Awal

296 40 1
                                    

Dor!

Peluru itupun melesat cepat ke arah sang target dan menembus tebalnya kulit hingga menciptakan lubang sebesar ukuran cincin pada dada sang target yang kemudian tumbang dengan nyawa yang sudah tak lagi tertolong.

Klek! Pistol kembali terisi penuh dan sang pemegang senjata pun segera mengarahkan kembali senjatanya untuk menembak target selanjutnya seraya kedua kaki jenjangnya terus berlari untuk menjauh dari segerombolan lelaki berjas hitam yang mengejarnya dengan senjata di tangan mereka masing-masing.

Dor!

Pistol kembali ditembakkan dan salah seorang lelaki pun kembali tumbang dengan keningnya yang berlubang akibat dari sang timah panas tersebut yang berhasil menembus ke otaknya.

"Nice shot." Gumam sang penembak sambil menyeringai puas dari balik masker hitam yang dikenakannya, bersamaan dengan topi di kepala dan seragam serba hitam yang membalut tubuh langsingnya.

Langsing?

Benar, sang penembak adalah seorang perempuan yang memiliki nama Choi (Name).

Dia adalah seorang pembunuh bayaran yang berasal dari sebuah organisasi besar yang bernama Leviathan dan (Name) tentu saja memiliki nama samaran ketika sedang bekerja.

Yaitu Jung Nayeon.

Dor!

Sebuah peluru melesat dan menghentikan sang narator yang sedang menjalankan tugas pembawa ceritanya, yang mana tugas tersebut telah diberikan oleh sang Author kita yang merupakan korban cogan fiksi.

Hei!

"Fuck!" (Name) mengumpat dikala nyaris saja kepalanya menjadi berbolong akibat peluru yang ditembakkan oleh salah satu dari pengejarnya.

Lantas dia pun dengan cepat kembali menembakkan pistolnya dan satu orang pun kembali tumbang hingga membuat beberapa orang di belakang sontak tersungkur jatuh akibat menabrak rekan mereka yang sudah mati ditempat.

(Name) tertawa pelan menyaksikannya sembari tetap berlari menjauhi gerombolan para pria berjas yang sepertinya sudah mulai kelelahan akibat misi pengejaran mereka yang sudah berlangsung cukup lama.

Sedangkan sang gadis yang dikejar tampak biasa saja bahkan kecepatan larinya terus bertambah setiap detiknya, tentu membuat mereka yang mengejar menjadi semakin kelelahan dan merasa kesal dengan sang atasan yang telah memberikan misi untuk menangkap gadis itu hidup-hidup kepada mereka semua.

Padahal gadis itu membuat masalah dengan bos mereka tetapi mengapa malah mereka yang harus kesusahan seperti ini?

Karena kalian adalah bawahannya, jawab sang narator yang sayangnya tak dapat di dengar oleh kumpulan para pria berjas tersebut.

Wush! (Name) melompat dan segera kedua tangannya berpegangan di batang pohon sebelum kemudian mengayunkan sedikit tubuhnya (seperti ayunan) hingga berhasil mendarat di atas batang pohon yang semula dia jadikan tempat untuk berpegangan.

Berbalik seraya tangan kanan meraih cepat pistol yang sempat dia simpan untuk naik ke atas pohon dan melesatkan peluru yang tersisa ke arah para pria berjas yang akhirnya berhasil menyusul dirinya.

Dor!

Dor!

Dor!

Sebagian pun berhasil tumbang dan (Name) segera kembali mengisi kembali pistolnya sembari menghindari lesatan peluru yang di tembakkan oleh musuhnya dengan sangat brutal.

Kedua kakinya dengan piawai melompat dan berlari di setiap batang-batang pohon yang dilintasinya, bak seorang ninja begitulah keadaannya sekarang.

Hwarang X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang