Baby Breath Flower

49 6 1
                                    

"Bagaimana jika aku bilang, aku tertarik denganmu dan aku tidak suka orang lain berusaha menjadikanmu hak milik mereka, Eleanor?"

Satu kalimat singkat. Padat. Namun penuh dengan tuntutan dan penekanan. Ele bisa melihat sorot mata Keegan kala itu, saat pria itu mengucapkan kalimat yang baginya mungkin hanyalah hal sepele, namun bagi Eleanor, itu adalah awal dari kehancurannya. Bagaimana mungkin seorang Grand Duke, sosok yang sudah menjalin hubungan dengan Charlotte–Lady Bangsawan Oakvale, justru dengan berani mengatakan hal demikian? Entah itu hanyalah sebuah candaan atau memang Keegan serius mengatakan bahwa pria itu tertarik padanya.

Karena jelas, yang pertama; Itu adalah bencana. Eleanor mungkin akan gila memikirkan kelanjutan hidupnya di dalam Manor. Mau tak mau ia harus melanjutkan kehidupan sang Ayah, meneruskan pekerjaan Ayahnya untuk mengabdi di Manor. Dan dalam kondisi seperti ini, bagaimana dia bisa bertemu dengan Keegan? Keegan dengan pernyataan gilanya itu? Yang ada Eleanor akan merasa canggung dan tidak fokus.

Kedua; bagaimana jika sampai Eleanor juga jatuh hati? Permisi! Karena kita sedang membicarakan sosok bernama Keegan Kirovsky yang agung dan sempurna. Siapapun tidak akan bisa menolak pesona pria itu. Sebuah kelancangan karena Eleanor menyukai orang seperti Grand Duke, jangan sampai hal itu terjadi. Lalu kemungkinan terburuknya,

Ketiga; bagaimana jika Keegan nekat menjadikannya selir? Istri kedua? Simpanan atau semacamnya? Lalu Charlotte menangkap basah keduanya dan berakhir dengan nyawa Eleanor yang hilang? Membayangkannya saja berhasil membuat bulu kudunya berdiri. Suasana tenang di malam hari memang menyenangkan. Ia bisa memikirkan kehidupannya yang terus berjalan, dan akan seperti apa nantinya. Ele sangat menyukai suasana tenang. Namun saat ini, ia tidak begitu menyukainya.

Perkataan Keegan terus saja terngiang. Memenuhi isi kepalanya dan membuatnya nyaris meledak.

"Bagaimana jika aku bilang, aku tertarik denganmu dan aku tidak suka orang lain berusaha menjadikanmu hak milik mereka, Eleanor?" Elenaor butuh waktu beberapa saat untuk memproses ucapan Keegan. Lalu saat ia menyadari pengakuan pria itu, Eleanor lekas menggeleng kuat.

"Your Highness, tidak pantas seorang Grand Duke seperti anda mengatakan hal seperti itu. Your Grace Charlotte bisa mengakhiri hidup saya jika sampai beliau mendengarnya!" Jelas saja Eleanor panik. Sapuan lembut pada jemarinya serta pengakuan yang begitu tiba-tiba. Ia melihat Keegan menggulung lengan kemeja hijau itu hingga ke siku. Tatapannya masih sama, tenang dan memabukkan.

"Aku berkata yang sebenarnya. Aku memang tertarik denganmu, Eleanor. Tidak peduli bagaimana tanggapan Charlotte. Kamu melangsungkan pernikahan sebab sama-sama membutuhkan. Itu bukan masalah besar." Eleanor tak mampu lagi mengimbangi percakapan yang baginya mulai terasa berat. Ia menekuk lututnya, mengangkat dressnya sedikit sembari membungkuk,

"Saya permisi, Your Highness." Dan begitulah Ele mencoba menghindari Keegan setelah Perayaan Bulan usai. Sudah hampir dua hari juga ia tak bertemu batang hidung pria itu. Keegan sedang berada di Tamerlane, dan itu membuatnya jauh lebih tenang.

"Ayah, bolehkah Minggu ini Ele kembali ke rumah? Ele ingin melihat kondisi Ibu. Sudah hampir 3 Minggu kita disini dan belum ada satupun dari kita yang pergi menjenguk Ibu." Joseph yang tengah berkutat dengan bunga-bunga cantik pada genggaman tangannya pun menoleh menatap putrinya. Ia tersenyum hangat.

"Pergilah. Aku akan meminta bantuan Adam mengantarmu ke Elderwine sore ini, Eleanor." Ele mengangguk antusias, namun begitu mendengar nama Adam disebut, ada rasa sedikit tidak terima dalam dirinya. Kenapa bukan Arthur?

The Assembly Of ElderwineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang