Kecurigaan

413 65 13
                                    

Menjengkelkan sekali , kejadian tadi siang bukan yang pertama kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjengkelkan sekali , kejadian tadi siang bukan yang pertama kali. Jimin mengetuk ngetuk meja dengan pulpen di tangannya. Pikirannya sedikit terganggu dengan kejadian itu. Namjoon sangat aneh, kenapa dia

berbohong pada Jungkook? Mengatakan jika jin sudah ada di tempat parkir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

berbohong pada Jungkook? Mengatakan jika jin sudah ada di tempat parkir. Tapi nyatanya ? Tadi mereka keluar dari perpustakaan "apa yang mereka lakukan di perpustakaan? Dan Jimin tau pasti mereka bukan tipe orang yang akan memasuki tempat itu"

Suara dering ponsel membuyarkan lamunan Jimin . Lelaki mungil ini menengok layar ponsel . Kenapa Jungkook menelepon nya malam malam begini? Apakah ada sesuatu yang mendesak? Kenapa dia merasa khawatir pada Jungkook?

"Halo?" Jimin berjalan ke balkon . Ketegangan nya tadi sirna . Ternyata jungkook hanya menanyakan beberapa tugas yang belum di pahami
Berulang kali Jimin menjelaskan.

"Sampai bertemu besok di sekolah" hingga tiba saat mereka mengakhiri sambungan telfon . Lagi pula Jimin harus keluar malam ini. Jam sudah menunjukkan pukul 8 seperti nya masih sangat awal untuk mencari perlengkapan kelas melukis dia harus cepat.

Suasana jalan raya Seoul masih sangat ramai beberapa orang berlalu lalang , Jimin memperbaiki posisi kacamata yang di kenakan nya sedikit tak percaya melihat gerombolan pemuda di seberang jalan beriringan menyebrangi lampu merah "jin dan teman temannya ?"

Itu benar, nampak mereka tertawa tawa sambil merangkul beberapa gadis . Tiba saat lampu merah menyala lagi. Orang orang menyebrang jalan . Jimin ikut melanjutkan langkahnya memilih acuh dengan pemandangan menjijikan itu. Terlebih gadis yang berada di sisi jin menciumi jin tak berhenti. "Sial tebakanku benar ? Menjijikan kau jin!"

"Jimin ?" Bisikan pelan menyita perhatian nya. Lelaki tinggi di samping nya muncul entah dari mana , bergandengan tangan dengan seorang wanita cantik mungkin kekasih nya. Jimin tak tau , tak mau tau juga "hai... Jimin "

"Oh hai.."

"Hmm kau mau kemana?"

"Aku mau membeli perlengkapan lukis buat besok"

"Ooh kau bertemu dengan jin?" Tanya Yoongi . Jimin menggeleng "ah baiklah sampai jumpa "

"Cih... Dasar kalian pandai berpura pura! Kalian pikir aku buta . Jika kalian juga bersama jin?" Kata Jimin menggerutu
"Lama lama aku benar benar muak , aku kesal karena selalu saja dia menyakiti hati Jungkook. Kalian berpura pura tidak melihat jin lalu siapa yang berciuman dengan perempuan tadi ?? Apa di pikirannya mataku sudah rabun?? "

Dan di ujung jalan sana nampak jin dan Lisa serta Genk mereka sudah menunggu Yoongi "bagaimana , apa Jimin melihat kita?"

"Tidak . Kau aman jin !"

"Aku khawatir dia akan mengadu pada Jungkook! "

Sementara pikiran Jimin berkecamuk
Bimbang ingin menceritakan kepada Jungkook atau tidak. Karena teman baiknya ini seperti sudah di butakan oleh cintanya pada jin sang cassanova. Playboy menyebalkan kalau kata Jimin.

Hati Jimin sakit. Dia tak mungkin terus berbohong. Tetapi dia juga tak ingin menyakiti hati Jungkook. Dia ingin mengatakan jika dia tak tau apa apa. Tapi pada kenyataannya dia mengetahui semua nya. Dan selalu mendapati jin melakukan itu.

Bukan hanya terlalu sering tetapi hampir setiap hari. Dengan gadis yang sama , yang bernama Lisa anak dari ekonomi bisnis. Dan semua orang di kampus tau Lisa adalah gadis tercantik dan menjadi incaran para pria. Lisa adalah seorang bintang. Anak dari pengusaha terkenal dan ibunya seorang model ternama.

Akan sangat jauh jika di bandingkan dengan Jungkook yang hanya orang biasa seperti dirinya. Mereka berdua bisa masuk ke kampus ini pun karena prestasi. Beasiswa. Hanya jungkook beruntung ayah nya bekerja di luar negara, di Jerman. Sehingga keluarga mereka adalah keluarga yang kecukupan meskipun begitu, Jungkook bukan anak yang manja yang semua permintaan nya bisa di turuti oleh orang tuanya dengan hanya menjentikkan jarinya seperti teman temannya. Dan jungkook juga tidak bisa di bandingkan dengan jin yang anak seorang konglomerat Korea Selatan dan Lisa anak seorang pengusaha hotel ternama. Yang memiliki fasilitas bintang 5.

Jimin mengusap air matanya.
"Apa yang harus aku lakukan kook maafkan aku , aku benar benar tak ingin menyakiti mu . Kau sahabat terbaikku. Tetapi aku dilema karena aku tau jika aku mengatakan kepada mu pun kau tak akan percaya padaku"

Jimin berharap suatu saat jungkook menemukan seseorang yang benar benar mencintai nya. Yang bisa menerima semua kelebihan dan kekurangan nya. Yang tidak terus menerus membodohi nya.

****

Segaris senyum terbit di bibir lelaki manis itu, matanya menghilang , senyum nya sangat menggemaskan. Siapa pun pasti akan merasa jatuh cinta dengan tingkah nya.

Berkali kali tangannya melipat kertas warna warni , memotong kertas origami satu persatu . Ini akan menjadi special , karena jungkook telah menyisihkan uang jajan nya sejak 2 bulan terakhir untuk membeli tas puma dengan warna kesukaan jin
"Aku tau ini tidak seberapa untuk nya. Tetapi aku harap dia akan tau jika aku membeli ini dengan menyisihkan uang jajan ku "

Besok ada kelas seni dan dia akan menciptakan karya terbaik di atas lukisan nya, anniversary mereka yang ke tiga tahun akan tiba seminggu lagi. Jungkook antusias matanya berbinar bahagia . Deretan foto mereka tersusun rapi di album berwarna kuning milik nya dari awal hingga akhir kenangan mereka ada disana

Jungkook menatap foto lama , senyuman nya terbit teringat saat mereka berlibur ke pantai . Hanya mereka berdua. Bermain diatas pasir, membuat istana pasir dan saling menceburkan diri ke air laut memori yang sangat indah bukan?

Berjalan di atas hubungan ini selema tiga tahun lamanya bukan hal mudah. Jin sudah banyak melalui hal berat karena jungkook seringkali membuat nya merasa di abaikan karena kegemaran nya dengan belajar. Jungkook tersenyum mengingat jin selalu menggerutu jika dia harus belajar. "Aku janji sayang setelah kita wisuda aku akan memberikan seluruh waktuku untuk mu.. tidak ada lagi PR tidak ada lagi tugas kampus"

"Terima kasih jin sayang kau selalu bersabar menunggu ku.. "

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang