indahnya menyinari setiap sudut menciptakan cahaya. Jimin tak berhenti menatap lukisan di depan sana. Yoongi berkata
"Aku tidak tau harus menyalahkan siapa""Yoon.. Aku benar benar tak tau Lisa hamil"
"Apa yang akan kau lakukan untuk Jungkook sekarang?"
"Aku tak tau..."
Mereka berdua terdiam. Ruangan dengan banyak hiasan kerlap kerlip lampu dan beberapa foto jin dan Jungkook . Mendadak mereka terdiam. Sunyi. Ya g diharapkan adalah terciptanya momen romantis jin dan Jungkook disana. Tapi ruangan ini sekarang tampak sepi , kosong dan penuh duka
Jimin merasa sahabat nya pasti sangat terpukul sekarang. Jimin khawatir makanya dia terlebih dulu mendatangi rumah jungkook.
Tetapi kata eoma nya jungkook belum pulang. Entah kemana.
Sudah puluhan kali Jimin menelepon nya tetapi tidak ada jawaban. Dan seperti nya jungkook sengaja tidak mengangkat telepon dari siapapun.****
Pagi sekali , jin mengeluarkan mobilnya dari garasi. Hari ini tujuan utama nya hanya ingin melihat senyuman kekasih nya sekali lagi. Keputusan nya tidak akan salah. Dia yakin dengan pilihan nya. Jungkook akan menjadi satu satu nya yang bertahta di hatinya
Matahari pagi menyinari kaca mobil Ferarri di kawasan parkir, saat silau mengenai matanya dia biru buru keluar dari mobil bergegas meninggalkan tempat parkir berharap menemukan jungkook di kelas nya atau di ruang seni . Dia mencari cari sepanjang jalan , pandangan nya mengedar tak karuan "dimana jungkook?" Salah satu mahasiswa yang dia tanya menggeleng tak tau
Jimin juga tak ada . Dia mulai berjalan ke area lain berharap menemukan yang dia cari . Tiba di ruang ganti di samping ruang seni lantai dua terlihat Yoongi dan Jimin membawa lukisan . Diam diam jin memperhatikan mereka . Tak ada Jungkook disana.
Kemana kah perginya Jungkook? Haruskah dia bertanya kepada Jimin atau Yoongi ? Jin yakin mereka tak akan mau menjawab nya . Jin mengikuti mereka dan sampai lah di rumah jungkook. Mereka masuk ke garasi lama yang sekarang menjadi tempat berkumpulnya teman jungkook jika datang ke rumah. Sementara mobil mereka di letakkan di garasi baru yang lebih luas dan di pasang alarm sensor terbaik.
"Yoon ambil ini"
"Ini apa?"
"Itu lukisan jin. Berikan saja pada nya. Jika tidak kau bakar saja . Terserah padamu "
Terlihat Yoongi mengangguk. Jin semakin bingung . Apa yang mereka lakukan di garasi rumah Jungkook. Apa yang baru mereka bereskan ? Hingga saat keduanya masuk ke dalam mobil dia baru berani menghampiri tempat itu.
Jin menatap ruangan kosong namun bersih di dalam nya. Terdapat meja dan tempat duduk, ada sebuah loker tempat penyimpanan yang menyita perhatian nya. Dia ambilnya gulungan kertas berukuran besar "happy anniversary "tulisan apik tertera di atasnya ada juga sebuah gulungan kertas kecil menyusul jatuh di kakinya
"Aku tak pernah menyangka bisa bertahan selama ini dengan hubungan kita. Kami adalah yang terbaik .
Karena tanpa mu , aku mulai tak mengenali lagi segala makna dari setiap frase yang ku pelajari selama iniMungkin aku tidak sanggup berjanji membuat mu tertawa dan bahagia, namun bisakah aku meninggalkan janji akan selalu ada bagaimana pun kondisi hubungan kita di masa depan?
