Jungkook masuk ke dalam ruangan kantor nya. Hari ini hanya dia dan Mingyu yang ada di kantor biro travel perjalanan mereka. Sementara yang lain sedang keluar membawa turis berkeliling di kota mereka Heidelberg,
Berbeda dengan Berlin yang modern, Heidelberg yang ada di negara bagian Baden-Württemberg ini merupakan kota kecil. Kota ini dikelilingi pegunungan dan tepian sungai, sehingga keberadaannya tidak terlalu mencolok. Itu sebabnya Jungkook memilih untuk tinggal di kota ini.
Kriiiing....kriiiing...kriiiing...
Sudah ke Sepuluh kali ponsel jungkook berdering tetapi jungkook tidak juga mengangkat nya.
Mingyu yang sedang mengerjakan beberapa laporan merasa sangat terganggu
"Aaakkhh... Angkat telpon mu ""Tidak mau!" Mingyu menatap jungkook jengkel. Dia sendiri bingung harus berbuat apa
"Ya sudah . Matikan saja daya ponsel mu "
"Biarkan begitu saja"
"Tapi kepala ku sakit jungkook ! Telingaku sakit mendengar nada dering tidak berhenti"
"Kau pakai headset mu. Biarkan telpon mu berbunyi"
"Aaaiiisstt anak ini bikin aku frustasi" kata Mingyu lalu memakai headset nya sambil menggerutu
"Untung kau teman baik ku kalau bukan sudah ku tendang kau jauh jauh dari Heidelberg "Jungkook bisa saja menonaktifkan handphone atau membuat silent di pengaturan ponsel nya. Tapi entah mengapa dia merasa enggan. Mendengar panggilan jin masuk berulang kali membuat nya merasakan kehadiran jin di samping nya. Dan itu yang dia rindukan selama lima tahun ini.
"Aduuuuh Jungkook masih terdengar" kata Mingyu membuka headset nya
"Siapa sih yang menelepon mu?""Teman lama "
"Siapa "
"Yang pasti orang Korea seperti kita"
"Aku tau... Tapi siapa?"
"Kau tak mengenal nya"
"Betul ! Aku tau... Aaaiiisstt anak ini . Lama lama aku naik darah"
"Sabar Gyu.. sabar... "
"Oh yeah... Sabar katamu ?" Mingyu menarik nafas nya panjang " dia teman mu itu si orang Korea pasti punya nama kan???"
"Yah... Dia punya "
"Aku bertanya kalau begitu. Siapa namanya ?"
"Lupakan saja. Aku tak ingin mengingat nya! "
"Kau semakin aneh. Jangan jangan kau kerasukan penunggu Castle "
"Mingyuuu... Kau tau aku takut hantu kan???*
"Hahahaha makanya cerita kan padaku. Apa dia mantan mu ? Atau mungkin calon pacar mu?"
Tuk!! Jungkook memukul kepala Mingyu pakai pensil
"Oh God !! Sakit kook.. jangan galak galak jauh jodoh kau nanti!!"
"Aku yakin ada sesuatu! Jangan berbohong kook. Kita bersahabat lebih dari 4 tahun " Mingyu menatap jungkook penuh curiga
"Atau... Jangan jangan kau hutang pinjol??? Dan di tagih ???""Lama lama tingkat daya khayalan mu terlalu tinggi. Kau tau Jeon Jungkook tidak mungkin berhutang pinjol kalau temanku yang bernama Kim Min gyu bisa di mintai traktir setiap saat"
"Mau mu ! Kau pikir aku anak konglomerat " kata Mingyu tertawa
"Kau tau kook , meskipun kau coba menutupi dari ku. Aku akan selalu ada disini jadi tempat mu mengadu bro !"
"Yeah kau yang terbaik !"
"Terima kasih atas pengakuan mu... "
"Nomor dua setelah aku tentu nya"
"Apakah membunuh sahabat sendiri terkena pasal di Jerman?" Lirik Mingyu kesal
"Hahahaha kau ini jangan seperti nenek nenek yang gampang marah"
"Yeah... !"
