Jungkook masih dalam pelukan jin saat itu . Sambil sesekali menciumi dada kekasih nya. Jin mempererat pelukannya.
Tok...tok...tok...
"Daddy.. hat dein Daddy und Onkel aufgebaut?" (Apakah Daddy dan paman sudah bangun tidur?)
"Haah Sean bisa berbicara dengan bahasa Jerman?" Jin tersenyum. "Kau ini mengajarkan anak mu berbohong"
"Sedikit. Sebenarnya keluarga kami semua bisa. Termasuk aku dan Sean... Dari kecil kami sudah sering kemari karena itu ayahku memiliki rumah disini dan usaha disini. Tetapi memang bahasa Jerman kami tidak se bagus bahasa mu "
jungkook menepok lengan kekasih kesal. " Kau bohong padaku. Kau dan Sean sengaja ya mengatakan kepada ku tidak bisa bahasa Jerman"
Jin dengan gemas mencubit pipi jungkook "maafkan aku sayang itu karena kau begitu sulit untuk percaya lagi padaku. Tetapi percayalah hanya itu yang kami lakukan untuk bisa mendapatkan mu kembali. Kau marah??" Tanya jin gusar
"Ah tidak... Jangan berbohong lagi. Aku takut akan ada kebohongan lainnya" kata jungkook sambil tersenyum menatap wajah jin
"Pasti. Cium aku sayang " kata jin sambil merangkul Jungkook dan mengecup bibir nya.
"Cup ! Pergilah mandi. Sebelum Sean masuk ke kamar kita. Pakai baju manapun yang kau mau. Ada di wardrobe samping kamar mandi" kata jin .
"Für einen kleinen Jungen. Wir sind schon ( sebentar nak kami sudah bangun) " jawab jin sambil mencium Jungkook sebelum berdiri dan memakai pakaian nya.
Dia lalu membantu Jungkook untuk duduk dan memakai pakaian nya
" Ich liebe dich, Baby " katanya sambil mengedipkan matanya.Jungkook lalu duduk dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Dan jin membuka pintu untuk anak nya. Sean langsung memeluk dan mencium Daddy nya seperti kebiasaan nya selama ini.
"Daddy apa hari ini akan mengajakku dan paman cantik berjalan jalan "
"Oh ya... Apa kau sudah memakan sarapan pagi mu sayang?" Tanya jin
"Sudah Daddy. Aku tidak sabar ingin berjalan-jalan bersama paman cantik"
"Baiklah setelah kami sarapan kita akan pergi berjalan jalan "
"Yeeyyy... "
Tak lama jungkook keluar dari kamar mandi. Dia memakai kemeja jin yang ada di wardrobe yang terletak di ujung kamar nya samping kamar mandi. Sean langsung mendekati paman cantik nya "Guten Morgen ein ziemlich onkel ( selamat pagi paman cantik)" lalu Sean mencium pipi Jungkook.
Jungkook menunduk dan mencium Sean "Guten Morgen Sean ( selamat pagi Sean) "
"Daddy was Onkel bleibt bei uns? Ich will ein hübsches Onkel, um uns bei uns zu bleiben ( Daddy apakah paman cantik akan tinggal bersama kita? Aku ingin paman cantik tinggal bersama kita disini) "
"Ah ist nicht Sean. Onkel muss nach Hause gehen, aber du kannst die ganze Zeit kommen und Onkel kann bleiben, wenn Sean will. Onkel sollte arbeiten ( ah tidak Sean paman harus pulang. Tetapi kau bisa mengunjungi paman setiap saat . Dan paman akan menginap jika Sean mau. Karena paman harus bekerja) "
Sean tampak sedih. Tetapi jungkook menenangkan Sean. "Paman menyayangi mu, kita bisa berjalan jalan hari ini kan? Dan besok paman harus mulai bekerja lagi "
"Kita kapan bertemu lagi ?"
"bagaimana jika besok setelah paman pulang bekerja?" Kata jungkook sambil tersenyum
"Hmmm okay ! Sean setuju . Paman berjanji kan?" Tanya Sean
"Paman janji !"