Izinkan aku tinggal selamanya
Happy anniversary jin...Demi apapun jin kehilangan segalanya . Seketika dunianya runtuh. Dia terduduk di posisinya. Terlalu lelah berfikir semalam dan kini ia harus benar benar menerima kenyataan telah membuang orang yang seharusnya ada di samping nya . Saat menangis wajahnya sedikit perih bekas bertarung kemarin , jungkook ada di samping nya. Membersihkan lukanya. Mengobati dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Jin benar benar tidak tau diri, bahkan jungkook mengkhawatirkan setengah mati jika jin tidak tampak di kampus , lelaki manisnya yang selalu setia merawat nya saat sakit , bahkan menangis saat melihat nya terluka kemarin "Aku benar benar bodoh""Apa yang kau lakukan disini?" Suara Jimin mengagetkan nya
"Jim dimana Jungkook ?"
"Aku tak tau !"
Apa yang bisa jin harapkan dari Jimin ? Jimin tak akan semudah itu memberitahu keberadaan Jungkook. Perbuatan jin sangat fatal bahkan nyaris tidak termaafkan "aku mohon berhentilah jin! Kalian sudah selesai"
"Jim dia memberikan aku kesempatan , untuk aku memikirkan nya kemarin . Dan dia bilang aku harus memberi tau nya keputusan ku?"
"Kau tak tau malu . Kau tak pantas mendapatkan maaf dari jungkook. Dunk tidak sebodoh itu "
"Jadi dimana jungkook sekarang Jim ?"
"Dia sudah pergi dan kalian selesai "
Jimin beranjak dari sana sambil menenteng stand lukisan kayu yang tertinggal . Jin menatap dalam diam. Hatinya kacau meronta menahan rindu, sial benarkah dia sudah kehilangan jungkook?
Ini seperti mimpi buruk. Jungkook tak ada di sisinya lagi. Meninggalkan nya entah kemana demi apapun dia tak rela kehilangan jungkook nya yang manis
Jin mencari ke semua tempat yang mungkin berada jungkook disana namun nihil. Tak ada satupun yang melihat Jungkook atau bertemu jungkook lagi. Rumah Jungkook pun sudah kosong m jungkook benar benar hilang entah kemana.
Jin lelah. Dia merasa sangat hancur. Sandaran ternyaman tempat dia mendapatkan kasih sayang, perhatian dan yang selalu memberi perhatian lebih kepada nya.
Jin harus berusaha untuk mendapatkan Jungkook lagi. Mengulang lagi semua dari awal . Jin berjanji akan selalu berusaha menjadi yang sempurna untuk Jungkook.
Dia ingin bersujud dan memohon kepada jungkook untuk memberikan kesempatan kepada nya.
Jin sampai di pantai tempat mereka dulu pertama kali berkencan
Jin kembali merasakan kepedihan yang teramat sangat dalam.
"Kook... Aku tidak pernah menyadari jika kehilangan mu akan sesakit ini. Mengapa tidak ada lagi kesempatan untuk ku kook. Aku harus kemana mencarimu ""Saat anniversary nanti kita akan kesini lagi ya jin... " Kata kata Jungkook masih teringat jelas di pikirannya.
Tapi nyatanya dialah yang telah menghancurkan segalanya. Semua rencana nya menguap bersama kepergian kekasih tersayang nya.
Jungkook yang manis. Jungkook yang tidak banyak menuntut, jungkook jungkook yang selalu meminta jin memeluk nya saat petir datang. Karena Jungkook sangat takut petir . Semua kenangan tentang Jungkook sangat indah dan jin tak bisa melupakan nya.
"Sejauh apa pun kau pergi aku akan selalu mencarimu kook... Aku sangat mencintai mu "
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Romance"Aku tidak pernah menyalahkan takdir. Jika kamu merasa keputusan mu adalah yang terbaik lalu aku bisa apa?? " Jungkook menatap kekasihnya nanar