****
10.00 New Swanstone Castle
"Terima kasih atas kunjungan Anda ke Castel yang indah dan bersejarah ini. Semoga anda terkesan dan akan kembali lagi ke sini " kata jin kepada rombongan wisatawan yang di bawa nya
Jungkook lalu duduk dan mengeluarkan minuman nya dari tadi ransel nya.
"Aaah segar..."Tiba tiba terdengar suara anak kecil memanggilnya
"Paman cantik... !""Oh hai Sean... Apa kabar ?"
"Baik paman. Aku membutuhkan bantuan mu " kata Sean sambil tersenyum menatap Jungkook
'oh ya apa yang Sean butuh kan ?"
"Aku dan Daddy ingin berjalan jalan di sini . Tetapi kami tidak mengerti bahasa Jerman. Bisakah paman cantik menjadi guide kami ? Paman tau bukan , ayah ku payah dalam bahasa asing " Sean tampak serius ketika berbisik kepada jungkook
"Eum.. Sean... Maaf mungkin Sean harus mencari orang lain. Karena paman sudah memiliki jadwal hingga dua Minggu yang akan datang"
Kata jungkook sambil tersenyum
"ku rasa Daddy mu bisa mencari orang lain ""Tapi aku tidak mau orang lain aku hanya mau paman cantik" kata Sean murung
"Baiklah aku akan meminta tolong teman ku apakah Sean mau? Dia juga berasal dari Korea sama seperti kita?"
Kata jungkook sambil mengelus kepala Sean pelanTiba tiba mata Sean berkaca kaca , dan benar saja tak lama kemudian Sean menangis "huaaaa huaaa... Hiks hiks... Sean cuma mau sama paman cantik "
Jin menatap Jungkook " kook tolonglah. Kau boleh membenci ku. Tapi aku mohon jangan pernah menolak permintaan Sean. Bagaimana pun Sean baru kali ini bisa merasa nyaman berada di samping orang lain selain keluarga ku"
"Lalu apa maksudmu ?"
"Tolong aku sekali ini . Bantu temani kami berkeliling Jerman . Karena aku dan Sean tidak pandai berbicara dengan bahasa Jerman "
Jungkook tampak berfikir keras. Sejujurnya dia merasakan rindu kepada jin tetapi jika dia menerima permintaan Sean , semakin sulit jungkook menjauhi jin dan melupakan cintanya.
Tapi tiba tiba Sean memeluk kakinya memohon kepada Jungkook "paman cantik tolong aku, daddy ku akan siap membayar paman dengan apapun yang paman minta"
Jungkook merasa tidak tega. Dan akhirnya jungkook meng iya kan permintaan Sean.
"Terima kasih paman cantik..kalau begitu mari ikut kami keliling naik mobil Sean ingin makan Steak ayam"
"Kalian duluan Saja nanti paman menyusul"
Sean menarik tangan Jungkook "ayo paman Sean sudah lapar. Daddy dan Sean tidak mengerti bahasa mereka. Bagaimana kami memesan makanan "
"Baiklah Sean . Ayo kita kesana sekarang. Paman akan pesan kan untuk kalian" kata jungkook tersenyum dan mengangguk menatap Sean .
Lalu jungkook memanggil pelayan "Herr Bitte geben Sie uns 3 Portionen von Hühnersteak und Eis Cappucino"
(Tuan tolong berikan kami 3 porsi steak ayam dan es cappucino) Kata jungkookDan pelayanan itu mengangguk dan pergi meninggalkan mereka untuk membuat pesanan nya.
"Kau hebat juga menguasai bahasa Jerman" puji jin kepada Jungkook
"Sedikit karena terbiasa mendengar mereka bercakap aku jadi sedikit bisa. Terima kasih atas pujiannya"
Tak lama kemudian makanan mereka datang dan mereka menikmati nya bersama.
Sedikit demi sedikit kecanggungan antara jin dan jungkook sudah mulai mencair.
Jin berbisik dalam hati "terima kasih Sean. Doakan Daddy akan kembali merebut hati nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Romance"Aku tidak pernah menyalahkan takdir. Jika kamu merasa keputusan mu adalah yang terbaik lalu aku bisa apa?? " Jungkook menatap kekasihnya nanar