Sean memeluk jungkook dengan perasaan yang sangat bahagia.
****
Hari berikutnya
Sore itu Jungkook sedang sibuk mengurus tiket pesawat untuk beberapa turis asing yang ingin membeli tiket ke luar Jerman.
Saat tiba tiba Mingyu datang menghampiri nya dengan tatapan penuh tanya
"Sekarang jelas kan kepada ku. Kita berteman sudah empat tahun tapi kau tidak pernah bercerita jika kau memiliki seorang anak laki-laki yang sudah berumur 5 tahun?? ""Aku ? Punya anak ? Aduuh kau dapat gosip dari mana Jeon Jungkook sudah punya anak" kata jungkook sambil terus menatap layar laptop nya
"Kita berteman sudah begitu lama loh kook !" Kata Mingyu mulai menyelidik
"Ku tanya sekarang, kau dapat gosip dari mana?" Tanya jungkook
"Di depan ada suami dan anak mu! Mereka seperti nya orang Korea. Karena ku tanya mereka bilang dari Seoul. Tetapi bahasa Jerman mereka sangat bagus seperti mereka sudah tinggal disini lama ! Siapa dia?? "
Jungkook langsung mengerti siapa yang dimaksud oleh Mingyu. Dia memang sudah memiliki janji dengan jin dan Sean untuk makan malam bersama. Jungkook segera menghentikan pekerjaan nya dan menemui mereka.
Sean langsung memeluk jungkook saat melihat Jungkook keluar dari ruangan nya. Dan jungkook pun membalas pelukan itu dengan ciuman di pipi cubby Sean
"Hai Sean... Sudah lama menunggu paman? " Tanya jungkook sambil melirik jin yang nampak cemberut karena merasa di abaikan.
Jungkook segera berdiri dan mengecup pipi jin "halo sayang maaf sudah membuat mu menunggu lama"
Jin tersenyum "sekarang ada Sean aku jadi di abaikan sayang"
"Ah tidak sayang... Aku tidak pernah mengabaikan mu. Aku hanya tidak ingin melihat Sean kecewa. Lagi pula kau tidak boleh cemburu kepada anakmu sendiri kan ? " Kata jungkook tersenyum.
"Baiklah maafkan Daddy Sean ! Ayo kita ajak paman makan malam. "
Kata jinJungkook tersenyum dan mengangguk dia segera menemui Mingyu "itu anak calon suamiku Gyu! Urusan tiket akan ku kerjakan dari rumah. Data sudah ku bawa di flashdisk ku"
"Baiklah. Selamat bersenang-senang! Jungkook... Ingat kau berhutang penjelasan pada ku" kata Mingyu
"Besok . Oke cepat lah kau juga pulang. Kekasih mu menunggu di rumah"
"Pasti ! Sampai bertemu besok pagi "
****
Jin tersenyum sambil menggendong Sean yang sudah tertidur pulas. Setelah mereka nonton film dan makan bersama Sean merasa mengantuk jadi jin menggendong anak laki laki kecil itu masuk ke dalam mobil dan membaringkannya di kursi belakang mobil dengan menggunakan car seat yang memang di sediakan untuk Sean .
Sementara itu jin selalu menggenggam tangan Jungkook sambil menyetir mobil.
"Malam ini menginap di rumah ya " kata nya sambil mencium jari jemari tangan Jungkook.
"Eum... Baiklah. Tapi besok aku harus bekerja pagi ada rombongan wisatawan dari jepang yang ingin berkeliling Castle "
"Baiklah. Malam ini aku akan mengingat batasan ku " kata jin sambil tersenyum menggoda
Jungkook menunduk malu karena dia mengerti apa yang di maksud oleh kekasihnya.
"Apakah kau akan ingat batasan mu jika kita sudah bersama?"
"Sebenarnya aku tak ingin ada batasan. Tetapi aku tak ingin kekasihku berjalan merangkak besok pagi saat bekerja " kata jin sambil tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Romance"Aku tidak pernah menyalahkan takdir. Jika kamu merasa keputusan mu adalah yang terbaik lalu aku bisa apa?? " Jungkook menatap kekasihnya nanar